Suara derap kuda mendekat. Samar-samar terdengar suara wanita berteriak. Dicabutnya batang yang menembus dada. Dengan agak terseret-seret tubuh berat ini dibawanya entah kemana. Kemudian..........
GELAP. ***
Ia mengelap dahi dan tubuh pemuda seusianya yang kini terbaring lemah di kasurnya. Ia masih mengingat ucapan kakaknya Dior, jika ingin pemuda itu hidup ia harus menjaganya dengan baik. Terutama luka di dadanya agar tidak terinfeksi. Pemuda itu beruntung karena kayu yang merobek dadanya luput dari semua organ dalam tubuhnya. Untung ia menemukannya lebih cepat, jika tidak pemuda itu tidak akan memiliki harapan hidup sama sekali. Tapi ia dan kakaknya samasama tak mengerti, kenapa infus tidak bisa memasuki tubuhnya. Bahkan jarum saja sulit untuk menembua kulitnya. Beruntung lagi mereka berdua bisa ilmu pengobatan tradisional di samping kedokteran. Sehingga untuk sementara. Ia hanya di obati secara tradisional.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com