webnovel

Belajar Mandiri

"Adia kan udah puput pusar, jadi bapak sama ibu dan adik-adikmu pamit pulang dulu, ya," ucap Sunarso esoknya setelah acara syukuran semalam.

"Pulang? Kok cepet banget sih?" tanya Kirana yang masih tidak rela ayah ibunya pulang.

"Kita sudah dua minggu lebih di sini loh. Adik-adikmu kan harus sekolah juga. Kasihan kalau libur terus nanti ketinggalan mata pelajaran."

"Kirana, jangan larang bapak ibu pulang. Kamu juga harus bisa mandiri. Lagi pula masih ada Atun dan Iroh yang bantu kamu di sini kan?" ujar Gama memberi pengertian kepada istrinya.

"Iya sih. Suka gini deh kalau udah lama sama ibu dan bapak. Aku merasa nggak rela pisah."

Sunarso tertawa. "Nanti kalau kami punya kesempatan, kami akan datang lagi ke sini. Atau nanti kamu bawa anak-anakmu ke Jogja buat jenguk kakek sama neneknya," ujarnya sembari menepuk pundak Kirana.

"Ho-oh. Ladang juga udah lama nggak keurus. Nanti banyak celeng yang rusakin," timpal Kartini ikut bergabung kumpul di ruang keluarga.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter