2 Bab 1

Fredy Akando, Usianya baru 38 Tahun. Dia mengajar menjadi dosen hanya di sela waktunya saja. Di dunia perkuliahan dia merupakan dosen Most Wanted, karena wajahnya begitu tampan. Namun disisi itu dia memiliki sifat dingin, cuek dan pelit nilai. Sifat nya yang seperti itu sangat ditakuti oleh para mahasiswa dan mahasiswi nya.

"Tok... Tok... Tok... Selamat malam pak, Maaf saya terlambat"

Dengan langkah pura-pura tenang, dengan tampang sedikit tidak berdosa. Aku berjalan untuk mencari tempat duduk. Semoga saja ada mukjizat aku diperbolehkan duduk, semoga saja. Doakan ya, hehehe...

"Den...Naya.... Camella... Siapa yang menyuruh Anda duduk!!! Sekarang silahkan tutup pintu dari luar !!!!" ~Perintahnya dengan tegas.

Fix kan, tutup pintu dari luar. Disuruh minggat gaes, sakit nya itu disini. Sakit gaes, jeru. Sakit tapi tidak berdarah... Dasar dosen jahara !!! Sakit hati hayati mas.... Sakit....

---

"Rasanya lelah letih lesu, hayati lelah mamak. Hayati lelah inginkan pulang, gue udah bela-belain berangkat ngebut, eh pada akhirnya di suruh minggat juga. Dasar dosen tidak berperi ke mahasiswaan!!! sakit hati hayati mas... Sakit perih"

Sedangkan sahabat nya ineke yang duduk disebelahnya hanya memperhatikan aya dengan geleng-geleng kepala "Lo sehatkan? Lo nggak kerasukan dedemit kolor merahnya tetangga sebelah kan? Apa perlu gue panggilin ustadz untuk ruqyah lo? Astagfirullah, gue nggak mau ya punya temen gila kayak lo. Atau mau gue panggilin pskiater, sepertinya lo butuh psikiater deh, kejiwaan lo sepertinya sedikit terguncang".

"eh geblek, gue masih waras kalik. Lo aja yang ke psikiater sana, gue masih waras kalik. Gue tadi telat, disuruh minggat. Sakit hayati... Sakitnya itu disini..." ~sambil memegang dadanya.

Sedangkan ineke hanya memperhatikan aya dengan geleng-geleng kepala "Yang sabar ya, itu nasib Lo. Udah diterima aja. Makannya berangkat itu jangan mepet-mepet. Pasti di tempat kerja, Kerjaan lo molor muluk... Iyekan??? Muke Lo udah kayak kolor... Mirip kayak kolornya tetangga gue... Wk..wk..wk...." Seraya tertawa sambil memperhatikan wajah sahabat nya yang sangat memelas.

"Dasar sahabat jahara!!! bukan nya di hibur.... Malah di kata-kata in, hayati terluka mas... Karena ucapan mu itu... sampai menusuk hatiku yang terdalam !!!" Dengan wajah yang mendramatisir.

"Jijik gue lihat nya !! Dari pada Lihat wajah Lo yang kayak gitu, kita cabut aja yuk. Gue gabut juga nih dosen gue nggak masuk"

Ineke adalah sahabat dekat denaya dari S1, namun mereka berbeda Prodi tetapi masih satu fakultas. Denaya Prodi Manajemen Bisnis, Sedangkan Ineke Prodi Akuntansi. Mereka itu ibarat Lem dan prangko yang tak akan terpisah satu sama lain. Sekarang mereka sedang menempuh S2 di Universitas yang sama.

---

avataravatar
Next chapter