webnovel

Bab 1 Grendly Marina

"Hale, apakah ada berkas yang harus aku selidiki? "

"Tidak ada!! "

"Ayolah Hale ... Aku bosan jika hanya berada di dalam rumah saja dan tidak melakukan apa pun"

"Hari ini tidak ada berkas yang harus kau urus .... Jika kau bosan, kau bisa bermain dengan senjata yang ku miliki di halaman belakang villa"

"Kau serius? "

"Kau boleh memainkan permainan atau senjata di villa ku. Akan tetapi, jangan sentuh laptopku."

Hale masuk ke dalam mobilnya dan melihat Aeleasha tampak senang saat ia mengizinkan dirinya bermain dengan senjata langka yang ia miliki.

"Aku heran, kenapa Hale melarangku untuk membuka laptopnya. "Aeleasha mencoba untuk mencari tahu tentang larangan Hale padanya dengan pergi ke ruangan Hale dan membuka laptop Hale dan mencari file rahasia yang ia sembunyikan.

"Bukankah ini biodata tuan Brendly? "

"Kenapa bisa ada nama ibuku di biodata tuan Brendly? "

"Bellova, tolong selidiki identitas tuan Brendly!! "ucap Aeleasha dalam panggilan ponselnya.

"Kenapa Hale belum pulang juga? "

Aeleasha menghampiri sebuah senjata elit yang banyak ia pernah liat saat bertemu dengan pasukan FBI dari luar kota.

"Hale bilang aku boleh menggunakan senjata ini. "Aeleasha mengambil senjata langka itu.

"Nona, tuan Hale meminta saya untuk mengantar anda ke halaman belakang "

"Bagaimana Hale bisa tahu jika aku ingin ke halaman belakang?"

Hale yang mengamati Aeleasha tertawa melihat tingkah Aeleasha yang seperti gadis kecil.

"Kenapa dia bisa sangat menggemaskan?"

"Membawa senjata saja ia seperti tidak kuat"

"Tuan, ada seseorang yang membuka berkas rahasia anda"

"Kau tidak perlu khawatir, itu hanya berkas palsu .... File yang asli aku simpan di ruangan rahasia dan di laptop tidak ada file itu"

"Kirimkan paket ini ke villaku. "Hale memberikan sebuah kotak berwarna merah untuk Aeleasha pakai di acara pertemuannya dengan direktur perusahaan senjata.

"Nona, tuan mengirimkan sebuah kado. "Pelayan pribadi Aeleasha memberikan kotak yang dipesan Hale.

"Apakah kau sudah menerima hadiah dariku? "

"Aku ingin kau memakainya saat acara pameran senjata pekan depan"

"Kau mengajakku ke acara pameran? "

"Ya, karena ku yakin kau pasti sangat menyukai acara itu"

"Kenapa kau harus membelikanku gaun ini? "

"Aku tidak pernah bisa mengenakan gaun. "Aeleasha membuka kotak itu dan mencoba memakainya.

"Kau sangat cantik saat memakai gaun itu"

"Dari mana kau tau? Apa kau memasang cctv di kamarmu juga?"

Aeleasha melihat ke arah sudut ruangan yang terdapat cctv.

"Tapi aku tidak punya sepatu yang serasi dengan gaun ini"

"Lihatlah ke dalam lemari!! "

Aeleasha membuka lemari pakaian yang ada di dekatnya. Dan terlihat jelas 60 pasang sepatu high hells dengan berbagai macam warna.

"Pergilah ke lantai 2, kau akan sangat menyukainya"

"Apakah kau juga seorang kolektor senjata, Hale? "

"Itu yang aku beli saat pameran senjata di aula presdir"

"Apakah aku bisa memilikinya? "

"Tentu saja, kau bisa memiliki semua barang yang ku miliki .... Terkecuali aku"

"Apa maksudmu? Kau? "

"Tuan, rapat akan segera dimulai"

Hale mematikan panggilan ponselnya sebelum menjawab pertanyaan dari Aeleasha.

"Bibi, apakah sejak kecil Hale tinggal di villa ini? "

"Tuan muda hanya tinggal seorang diri di villa ini nona"

Aeleasha naik ke lantai utama untuk melihat pemandangan villa dari atap gedung villa.

"Tuan muda adalah putra tunggal dari ayahnya"

"Bibi, bawakan dia makanan "ucap Hale dari panggilan ponselnya.

"Kau bisa mengajaknya berkeliling taman dengan sepeda, bibi"

"Nona, jika anda ingin berkeliling taman villa ... Anda bisa menggunakan sepeda di bagasi mobil"

Aeleasha terkejut saat melihat ribuan sepeda mewah yang harganya mahal ada di dalam bagasi mobil mewah Hale.

"Kenapa penjahat seperti dia bisa memiliki sepeda sebanyak ini? "

"Semua sepeda ini adalah hadiah saat tuan muda masih kecil"

"Saat tuan muda tinggal di kota, ia selalu mendapatkan hadiah sepeda dari para model terkenal yang menginginkan tuan muda menjadi kekasihnya"

"Apakah dia pernah menjalin hubungan dengan mereka"

"Tuan muda tidak pernah menjalin hubungan dengan gadis yang memberinya hadiah"

"Tolong katakan pada Hale .... Jika dia sudah kembali dari kantor.... "

"Aku meminjam satu sepeda untuk berkeliling"

Satu jam setelah Aeleasha berkeliling taman dan halaman dengan sepeda. Hale pulang dan mencari keberadaan Aeleasha.

"Bibi, siapkan makanan untuk kami!! "

Hale membuka laptop dan melihat apa yang sedang Aeleasha lakukan dengan sepedanya. Saat itu juga Hale bergegas pergi menghampiri Aeleasha yang jatuh dari sepeda.

"Lain kali berhati-hatilah jika ingin menuruni bukit di villaku. "Hale menghampiri Aeleasha untuk menempelkan perban ke lutut Aeleasha.

"Aku tidak tahu, jika turunan itu sangat dangkal. "Aeleasha mencoba untuk bangun saat tubuhnya tertimpa sepeda.

Aawwww...

"Bibi!! Tolong bawa sepedanya ke bagasi! "Hale mengangkat tubuh Aeleasha dan membawanya ke dalam kamar.

"Kau tidak boleh menggunakan sepedaku sebelum lukamu sembuh!!! "

"Hale!!! Aku bosan jika hanya berdiam diri!! "

"Kau bisa memakai senjata yang ku miliki!! "

"Tidak menyenangkan jika seorang diri!! "

Melihat Aeleasha marah dengannya, Hale memutuskan untuk cuti bekerja selama sehari untuk menemani Aeleasha.

"Bibi, tolong minta dia menemuiku ditaman!! "

"Nona, anda diminta tuan muda untuk menemuinya di taman"

"Hale!!! "

"Ada dimana dia? Kenapa dia tidak ada disini? "

Kringgg... Kringgg...

Hale membunyikan bel sepeda yang ia pakai.

"Ayo!! Kita akan berkeliling villa dengan sepeda ini. "Hale menghentikan laju sepedanya di depan Aeleasha.

"Pegangan yang erat. "Hale melihat ke arah Aeleasha.

Hale dan Aeleasha menikmati hari-hari dengan kebersamaan. Akan tetapi, dalam benak Hale selalu teringat dengan kekasihnya yang sudah meninggal.

"Apakah kau menangis, Hale"

"Ti-tidak, mataku hanya terkena angin dan membuat perih"

"Hale!! Perhatikan jalanmu!! "Aeleasha menunjuk kearah jalan yang berbelok.

"Pegangan yang erat Leasha!! "laju sepeda semakin kencang dan tak terkendali hingga membuat mereka jatuh disemak-semak.

Awwww....

"Pantatku sakit sekali"

"Hale!! Apakah kau baik-baik saja? "

"Ya, aku baik-baik saja. Hanya saja aku tidak tahu cara turun dari sini!! "

"Dimana kau, Hale? "

"Tepat berada diatas kepalamu"

"Kenapa kau tidak loncat saja, Hale? "

"Tidak bisa kakiku sulit untuk di gerakkan"

"Bibi, bagaimana aku harus mengatakan pada bibi? "

"Tidak perlu memanggilnya"

"Aku akan melompat sendiri"

Hale dan Aeleasha terpaksa meninggalkan sepedanya di taman halaman belakang villa karena Aeleasha harus membopong Hale yang tidak bisa berjalan menuju ruang tamu.

"Bibi, tolong siapkan kotak obat!! "

"Apakah nona tidak terluka? "

"Hey, aku yang tidak berjalan ... Kenapa kau justru bertanya padanya? "

"Tidak apa-apa bibi, pantatku hanya tertusuk duri kecil di tanaman kaktus"

Bwahahahahah.....

"Biar kulihat!! "Hale membalik tubuh Aeleasha dan mencari duri yang masih menancap.

"Masih ada beberapa duri yang menancap. "Hale mencabut duri itu.

"Bibi, tolong berikan salep pada luka ditubuh Leasha!! "

"Hale, biar ku obati lukamu dulu. "Aeleasha berbalik badan mengoleskan antiseptik ke dahi dan luka yang ada dikaki Hale.

"Tuan, anda memiliki jadwal rapat malam ini. "Bellova datang dengan membawa buku catatan rapat Hale.

"Baiklah, aahhhh.... "Hale kesakitan saat hendak mengambil jas dan bangkit dari duduknya membuat luka di kakinya semakin memerah.

"Sebaiknya kau istirahat di villa, Hale"

"Lalu bagaimana dengan rapatnya? "

"Tolong katakan pada mereka, berikan berkasnya padaku dan aku akan mengerjakan semua proyek yang diminta klien"

"Mintalah pada mereka untuk mengirim semua berkas melalui email"

Aeleasha memutuskan untuk mengerjakan proyek yang dijalankan Hale selama beberapa hari hingga ia tak sadar akan kesehatannya.

"Tuan, nona Leasha tertidur setelah menyelesaikan proyek anda. "Pelayan pribadi Aeleasha datang setelah ia menghampiri Aeleasha yang kelelahan.

"Leasha!! "Panggil Hale.

"Badannya panas sekali. "Hale menyentuh kening Aeleasha.

Hingga berhari-hari Hale menemani dan mengompres Aeleasha agar demamnya turun sampai disuatu pagi Aeleasha sudah tidak demam dan Hale memutuskan untuk pergi bekerja. <span data-mce-type="bookmark" id="mce_marker">​</span>

Next chapter