1 Pencuri Terhebat (1)

Saya saat ini berada di dalam kantor bank. Dan saya sedang mengintai seseorang yang akan keluar dalam beberapa saat lagi. Ia adalah manajer bank cabang ini. Ia tidak memperhatikan saya saat ini tapi sebelum ia keluar ia akan memperhatikan saya. Karena saya sedang dalam berjalan menuju ke arah nya.

Ia adalah lelaki muda sekitar 30 tahun yang cukup sukses untuk menjadi manajer sebuah bank yang cukup besar di negara ini. Nama nya adalah Rahmat, ia berpenampilan seperti seseorang yang berwibawa dengan memakai jas berwarna abu-abu yang cukup (tidak) mencolok. Dengan dasi yang berwarna hitam yang menonjol dia tas dadanya. Saat ini mungkin sedang memperhatikan saya yang sedang berjalan ke arah nya dengan wajah bingung. Mungkin karena ia tidak mengenali saya yang datang menuju ke arah orang yang dia anggap berwibawa dengan penampilan seperti seorang pelanggan biasa. Hanya dengan penampilan kaos oblong putih dan celana jeans.

"Permisi, apakah anda orang bernama Tuan Rahmat, seseorang yang menjadi manajer cabang bank ini."

"Iya, mohon maaf, anda siapa ya?"

"Ahh.. saya?, Saya adalah orang yang akan membuat anda lupa tidur malam ini tuan Rahmat."

"..."

"Hahaha. Mohon maaf kan saya dulu sebelumnya karena akan membuat anada lupa tidur malam ini."

Saya menepuk bahunya. Dan lalu menatapnya dengan tatapan lembut. Lalu saya mengangkat tangan kiri saya dan menjentikkan jari saya. Dan tiba tiba bel dalam bank berbunyi menandakan sesuatu telah terjadi. Rahmat menatap saya dengan bingung dan kemudian ia menerima telepon.

"Apa?" Dengan wajah terkejut menerima suara dari ujung telepon.

Kemudian ia menatap saya dengan wajah penasaran. Dan saya menuju pintu keluar dengan tenang di tengah kekacauan di dalam bank. Saya hanya tersenyum kecil tanpa mempedulikan sekitar. Dan saya berharap seseorang akan memperhatikan saya tapi sepertinya tidak ada yang memperhatikan saya kecuali Rahmat.

Rahmat pun segera mengejar saya, tapi itu sudah terlambat saya dengan mudah menghilang saat keluar pintu bank seperti orang yang tidak pernah ada sama sekali. Rahmat menatap sekeliling dengan bingung. Tidak percaya apa yang baru saja terjadi. Kemudian seseorang datang menghampirinya itu adalah salah satu seseorang pegawai dalam bank tersebut.

"Pak, sepertinya tidak ada yang hilang dalam brankas kita."

"Periksa dengan teliti dan cek kamera CCTV dengan benar dan tidak mungkin tidak ada yang hilang dengan bel tiba tiba berbunyi.

"Baik pak."

Rahmat dengan cepat melihat telepon yang dari tadi berdering keras. Ia seperti nya tidak terlalu terkejut dengan orang yang menelpon nya sekarang.

Tapi Ia tidak mengangkat panggilan di telepon tersebut karena ia sedang memikirkan semua yang tiba tiba yang sedang terjadi saat ini.

Rahmat menatap langit biru dengan penuh kebingungan. Ia tidak pernah berharap sesuatu yang misterius ini tiba tiba terjadi pada dirinya saat ini. Tapi Ia tidak merasa kecewa dengan kejadian ini karena orang yang tadi menghampirinya telah meminta maaf padanya sebelum semuanya terjadi.

"Haah... Sepertinya orang yang menarik tiba tiba muncul sekarang di dunia ini pada akhirnya. Hahaha." Ia tertawa seperti merasa bahwa ia telah menemukan seseorang yang telah lama menghilang sejak lama si Pencuri Terhebat.

"Sepertinya Dia sudah kembali dan tidak bersembunyi lagi, aku penasaran apakah tadi wajah aslinya? Ahh, sepertinya itu tidak penting sekarang. Sekarang aku harus membereskan kekacauan ini segera mungkin."

***

"Sepertinya Dia sudah kembali dan tidak bersembunyi lagi, aku penasaran apakah tadi wajah aslinya? Ahh, sepertinya itu tidak penting sekarang. Sekarang aku harus membereskan kekacauan ini segera mungkin."

Saya berada di samping Rahmat dari tadi, dan hanya mendengar keluhan nya atas saya. Ia tidak menyadari bahwa saya berada tepat di sebelah nya dari tadi. Itu cukup memuaskan mengingat Iblis yang saya kontrak adalah salah satu dari Iblis menguasai neraka. Beelzebub, ia adalah salah satu iblis yang paling kuat di neraka sehingga hanya sebagian dari beberapa iblis saja yang mampu menandinginya. Namun masalahnya adalah ia sekarang terlalu lemah untuk bisa di panggil sebagai salah satu iblis ter kuat di neraka. Saya tidak tahu mengapa Iblis yang saya kontrak sekarang seperti ini. Tapi itu baik baik saja selama tidak ada yang akan mengganggu saya dalam menghadapi lawan yang akan saya hadapi sekarang, Rahmat.

"Hmm, ia tidak menyadari keberadaan ku selama ini ya?"

Saya bertanya pada diri saya sendiri, namun mata yang sedari tadi terus berada di atas kanan kepala saya menjawab. "Tentu saja, kau kira aku ini siapa?"

Saya mengabaikan omong kosong darinya. Saya merasa bingung dengan Rahmat mengapa ia tidak menyadari keberadaan saya padahal ia telah membuat kontrak dengan salah satu iblis yang lumayan terkenal dan kuat, Baal.

"Apakah kau yakin Baal tidak menyadari keberadaan ku sama sekali?" Saya bertanya dengan tidak percaya omong kosong dari Beelzebub bahwa Baal tidak akan menyadari keberadaan saya. Ia mengatakan bahwa sebagai salah satu yang menguasai neraka dan iblis ter kuat, keahlian nya hanya bisa di rasakan hanya oleh para dewa yang setingkat dengannya. Tentu saja, saya tidak terlalu mudah percaya dengannya sekarang karena ia berkata, ia terlalu lemah untuk saat ini dan sehingga sangat mudah terbunuh oleh musuh musuhnya dari neraka.

"Tentu saja, sudah berapa kali saya bilang yang hanya bisa merasakan kekuatan ku adalah Dewa yang setingkat dengan ku. Mengapa kau tidak mempercayai ku sang iblis yang kuat ini." Berbicara dengan nada kesal dan melanjutkan.

"Baal memang kuat, tapi ia tidak akan bisa menyadari keberadaanku seberapa kuat ia menjadi. Kecuali bahwa ia bisa memiliki sebuah item yang bisa mendeteksi keberadaan apa pun. Tapi item tersebut sekarang hanya bisa di dikendalikan oleh para penguasa neraka. Sedangkan ia, Ia hanya adalah Iblis yang kuat untuk menyaingi kami para penguasa neraka namun tidak akan bisa mendapat kan hak hak kami sebagai penguasa neraka, bocah."

'Hmm. Itu aneh sekali mengapa hanya para dewa yang bisa mendeteksi keberadaan nya. Tapi untuk saat ini aku lebih baik untuk tidak perduli dengan itu sekarang.'

"Baiklah jika kau bilang begitu. Sebaiknya kita pergi dari sini sekarang sebelum pria itu datang dan sebelum semua menjadi merepotkan bukan?"

"Hmm. Baiklah."

Dengan begitu pun saya meninggal kan Bank yang tengah panik dalam kekacauan ini. Lalu mempersiapkan untuk segala kemungkinan bahwa saya ketahuan dalam mencoba mencuri dalam bank ini.

***

Rahmat melihat sekeliling ruangan dalam brankas yang masih terlihat indah, namun tidak ada tanda tanda ia baru saja di kunjungi oleh seorang pencuri. Tidak ada yang hilang dari sini. Itulah yang paling membuat ia bingung kenapa tidak ada yang hilang jika ia menimbulkan kepanikan pikir Rahmat.

'Ada yang aneh dengan orang tadi, jika memang ia adalah yang menimbulkan kekacauan ini mengapa tidak ada yang hilang. Apa mungkinkah ada barang ia cari tapi tidak ada disini. Tapi tentu saja ia tidak akan sebodoh itu untuk mengungkapkan dirinya kepada ku begitu saja.'

Rahmat merasa bingung dengan peristiwa semacam ini terjadi pada saat ia baru saja akan pulang dan seseorang yang mengaku akan membuatnya susah tidur malam ini datang kepadanya dan membuat kekacauan. Rahmat melihat sekeliling ruangan sekali lagi dan merasa tidak menemukan apa pun yang mencurigakan. Dan pada saat itu.

"Ada jejak kekuatan iblis di sini Rahmat."

Baal, iblis yang di kontrak Rahmat berbicara.

"Ohh. Jadi ia adalah salah satu kontraktor ya."

'Tapi mengapa Baal tidak bisa merasakan keberadaan dirinya?' Rahmat merasa tertarik dengan manusia yang ternyata di sebut sebagai Pencuri Terbaik ternyata seorang kontraktor.

"Sepertinya ada orang yang mencoba melawan ku. Menarik." Kata Rahmat, dengan seringai puas di wajahnya.

avataravatar
Next chapter