webnovel

12. Pintu Prasasti

Aku berkeliling kota. Gersang, seperti biasanya. Orang-orang disini mengenakan topi lebar dengan rompi kulitnya. Pria-pria berkumis dengan sepatu bot datang menghampiriku,

"Halo, bocah! Aku belum pernah melihatmu sebelumnya, pakaianmu juga aneh, apa kau dari negeri lain?!" tanya pria itu sambil merangkulku sok akrab.

"Aku hanya seorang pengelana," jawabku mengabaikannya.

"Hati-hati, disini banyak sekali bandit! Bahkan Sherrif di kota ini kewalahan menghadapi mereka!"

Sepertinya program Morgan berjalan dengan baik, yaitu membuat masalah besar ditiap dunianya. Dilihat dari situasi kota, sepertinya kota ini dikuasai para bandit dan organisasi perampok. Aku curiga ada salah satu Yellow disini, atau mereka memantau dari dunia lain.

"Sheriff?" tanyaku.

"Ya, dia wanita yang tangguh dan kuat. Sayangnya, akhir-akhir ini dia tidak berdaya kewalahan oleh para bandit itu" jelasnya.

Aku terkejut karena pertama kali mendengar ada seorang Sheriff perempuan, keren sekali.

Baiklah! Tanpa berkata banyak, akupun melanjutkan ekspedisiku mengelilingi kota, aku sadar waktuku tidak banyak, dan mereka bilang disini berbahaya. Oleh karena itu, aku tidak boleh bersantai. Aku harus segera mengeluarkan Erwin, terlebih adikku yang ceroboh berada di dunia lain, sekarang keadaannya semakin runyam.

Di sepanjang jalan, aku melihat poster dan coretan yang bertuliskan, "suatu hari, pahlawan yang sudah ditakdirkan akan tiba!" mereka banyak sekali, kurasa ini ekspresi dari masyarakat melawan kejahatan negeri ini. "Pahlawan?" aku sudah lama tidak mendengar kata itu. Ya! Aku harap pahlawan itu segera tiba di kota ini.

Hingga akhirnya, aku tiba di pusat perpustakaan negeri. Tempat inilah yang sudah menjadi tujuanku sejak awal untuk mencari petunjuk tentang negeri ini. Besar sekali, kukira negeri dengan tingkat kejahatan tinggi seperti ini tidak memiliki perpustakaan yang mumpuni, ternyata aku salah. Ini melampaui ekspetasiku.

Aku masuk, dan menyapa penjaga perpustakaan, lalu mulai mencari buku yang menarik. Perhatianku terhadap buku seketika lenyap dengan adanya prasasti besar di tengah perpustakaan. Ini sangat menarik perhatianku. Prasasti besar bulat, dengan pintu yang terkunci, aku penasaran kenapa suatu prasasti memiliki pintu. Karena penasaran, akupun mulai melemparkan pertanyaan kepada petugas perpustakaan.

"Permisi, apa aku boleh menanyakan sesuatu?"

"Tentu saja!"

"Prasasti seunik ini kenapa bisa berada disini? Seharusnya ini lebih cocok ditaruh di museum," tanyaku.

"Prasasti itu tidak bisa dipindahkan, permukaannya sangat keras sekali, kau tahu sendiri kalau benda itu memiliki pintu, para arkeolog mencoba untuk menghancurkan prasasti itu untuk melihat isinya, tetapi tidak pernah bisa! Oleh karena itu, kami membiarkannya tetap disana, " jawabnya.

"Begitu ya," jawabannya menarik.

Lalu akupun melanjutkan pencarianku di perpustakaan, cukup memakan waktu yang lama. Hingga akhirnya, aku menemukan buku yang sangat menarik, aku tidak menyangka akan ada Easter Egg penting di tempat ini, buku tebal yang berjudul The Kingdom Of Yellow!

***

Kurasa aku sudah merepotkan keluarga ini terlalu lama, untung saja Helmet masih ada, sayangnya benda ini sudah agak rusak. Semenjak hari itu, Yuuna dan keluarganya sudah menganggapku sebagai bagian dari keluarganya, mereka benar-benar baik hati, mengingat ayah dan ibuku jarang sekali bisa aku temui. Dan sekarang, aku mulai gelisah memikirkan keberadaan Kakakku. Indikator Helmet memberitahuku bahwa dia sekarang berada di dunia The Cream. Itu lebih menggelisahkan daripada sayap dan telinga runcing ini.

Apa aku harus pergi sekarang?

Tetapi bagaimana?

Helmetku kebasahan karena terjatuh ke sungai saat aku terjun dari langit. Untung saja aku masih bisa melacak keberadaan Kakakku, tetapi aku jadi terjebak di dunia hijau ini. Pikirkanlah Chika! Kau jenius, pikirkanlah! Apa yang sekiranya Kakakku lakukan ketika dia berada di posisiku?! Yang dia lakukan pasti memperbaiki Helmet, sayangnya aku tidak bisa melakukannya, aku tidak mengerti coding  dan tidak ada laptop disini. Pikirkanlah kemungkinan yang lain! Apa yang akan dia lakukan?! Aku tahu! Yang akan orang itu lakukan pertama kali adalah mencari informasi sebanyak mungkin, mencari petunjuk jalan keluar, dan mencari informasi tentang musuh. Aku sangat yakin itu, aku tumbuh bersamanya. Oleh karena itu, orang yang paling mengerti dia adalah adiknya sendiri, yaitu aku. Baiklah! Jika begitu, akupun akan melakukan hal yang sama dengan Kakakku, yaitu mencari informasi tentang dunia ini.

"Kak Chika! Kau mau kemana?!" Yuuna menghampiri.

"Aku ingin berjalan-jalan keliling kota, kau mau ikut?".

"Tentu saja!" Dia mengiyakannya dengan semangat.

Kamipun berdua pamit ke Ibu dan Ayahnya untuk pergi berkeliling kota, ini kali pertamaku keluar dari rumah ini dan melihat secara langsung dunia yang sudah seperti dongeng bagiku.

Setelah membuka pintu, tiba-tiba Yuuna mengepakkan sayapnya lalu terbang perlahan.

"Yuuna! Tunggu dulu! Aku tidak bisa terbang!" masalah baru muncul, para peri berkeliaran dengan cara berterbangan, sementara aku tidak bisa terbang. Aku takut dia mulai curiga padaku.

"Kenapa kak? Kau tidak bisa terbang?!... Baiklah! Kita berjalan saja!" syukurlah dia tidak curiga, akan gawat jika dia bertanya tentang tempat asalku dan kenapa aku tidak bisa terbang. Alhasil, sepanjang jalan aku mengarang dalam pikiranku jawaban untuk pertanyaan itu.

Bukan bohong, tempat ini indahnya luar biasa, bentuk-bentuk pohon yang indah, bunga-bunga menghiasi sepanjang jalan. Sulit dipercaya jika ini kenyataan, karena dilihat dari manapun, ini seperti dunia fantasi.

Di tengah kota, terlihat kastil megah kerajaan, berwarna putih bersih, dihiasi banyak ornamen yang indah, melihatnya dari jauh sudah cukup membuatku takjub.

"Indah bukan? Itu adalah kastil kerajaan, disana ada raja dan ratu!" kata Yuuna.

Aku hanya mengangguk mengiyakan.

"Disana juga ada pangeran peri! Dia sangat tampan sekali, berharap dia akan menjadi suamiku nanti, hohooo" pose Yuuna genit.

"Begitu ya, aku jadi penasaran ingin bertemu dengannya!"

"Iya kak! Menurut rumor, dia sangat baik hati sekali, murah senyum dan senang menolong orang!"

Seketika aku menengok ke atas karena banyaknya peri yang terbang di atasku, mereka terlihat sangat rapi dan terburu-buru.

"Keren sekali! Siapa mereka?!"

"Mereka pasukan kerajaan. Sekarang mereka sedang menuju ke Negeri tetangga untuk membasmi para monster, akhir-akhir ini, monster-monster itu mulai menyerang negeri kami, bahkan sudah banyak korban yang berjatuhan!" ekspresinya berubah.

Aku benar-benar terkejut mendengarnya,

"Tapi jangan khawatir! Aku yakin pasukan kerajaan akan segera membasmi para monster itu! Lagipula pahlawan yang ditakdirkan akan segera datang!" Dia kembali ceria

"Pahlawan?!"

"Iya! Kami para peri mempercayai ramalan dari nenek moyang kami, bahwa suatu hari nanti, akan ada pahlawan yang akan membasmi semua monster jahat di negeri ini".

Terdengar konyol, tapi aku tetap mendengarkannya.

Kamipun melanjutkan perjalanan kami mengitari kota. Ini aneh karena peri yang lain terbang, sementara kami berjalan. Hingga akhirnya, mentari sudah perlahan tenggelam, hari sudah mulai gelap. Aku tidak menemukan informasi yang berarti, tetapi setidaknya aku tahu masalah negeri ini, selintas aku berpikir ini ada kaitannya dengan organisasi ilmuwan gila itu, tetapi bagaimana? Jika iya, kehebatan mereka sudah diluar nalar sehingga dapat menciptakan masalah seperti ini. Kurasa aku perlu mencari tahu lebih dalam, sambil menunggu Kakakku datang menjemput.

***

The Kingdom Of Yellow

"Pada suatu hari, di negeri yang indah nan makmur, hidup masyarakat yang rukun dan tentram, hingga akhirnya dunia yang indah itu diserang oleh Iblis. Iblis memiliki banyak pasukan untuk menghancurkan umat manusia. Pada titik ini, manusia sudah putus asa. Hingga kesepuluh dewa menciptakan para cahaya untuk menyerang Iblis. Dan pada akhirnya, lahirlah manusia cahaya yang berhasil mengalahkan Iblis. Dia adalah pahlawan yang sudah ditakdirkan. Para dewa bergembira pada manusia ini, manusiapun hidup bahagia setelahnya".

.

.

Buku tebal ini ceritanya sangat panjang,

tapi setidaknya seperti itulah pokok utama ceritanya. Melalui buku ini, sekarang aku tahu siapa saja sepuluh Yellow , dan darimana mereka berasal serta tugasnya. Dan yang menjadi pertanyaan baruku adalah, pahlawan yang ditakdirkan? Siapa dia? Dan kenapa di tembok sepanjang jalan aku kemari, bertulisan kalimat yang sama.

"Permisi, apa kau tahu sesuatu tentang buku ini? Maaf jika aku terlalu banyak bertanya," tanyaku pada penjaga perpustakaan.

"Ah! Buku itu! Kebetulan sekali, buku itu sangat populer di negeri ini, ceritanya sangat disukai para anak-anak, bahkan remaja!".

"Apakah pahlawan di buku ini ada hubungannya dengan coretan grafiti di tembok sepanjang jalan?!"

"Aku rasa, itu hanya keisengan remaja saja dalam mengekspresikan kekesalannya pada pemerintah melalui cerita di buku ini," jawabnya.

"Apa kau tahu sesuatu tentang penulisnya?!" tanyaku.

"Entahlah, nama pena dalam buku itu tidak dikenali masyarakat, bahkan mungkin itu satu-satunya buku yang ia karang".

Buku yang misterius, tetapi banyak mengandung informasi berharga tentang Yellow, meskipun disampaikan secara tersirat. Aku sangat ingin bertemu dengan penulis buku ini, dia bukan orang biasa, dia jenius. Seakan-akan ia ingin membocorkan seluruh rencana Yellow dan seluruh informasinya kepada seluruh rakyat melalui cerita dongeng anak-anak. Penulis buku ini bernama, Captain Rozy. Mengapa dia menyebut dirinya Kapten?

"Permisi, aku mau bertanya lagi. Aku sangat ingin membawa buku ini, darimana aku bisa mendapatkannya?"

"Jika kau mau, ambil saja. Buku itu terlalu populer sehingga kami terlalu banyak memilikinya di gudang!" jawabnya.

"Kau yakin?!".

"Tentu saja! Buku itu sudah laris kami jual, dan kami masih memiliki banyak copy dari buku itu, jadi tidak ada masalah!".

"Jika begitu, terima kasih! Kau sangat baik sekali!" balasku senang.

Baiklah, aku rasa ini sudah cukup untuk segera pergi meninggalkan dunia ini. The Cream, usahaku seharian mencari informasi tidak sia-sia! Sekarang aku membawa buku panduan untuk mengelilingi universe Morgan. Meskipun bagiku, dunia ini meninggalkan beberapa misteri yang menempel lekat di kepalaku. Apa isi prasasti bulat itu? siapa Kapten Rozy? dan siapa pahlawan yang dimaksud dalam cerita buku ini?

Akupun segera bergegas ke penginapan dengan membawa buku tebal. Tidak sabar untuk menuju dunia The Green! Erwin, bersabarlah! Aku harus membawa adikku terlebih dahulu sebelum membawamu pulang.

Next chapter