2 TDCL Eps 2

"Nenek" panggil Haruka

"Iya sayang, ada apa? Kamu lapar?" tanya Nelly nenek Haruka

"Nggak, Haruka nggak lapar... Haruka kangen mama dan papa, kapan mereka pulang untuk menjemput Haruka?" tanya Haruka dengan wajah sedihnya

"Mereka sudah berada di bandara, dan sedang dalam perjalanan menuju kemari, jadi Haruka yang sabar ya" ucap Nelly menghibur

"Haruka sabar kok nek" jawab Haruka dengan ceria

tak lama ponsel Nelly berdering dan ia langsung menerima panggilan itu

"Halo?"

"Selamat siang, kami dari pihak rumah sakit ingin memberitahukan bahwa anak anda yang bernama George dan Melina saat ini sedang berada di rumah sakit grand internasional akibat kecelakaan pesawat"

"Baik, saya akan segera kesana" ucap Nelly lalu memutus panggilan telepon itu

Melihat raut wajah neneknya yang gelisah dan khawatir membuat Haruka bertanya-tanya "Nenek kenapa?"

"Haruka, ikut nenek" ucap Nelly sambil menarik tangan Haruka

Mereka lalu pergi menuju rumah sakit grand internasional bersama dengan pak Satria, supir pribadi mereka

"Pasien atas nama George dan Melina, disebelah mana ya?" tanya Nelly ketika ia sudah sampai

"Mereka ada di kamar 213" jawab perawat tersebut

Haruka dan Nelly pun langsung bergegas pergi menuju ruangan 213, namun saat mereka berada didepan ruangan itu dan hendak masuk sudah banyak perawat dan dokter yang sedang menangani ayahnya Haruka

"Bagaimana keadaannya dok?" tanya Nelly saat dokter itu sudah selesai menangani anaknya

"Saat ini, pasien masih dalam keadaan kritis... peluangnya sangat kecil untuk bisa sadar, jadi saya harap anda bisa menerima jika sewaktu-waktu hal itu terjadi" ucap dokter itu lalu pergi meninggalkan ruangan

"Nek? papa sama mama kok tidur terus? mereka kenapa? mereka baik-baik aja kan?" tanya Haruka namun nenek tidak menjawabnya

"Apa yang harus aku jawab, Haruka akan sedih jika aku berkata jujur kepadanya" tanya Nelly dalam benaknya

"Nenek akan menjawab pertanyaan Haruka, tapi Haruka tunggu diluar dulu ya, nenek mau memikirkan jawabannya dulu, okey?" ucap Nelly sembari memberikan Haruka dua buah permen kesukaan Haruka

Nelly menyuruh Haruka menunggu diluar karena ia butuh waktu untuk memikirkan jawabannya, ia tidak mau kalau Haruka sedih setelah mendengar jawabannya

"Kenapa nenek menyuruhku menunggu diluar? apa dia tidak takut jika aku pergi atau diculik" ucap Haruka dalam benaknya

Haruka lalu melihat sekitaran lorong rumah sakit itu dan mendapati sebuah tempat duduk yang dekat dengan ruangannya

Ia langsung bergegas pergi menuju tempat duduk itu dan menemukan seorang pria dewasa yang sedang menangis

"Kakak kenapa menangis?" tanya Haruka namun tidak dijawab oleh pria itu

Haruka lalu menarik tangan kanan pria itu lalu meletakkan permen yang diberikan neneknya di telapak tangan pria itu sembari berkata "dulu saat aku menangis, nenek akan memberikan aku permen ini... aku nggak tahu kenapa Kakak menangis, tapi yang pasti permen ini akan membuat kakak bahagia"

Pria itu hanya memandangi permen itu tanpa ada gerakan lain lalu berkata "terima kasih"

"Hmm... semoga kakak bahagia" ucap Haruka

Tak lama Nellypun keluar dari ruangan itu lalu memanggil cucunya

"Haruka"

Setelah mendengar panggilan neneknya Haruka langsung berdiri dari posisi duduknya dan bergegas pergi menuju tempat neneknya berada sembari berkata dengan ceria "sampai jumpa, namaku Haruka lovano"

"kamu mengenal pria itu Haruka?" tanya Nelly penasaran karena mendengar percakapan Haruka

"Nggak nek, Haruka tidak mengenalnya... Haruka hanya memberikan permen yang nenek beri kepadanya, karena ia tadi menangis" jawab Haruka

"Baiknya cucu nenek" ucap Nelly

"Bagaimana keadaan papa dan mama, nek?" tanya Haruka lalu berlari masuk kedalam ruangan

"Kamu tahukan nenek nggak bisa berbohong, sekeras apapun nenek berpikir walaupun itu untuk kebaikan tapi nenek tetap nggak bisa berbohong, jadi nenek akan menjawab jujur pertanyaan kamu Haruka" ucap Nelly

"Papa dan mama kamu, saat ini sedang berada di masa kritis, peluang mereka untuk sadar sangat kecil Haruka, maka dari itu nenek harap kamu bisa menerima jika hal yang tidak kita inginkan itu terjadi" lanjut Nelly

"Hmm, Haruka tadi udah mendengar penjelasan dokter kok nek, Haruka akan sabar dan menerima semuanya, walaupun hati kecil Haruka tidak bisa menerimanya, makasih nenek tidak berbohong kepada Haruka dengan memberikan penjelasan palsu... Haruka sayang nenek" ucap Haruka lalu memeluk Nelly dan menangis di pelukannya

Dua hari berselang setelah kecelakaan pesawat itu, orangtua Haruka meninggal dunia karena benturan yang keras dan kondisi luka yang dialami sangat sulit untuk ditangani

avataravatar
Next chapter