1 Prolog - Kekaisaran Betelgeuse

Seratus ribu tahun yang lalu, manusia hidup di sebuah benua yaitu Parangea. Kehidupan manusia saat itu menganggap penyihir adalah makhluk yang kotor. Siapapun yang diketahui mempunyai kekuatan sihir pasti dibakar hidup-hidup. Para penyihir terus menerus dicari untuk dihilangkan keberadaannya. Pencarian penyihir tidaklah sulit ditemukan, karena ciri-ciri yang dimiliki oleh para penyihir adalah rambut dan mata yang berwarna emas. Siapapun yang terlihat mempunyai dua ciri khas tersebut akan langsung dibunuh. Bahkan, setelah dibunuh, tubuh penyihir akan menjadi debu berwarna emas. Di tengah pembantaian itu, ada satu penyihir yang bertahan, dialah Eunoia. Saat itu, Eunoia hanyalah remaja laki-laki yang terus menerus menyembunyikan dirinya hingga akhirnya keberadaan tentang penyihir pun tidak lagi terdengar oleh siapapun yang hidup pada saat itu.

Setelah 10 tahun pembantaian penyihir dilakukan, tiba-tiba makhluk raksasa muncul dari laut. Makhluk raksasa itu menyebabkan goncangan besar hingga seluruh penduduk di benua Parangea bisa merasakannya. Makhluk raksasa ini disebut Titan, ia menyebabkan kehancuran dimana-mana. Di tengah kekacauan itu, muncullah seorang pria dewasa yang mengenakan tudung abu-abu bersama seorang remaja laki-laki. Seorang warga melihat kedunya sambil ketakutan tidak percaya.

"Ra, rambut emas...",

Anak laki-laki itu menatap salah seorang warga yang ketakutan melihatnya, lalu ia mendongak ke arah pria dewasa itu. Pria itu tersenyum padanya dan membawa ia menuju ke mana Titan itu berada. Pria itu adalah penyihir Eunoia yang membawa anaknya, Betelgeuse, untuk menghadapi Titan. Kemudian, keduanya pun berhasil menemukan keberadaan Titan dan menyaksikan Titan itu sedang memakan manusia dengan sangat lahap. Sekitar Titan dipenuhi darah dan mayat manusia yang berserakan dimana-mana.

Betel mencoba menahan rasa mualnya melihat banyak darah manusia yang mengalir dari mulut Titan dan bau dari mayat-mayat yang berserakan. Di sisi lain, Eunoia melihat apa yang dilakukan oleh Titan itu membuat darahnya mendidih. Walaupun manusia sudah membantai keluarganya, Eunoia tidak pernah menaruh rasa dendam pada manusia. Dia tahu bahwa manusia itu lemah dan tidak akan pernah menang dari makhluk seperti Titan.

Eunoiapun memperhatikan Betel yang berada di sebelahnya. Ia tahu bahwa anaknya sangat ketakutan, tetapi melihat anaknya tetap berdiri melihat Titan itu sambil menahan ketakutannya. Eunoia percaya bahwa Betel kelak mampu meneruskan jejak penyihir. Eunoia menyentuh pundak Betel, lalu berkata:

"Wahai anakku...Betel, lihatlah bagaimana cara aku menyegelnya."

Eunoia memeluk Betel sebelum ia melakukan penyegelan. Betel pun membalas pelukan itu dan menangis karena ia merasa itu adalah pelukan terakhir yang diberikan oleh ayahnya.

"Jangan menangis Betel, ayah sudah bilangkan? ini adalah tugas kita. Seberapapun bencinya mereka terhadap kita, kita harus..."

"Melindungi mereka.", jawab Betel.

"Tapi ayah, mereka saja ketakutan melihat kita."

"Tidak anakku, yakinlah habis ini mereka akan berterima kasih banyak pada kita berdua.", Eunoia mengelus kepalanya dengan lembut.

Eunoia memberikan sihir pelindung pada Betel dan tersenyum kepada anaknya. Lalu ia melihat ke arah Titan itu yang sedang asyik memakan manusia dengan lahapnya. Eunoia berteriak memanggil Titan:

"Sirius!!!", teriak Eunoia.

Titan itu pun menoleh ke arah Eunoia.

"Kau? Manusia? Beraninya memangil namaku? Sini, akan kumakan kau!!!", murkalah sang Titan.

Eunoia melihat amukan Titan yang bernama Sirius itu bersiap-siap untuk melakukan segel. Sebelum melakukannya ia memecah belah benua Parangea menjadi empat benua. Eunoia melakukan itu untuk mempermudah melakukan segel dan serangan pada Titan Sirius. Sehingga, penduduk lain di benua lainnya tidak terkena dari serangan yang hendak ia layangkan pada sang Titan. Titan Sirius geram melihat perbuatan Eunoia, iapun langsung melakukan serangan. Namun, serangan Titan Sirius itu berhasil ditangkas oleh Eunoia. Eunoia mengeluarkan sihir yang melumpuhkan Titan Sirius. Titan Sirius pun tidak bisa bergerak lagi.

"Kekuatan ini,,,Fornax! Kau sialan! Apa yang sudah kau berikan pada manusia! Lihat saja habis ini akan kuhabisi kalian semua manusia!!!", teriak Titan itu.

Eunoia melakukan segel pada sang Titan. Sebuah lingkaran cahaya yang besarpun muncul mengelilingi tanah di sekitarnya dan menyerap tubuh sang Titan. Titan Sirius tersebut mengerang kesakitan akibat dari segel Eunoia, dan suara erangannya pun terdengar oleh semua orang. Penduduk yang posisinya jauh dari lokasi penyegelan, hanya bisa menyaksikan sinar cahaya emas yang terang sambil penuh cemas dan harap agar semua ini cepat berakhir. Setelah cahaya berwarna emas itu menghilang, suara erangan Titan Sirius pun tidak terdengar lagi. Eunoia berhasil menyegel Titan Sirius dan ia pun jatuh tak berdaya ke tanah. Sihir pelindung Betel pun runtuh seiring jatuhnya Eunoia. Betel berlari ke arah ayahnya yang sudah terbaring di tanah.

"Ayah...hiks...hiks...", tangis Betel.

"Betel, kau sudah melihat kan apa yang kulakukan?"

Betel mengangguk sambil tak kuasa menahan air matanya.

"Ingatlah, kita tidak tahu kapan segel itu akan terbuka lagi, setiap kali warnanya pudar, maka segel itu harus diperkuat lagi."

Betel mengangguk lagi hingga menggenggam tangan ayahnya dengan kuat. Eunoia melihat anaknya menangis terisak-isak, namun dia hanya bisa tersenyum sambil menitikkan air mata. Tubuh Eunoia perlahan-lahan menghilang menjadi debu berwarna emas. Betel yang menyaksikan tubuh ayahnya menghilang. Yang terisisa hanyalah baju ayahnya. Betel memeluk baju itu sambil menangis histeris. Setelah menguras air mata yang banyak, tatapan bola mata berwarna emas yang indah Betel menjadi dingin. Ia pun berdiri melihat bekas genangan darah dan tubuh manusia yang telah meninggal berserakan akibat kekacauan yang dilakukan oleh Titan.

Sambil melihat keadaan yang kacau balau itu, Betel teringat pesan ayahnya tentang sejarah kelahiran penyihir. Jutaan tahun yang lalu, awal kehidupan di dunia ini dimulai dari Dewa dan manusia hidup berdampingan. Hingga akhirnya terjadilah perang akibat munculnya segerombolan Titan. Manusia tidak mempunyai kekuatan untuk melawan titan, sehingga para dewa berperang melawan Titan habis-habisan. Perang ini inilah yang menyebabkan keberadaan dewa menjadi punah karena kehabisan nyawa saat berperang melawan para titan. Hingga akhirnya yang tersisa hanyalah dewa Fornax. Saat itu, Fornax sudah kehabisan kekuatan, sedangkan masih ada satu titan yang harus ia lawan yaitu Sirius. Karena ia sadar kekuatannya sudah tinggal sedikit, Fornax hanya mampu menyegel Titan Sirius. Fornax pun menyegel Sirius ke dalam laut.

Setelah segel itu dilakukan, Fornax memberikan sisa kekuatan yang ada pada salah seorang manusia yang dipilih olehnya. Manusia terpilih itu menerima kekuatan Fornax dan kekuatan itu membuat wujudnya berubah. Manusia itu tadinya memiliki rambut dan bola mata berwarna hitam menjadi warna emas. Fornax meminta manusia itu untuk mengawasi segel titan dan menyegelnya setiap saat apabila tanda-tanda keberadaan Titan Sirius muncul. Oleh karena itu, setiap penyihir yang lahir di dunia ini pasti memiliki kekuatan untuk menyegel Titan. Selain mempunyai kekuatan menyegel, setiap penyihir juga mempunyai tiga kekuatan tambahan dan tidak pernah lebih dari tiga kekuatan tambahan. Eunoia mempunyai kekuatan untuk melumpuhkan, mengendalikan tanah, dan pelindung. Oleh karena itu, Eunoia bisa melumpuhkan Titan, membelah benua Parangea menjadi empat benua dan melindungi Betel dari goncangan saat bertarung melawan Titan.

Betel juga seperti penyihir lainnya mempunyai tiga kekuatan tambahan, salah satunya adalah memperbaiki segala kerusakan menjadi utuh kembali. Betel pun mengeluarkan sihir perbaikan untuk merapikan kekacauan akibat Titan Sirius. Ia menghilangkan genangan darah dan mayat manusia yang sudah berserakan dimana-mana. Kemudian ia juga mengembalikan rumah-rumah yang hancur seperti semula dimana sebelum Titan Sirius menyerang benua Parangea.

Setelah kejadian heroik yang dilakukan oleh Betel dan Eunoia, keduanya menjadi sosok yang dipuja-puja oleh masyarakat di dunia ini. Betel diangkat menjadi kaisar pertama dan kekaisarannya diberi oleh rakyat dengan nama kaisar itu sendiri yaitu kekaisaran Betelgeuse. Ibu kota kekaisaran Betelgeuse berada di benua yang telah menyegel Titan dan benua itu diberikan nama Eunoia. Tiga benua lainnya diberikan nama Vega, Deneb, dan Altair. Setiap dari benua itu kelak akan mempunyai keunggulan masing-masing. Benua Vega dikenal dengan penduduknya yang menguasai ilmu alam karena dikelilingi sumber alam yang melimpah. Benua Deneb dikenal sebagai benua yang melahirkan orang-orang ahli dalam bidang sastra. Benua Altair ditinggali oleh orang-orang yang mempunyai kemampuan sosial yang tinggi, hingga orang-orang yang ahli dalam politik akan lahir dari sini. Sedangkan, benua Eunoia nantinya akan menjadi tempat berkumpulnya orang-orang dari benua lainnya untuk menuntut ilmu dan saling berbagi ilmunya dari asal mereka masing-masing di Akademi Harvarel. Melalui Akademi Harvarel ini kelak ilmu modern pun lahir.

-Penobatan Kaisar Pertama-

Untuk pertama kalinya penduduk di dunia ini merayakan pesta kemenangan. Semuanya merasakan kebahagiaan dan sekaligus memuja kaisar pertama yang telah melindungi umat manusia saat itu. Tak henti-hentinya mereka menyanyikan lagu kemenangan untuk memuja kaisar dan keluarganya. Di sisi lain, di dalam istana, kaisar Betel melihat para rakyat sedang bersenang-senang merayakan pesta kemenangan dari ruang kerjanya. Pandangan kaisar tidak menunjukkan bahwa ia senang dengan pesta kemenangan ini. Tatapannya menjadi dingin dan sedih, mengingat bahwa sebelumnya umat manusia pernah membantai seluruh keluarga kaisar. Tetapi, karena sumpah yang sudah dipegang oleh nenek moyangnya turun temurun hingga ke dirinya untuk melindungi umat manusia. Kaisar menahan amarahnya, Kaisar berusaha lebih tenang agar bisa memaafkan perbuatan kejam yang sudah dilakukan pada keluarganya.

Sambil menahan amarahnya, kaisar keluar dari ruang kerjanya dan melangkah menuju bawah tanah. Di bawah tanah itu ada sebuah ruangan misterius. Dalam ruangan misterius itu terlihat lantai yang dipenuhi simbol. Ruangan itu adalah sebuah tempat dibuat Betel untuk melindungi segel yang dilakukan Eunoia terhadap Titan Sirius. Kaisar memperhatikan simbol segel itu masih utuh. Seorang pengawal kekaisaran mengetuk pintu ruangan itu dari luar:

"Yang Mulia, sudah waktunya anda menyapa rakyat."

Kaisar mendengar ucapan dari pengawalnya, lalu keluar meninggalkan ruangan segel. Ia melangkah menuju balkon istana untuk menyapa rakyat. Saat ia melangkah menuju balkon, terdengar suara rakyat berteriak memuji kaisar. Tidak jauh dari balkon kaisar berdiri, ada patung raksasa di depannya. Patung itu adalah patung penyihir agung Eunoia. Rakyat menyebut Eunoia sebagai penyihir agung yang telah berjasa melindungi rakyat. Melihat patung ayahnya, kaisar Betel melangkah menuju balkon dan berteriak di hadapan patung ayahnya:

"Saya, Betelgeuse Eunoia dan keturunan saya, bersumpah akan melindungi umat manusia." berusaha menahan air mata sembari melihat patung ayahnya.

Rakyat mendengar sumpah dari kaisar dan menyoraki kaisar:

"Panjang umur kaisar Betelgeuse!!!", ujar seluruh rakyat.

-Seratus Ribu Tahun Kemudian-

Itulah sejarah lahirnya kekaisaran Betelegeuse, sejarah dari pentingnya kelahiranku. Aku, Spircarianelle Ravel Eunoia, tinggal aku yang masih keturunan dari kaisar pertama. Sedangkan, aku sendiri tidak bisa mendengar dan berbicara. Bagaimana aku bisa melakukan segel? Apakah aku akan mampu melindungi umat manusia?

avataravatar