15 CFDA Awards

CFDA Awards atau Council of Fashion Designers of America Awards merupakan acara yang dihadiri oleh Hazel dan keluarganya. Tahun ini, acara diselenggarakan di Italy. CFDA Awards merupakan acara yang paling bergengsi di dunia fashion, karena dianggap sebagai Oscars-nya dunia fashion.

Tidak hanya dihadiri oleh model kelas dunia, acara ini juga dihadiri oleh Designer-designer ternama dari label fashion raksasa dan juga pebisnis Dunia. Tahun ini, Hazel masuk dalam kategori nominasi Fashion Icon remaja.

Hazel tidak henti-hentinya meremas tangannya sendiri. Walaupun penampilannya yang sangat menawan malam ini, gadis itu masih tidak percaya diri.

"Nervous?" Goda Kelly. Ingin rasanya Kelly mengambil kamera dan mengabadikan wajah gugup seorang Hazel Rockefeller.

"Bagaimana penampilanku?" Tanya Hazel entah untuk yang keberapa kali. Kelly memutar matanya malas, dia sudah beribu kali mengatakan bahwa Hazel terlihat sangat sempurna.

"You're perfect, princess." Ujar seorang pemuda tampan dengan setelan jas-nya yang terlihat sangat pas dibadan pemuda itu, seolah-olah jas itu dijahit khusus hanya untuk dirinya, ia adalah Drystan Rockefeller.

"Thanks." Pujian Drystan masih belum mampu meredakan rasa gugup Hazel. Walaupun Hazel sudah sering menghadiri acara Awards, ini kali pertama baginya menghadiri CFDA yang dikatakan sebagai oscar-nya dunia fashion.

"Tenanglah princess, jangan gugup. Its not your firts time, isn't you?" Drystan kembali mencoba menenangkan adik-nya.

"Ofcourse its not my first time. But still, Ini acara besar, Zael." Ucap Hazel pelan,

"Sebelumnya juga besar, lalu apa masalahnya?" Ujar Drystan acuh

"Huh! Kau tidak akan mengerti, sebaiknya kau pergi sana." dengus Hazel kesal,

'Tidak bisakah Zael mengerti posisinya sekarang? Menyebalkan.' Rutuk gadis itu dalam hati,

Drystan memutar kursi yang diduduki Hazel untuk menghadap kearahnya, sehingga gadis berwarna mata biru itu menatap langsung mata Drystan. Drystan memegang bahu Hazel, seolah memberi kekuatan kepada gadis itu.

"You're a Rockefeller. Remember it!" Ucap Drystan tegas,

"Jangan merasa gugup atau apapun itu. Perlihatkan bahwa kau memang pantas menerimanya." Ujar Drystan pelan. Lalu ia pergi meninggalkan Hazel dan Kelly, pemuda itu akan kembali duduk bersama kedua orang tuanya. Ia datang hanya untuk melihat keadaan adik-nya atas perintah sang ibu.

Setelah kepergian Drystan, Hazel memikirkan apa yang dikatakan sang kakak. Pria itu benar, ia adalah bagian dari Rockefeller, toh bukan sekali dua kali dia menghadiri acara seperti ini. Setelah memantapkan hati dan menghilangkan rasa gugup Hazel bangkit dari duduknya dan berjalan menyusul Drystan dan bergabung dengan mereka.

"Kau pergilah lebih dulu, aku harus menjawab panggilan ini." Ucap Kelly pelan, lalu berlalu meninggalkan Hazel

Saat Hazel berjalan semua staff yang melihat Hazel selalu berdecak kagum, gadis itu sangat cantik malam ini. Balutan dress selutut dengan motif batik khas Indonesia dibagian bawahnya menambah kesan elegan pada gadis itu.

Dress itu seperti disiapkan khusus untuk dirinya, padahal ia membeli gaun itu asal, karna dress yang disediakan oleh manegernya dibakar oleh Drystan dengan alasan gaun itu kekurangan bahan. Gaun yang bertabur Red Diamond itu akan menjadi gaun termahal jika ia menggunakannya malam ini tapi pupus sudah keinginannya. Hazel dan Kelly hanya bisa menatap nanar gaun seharga 500 juta Euro yang dibakar Drystan itu dengan mengenaskan.

Flashback 2 hari yang lalu

"What the hell Zael!!! Apa yang kau lakukan?" Pekik Hazel tak terima, ia menatap gaunnya yang perlahan hangus terbakar, Hazel baru saja kembali dari salon dan yang ia dapati Drystan sedang membakar gaun mewahnya.

Drystan hanya mengedikkan bahu acuh, "Kau tidak semiskin itu sehingga harus mengenakan baju kurang bahan." Ucapnya kelawat santai

Hazel dan Kelly cengok mendengar jawaban Drystan.

"Zael apa kau tahu harga gaun itu? Gaun itu seharga €500 juta idiot." Erang Hazel frustasi, ia tidak habis pikir dengan Drystan yang membakar gaun indahnya itu, dan lagi apa tadi katanya? Baju kurang bahan? Pria ini benar-benar tidak tahu style.

"Aku akan membuatkan gaun yang lebih mahal dari itu, dan pastinya TI.DAK. KE.KU.RA.NG.AN BA.HAN." Ucap pemuda itu dengan penekanan di akhir kalimatnya.

"Itu style bodoh!" Ucap Hazel kesal

"Huh! Style apanya? Kau hanya akan membuat orang sakit mata, karna baju itu akan memperlihatkan kaki, leher dan punggungmu yang jelek itu." Jawab Drystan asal.

Hazel sudah mengambil ancang-ancang untuk menghajar Drystan jika saja kakaknya itu tidak berucap, "Sudahlah, lupakan baju jelekmu itu. Aku akan menyuruh orang membuatkan yang lain untukmu. Ah, kau juga bisa mengambil Jet pribadiku, anggap saja sebagai permintaan maafku untuk gaun anehmu itu." dan seketika itu pula Hazel melupakan kekesalannya pada Drystan, bergantikan tatapan berbinar senang. Tentu saja, dia tahu Jet mana yang dimaksud Drystan.

"Tapi jika kau mengingkari lagi janjimu, aku tidak akan memberikannya." Hazel hanya cengir kuda mendengar perkataan Hazel, mana bisa dia membatalkan jadwalnya untuk hadir ke acara penghargaan.

Flashback off

"Shit! Jika tidak karna Jet pribadi-nya itu, aku tidak akan memaafkannya." ucap Hazel kesal,

"Apakah keluarga Rockefeller bangkrut? Kenapa kau mengenakan gaun murahan seperti itu Hazel?" Ucap Valerie dengan nada mengejek, mereka berpapasan saat Hazel akan keluar dari backstage.

Hazel tersenyum simpul seraya memandang Valerie dari atas hingga kebawah, pandangan menilai dan meremehkan.

"Keluargaku tidak bangkrut Val, so dont worry about that." Ujar Hazel santai.

Valerie memutar matanya malas, ia masih tersenyum meremehkan gaun yang dikenakan oleh Hazel. Gaun yang terlihat sangat sederhana, berbanding terbalik dengan gaun yang dikenakannya.

"Haha, are you sure?" Tanya Valerie merendahkany

"Yes, i'm sure. Terimakasih sudah mengkhawatirkan keluargaku Val, tapi.." Hazel berjalan pelan mendekat ke Valerie, "Apa kau tahu? Tidak perlu mengenakan pakaian mahal untuk terlihat mahal, karna jika kau mahal, apapun yang kau kenakan akan terlihat mahal walaupun itu seharga 2 dollar."

Hazel semakin berjalan mendekati Valerie, wajah mereka hanya berjarak beberapa senti saja.

"Dan juga jika bukan karna kakakku yang idiot itu membakar gaunku, aku tidak akan menggunakan gaun ini. But, its oke. Karna aku membuat gaun ini terlihat jauh lebih mahal saat aku yang memakainya. Hazel Rockefeller." Ujar Hazel dengan nada sombongnya yang kentara,

"Hah! Apa kau ingin berboho-" Ucapan Valeri terputus saat para staff heboh membicarakan postingan Kelly di akun instagram pribadinya.

"What? Gaun yang dibakar Drystan seharga €500 juta?"

"Wah gila! Drystan membakar gaun seharga selangit itu dengan mudahnya?"

"Gaun yang malang."

Dan masih banyak lagi keributan-keributan karna gaun yang dibakar Drystan itu.

"See? I'm not liar. Why? Cause i'm a Rockefeller!" Ucap Hazel dengan nada rendah sambil tersenyum meremehkan tepat ditelinga Valerie.

Valerie mengepalkan tangannya kuat, ia lalu bergegas pergi dari sana.

'Sepertinya aku harus berterimakasih dengan Kelly.' Ucapnya dalam hati.

Setelah pembicaraannya dengan Valerie tadi, rasa gugup Hazel hilang berganti rasa percaya diri yang sangat besar.

"Akan kuperlihatkan, siapa itu Rockefeller." Desisnya dengan nada angkuh.

******

Vladivostok, Rusia

Xean baru saja ingin bergegas pergi untuk mencari Varsha, ia sudah menghubungi salah satu temannya untuk meminta bantuan. Baru saja ia akan pergi, Xean melihat sebuah Jeep hitam memasuki perkarangan Castil.

Mobil ity berhenti, dan turunlah seseorang yang Xean kenal, "Uncle Samuel?" gumam Xean pelan. Xean pernah beberapa kali melihat Samuel bersama Ainsley, ibu Varsha. Itu sebabnya Xean mengenal Samuel.

Pandangan Xean teralihkan saat Samuel membukakan pintu untuk seseorang, Xean sangat terkejut dan juga merasa lega saat melihat siapa yang turun dari mobil itu.

"Vy..." Gumam Xean pelan

avataravatar
Next chapter