1 PROLOG

#The cupu Boy.

Cupu!  Memang itulah ejekan orang orang khusus kepada seorang Aditia Fahreza Angkasa. Mengapa?  Karena seorang Aditia Fahreza Angkasa meliliki cara berpakaian yang terlalu  rapih,  begitupun tak lupa dengan rambutnya yang selalu terbelah dua.

Taklupa pula angkasa yang selalu bersikap dingin nan cuek kepada orang orang berlalu lalang maupun yang berada di kelasnya.

Lalu, apa ada lagi bukti yang menohok? Tentu ada, selain tulisan di atas☝ angkasa selalu membawa buku buku tebal bila kemanapun ia mengitari koridor sekolah.

Satu hal lagi?!

Kacamata dan sebuah tompel bulat yang ada di wajahnya membuat orang orang tidak menginginkan kehadirannya.

Namun guru guru yang selalu menginginkan kehadirannya.  Mengapa? Karna angkasa masuk kedalam siswa yang pintar otaknya.

Bagaimana tidak! Seorang angkasa yang terkenal dengan kutu bukunya dapat mengalahkan sekolah sekolah lain bahkan kota kota lain dengan mudahnya.

Dan disinilah angkasa berada, ditengah lapangan. Jadi korban bully sekaligus jadi bahan tontonan gratis siswa siswi.  Angkasa berada di tengah tengah ketiga wanita kejam menurutnya.

Ya,  seorang Bulan Alexandra Widyanti. Yang sedang memimpin di sana. Dan tak lupa, ia di temani kedua sahabatnya siapa lagi kalau bukan: Keyla Lathifa Azzahra dan Indana Zulfa Nugraha.

Mereka sedang melakukan ritualnya teruntung kepada Aditia Fahreza Angkasa.

"gue ngerasa aneh deh" ucap bulan sembari melipat kedua lengan di depan dadanya, seraya mengitari tubuh tegap elastis angkasa yang tertutup dengan kecupuan miliknya.

"kenapa tuh?" serempak keyla dan zulfa terlontar.

"kok masih ada ya zaman sekarang orang gak berguna kayak lo! Uadah cupu,  jelek, miskin! Gak berguna!" sentak dan bentak bulan tepat di depan wajah angkasa yang menunduk menahan malu dan marah.

Angkasa tertunduk diam 'seburuk dan sejijik itukah angkasa' batin angkasa.

Angkasa diam tak bergeming, hanya sepatu yang dapat ia lihat sebagai objek penglihatan utamanya saat ini.

Ya, memang setiap kali ia menghadapi seorang bulan,  ia selalu menunduk, entah apa alasannya! hanya angkasa dan tuhanlah yang tahu. azek bahasakuu🤯

"heh! Kalo gue lagi ngomong tuh tatap mata gue BANGSULL!!!" erang bulan pada angkasa sembari menjambak rambut rapih ala cupunya si angkasa.

Angkasa hanya meringis menahan sakit yang di rasakannya saat ini, menjadi bahan tontonan sama sekali bukan hal sepele untuk menahan batin kini! apalagi, fisiknya selalu terhantam oleh sosok wanita kejam tak berhati seperti bulan.

"siniin tas lo!" sebelum di jawab oleh angkasa, bulan langsung mengambilnya dengan paksa.

"eh! Mau di apain?" larang angkasa pada bulan sembari sesekali menahan lengannya bulan namun, hasilnya nihil.

"diem deh, gausah banyak bacot! " ucap zulfa yang mulai berbicara saat ini. Sesekali melerai lengan angkasa yang akan menghentikan aksi bulan.

"BHAHAHAHA...! " tawa bulan gencar dan terdapat sudut meremehkan di sana.

"cuma buku yang lo bawa?! Dan...  Apanih, kotak makan? "

CEKLEK.....

bulan membuka kotak makan itu, yang memperlihatkan nasi dan telor ceplok berkecap.

BLURRR....

Bulan menumpahkan isi yang ada di dalam kotak makan itu dan...

Tak selang beberapa lama, bulan menumpahkan seluruh isi yang berada dalam tas angkasa.

Angkasa hanya terdiam beku. Mencoba memunguti tumpahan buku yang di timbulkan bulan namun,  segera ditepis oleh keyla yang bertenaga WARBIASYAHHHH!!!.

lagi lagi angkasa meringis menahan sakit dan pedih di perlakukan seperti itu di depan umum.

"CUKUP!!! " teriak seorang wanita dari arah sana ( pinggir lapangan).  Dapat di lihat wajah yang memerah padam karena kesal dengan kepalan lengan yang semakin mengeras.

Cewek itu berlari menuju angkasa yang terduduk sembari memunguti buku bukunya.

"lo gak di apa apain kan? " tanya mozza.

Ia adalah mozzaika gress tiani, seorang sahabat angkasa yang selalu ada untuk angkasa.

"gue gak papa, mending lo pergi, gue gak mau lo kenapa napa" balas angkasa pada mozza yang sedang memunguti banyaknya buku di bawah sana.

"alah....  Gak usah drama lo! " sela zulfa di saat mereka sedang memunguti buku bersama, bak seorang sahabat tak tergantikan.

°•°•°•°•°•

Terlihat sangat jelas bahwa seorang bulan sedang menahan wajahnya yang hendak memerah padam di dalam ruang kelasnya bersama dengan keyla dan zulfa.

"gua gak mau di permaluin kek tadi" lirih bulan namun, masih bisa di dengar oleh keyla dan zulfa.

"biasanya juga lo malu maluin!" gumam zulfa yang tepat di hadapan bulan dan sesekali di plototi oleh keyla, yaa....

Karna hanya zulfa yang tak bisa menahan ucapannya yang tidak mendukung susana.

PLETAKK....

"duh sak....  Mwehehehe bulan, maafin gua yang cantik ini ya? Gua khilaf" ucap zulfa saat ketika menatap sosok bulan yang menoyornya secara tiba tiba.

"ngomong tuh di jaga KUTILL! " -bulan.

"sembarangan kalo ngomong suka bener" -zulfa.

"terserah" -bulan.

"udah deh diem, yaudah gini ya....,  nanti kita bales deh si karet antartika" -keyla.

"gue setuju saran lo" -bulan.

"gue juga" -zulfa

Flashback on √

"alah...! Gak usah drama lo! " sela zulfa di saat mereka sedang memunguti buku bersama, bak seorang sahabat tak tergantikan.

Mozza yang mendengar itu segera bangkit dari duduknya bertujuan memberi pelajaran pada zulfa yang mulutnya terkenal pedas.

"apa lo bilang?! Drama!  Lo gak ngaca?!  Apa gak punya kaca hmm? " zulfa, bulan dan keyla diam. Masih ingin mendengar yang akan di lanjutkan mozza.

"lo semua diem gua anggap iya!  Sini,  mampir yok kerumah gua, banyak noh kaca berserakan di gudang"

'apa gua salah ngomong yak' fikir mozza dengan tatapan yang masih menatap mozza.

"adanya juga lo yang ngedrama di sini, cih....  Bisanya cuma menindas dan mempermalukan"

"udah za" lirih angkasa mencoba melerai mozza.

"diem!! " bentak mozza berhasil membuat angkasa diam tertunduk.

"gua diem, bukan berarti gua gak berani, tapi kali ini lo keterlaluan. Gak penting ladenin lo!!  Sekarang,  lo liat noh fans lo natap lo gak nyangka"

Bulan dan kedua sobatnya saling tatap menatap dan menatap secara bersamaan pada arah yang di tunjuk mozza.  Ternyata benar,mereka menatap THE BUFALA hari ini seraya berbisik tak suka, bagaimana bisa! bacotan milik mereka di kalahkan dengan mudahnya oleh seorang mozza?! yang entah siapa itu.

"ck mamam tuh drama" sindir tak suka keluar meluncur tanpa izin di depan umum.

THE BUFALA tertunduk lesu dan berbalik arah yang di pimpin oleh bulan, sangat malu rasanya!.

Flashback off √

"gua bakal balas lo!  Tunggu aja" smirk andalan dari seorang bulan kembali terpancar, bagaikan sosok wanita tak berhati, bagaikan piring pecah haus darah!

°•°•°•°•°•

see you next part→_→

avataravatar
Next chapter