1 First Time

Lizzy Povt

Hari ini sungguh sial bagiku bagaimana tidak selama 1 bulan aku bekerja sebagai Cleaning Service baru kali ini aku baru menemukan Coustemer yang sangat menyebalkan.

Bagaimana tidak aku telah sampai disini selama 1 jam yg lalu tapi aku hanya mendengar desahan-desahan menjijikan bagiku.

Katanya aku disuruh menunggunya selesai dari kegiatan yg menjijikan itu agar aku dapat membersihkan kamar yang digunakan untuk bercinta dengan wanita panggilannya itu.

Desahan desahan menjijikan itu selalu terdengar di telingaku yg mulai panas mendengar desahan menijijkan dari wanita panggilan laki laki menyebalkan dan otoriter itu.

Kalau saja aku tidak memiliki sopan santun yang kuat pasti sudah ku geret mereka sekalian ke KUA biar langsung nikah terus aku bebas deh dari kerjaan ini.

Masa iya! Aku ya walaupun seorang cleaning service yang nggak cantik cantik amat sih, tapi masa harus menunggu kayak gini!

Big No!

Dua menit aja udah lama bagiku tapi sekarang apa? Aku harus menunggu mereka yang lagi ber-reproduksi didalam ogah bener!

Ini yang manggil aku emang kurang waras kali ya! Kalau mau begituan ya udah nggak usah manggil aku dulu , bisa nanti juga setelah begituan ntar juga aku bersihin walau jijik sih sebenarnya.

Gimana nggak jijik kalau kamu harus membersihkan ranjang yang sudah ternistakan oleh perlakuan dua manusia yang asyik bergulat.

Sungguh sangat menjijikan jika melakukan itu!

Mengapa juga si botak harus milih aku buat bersihin ini ruangan kan masih banyak pegawai yang lain. Kenapa harus aku!

Aku sih mau mau aja kalau ruangan yang harus aku bersihkan itu tidak bekas dari hasil pergulatan seperti ini! Sangat menjijikan bagiku.

Lihat saja nanti akan ku pecat si botak jadi bos. Biar aku saja yang jadi bos.

Brakkk

Aku mulai tak tahan mendengar desahan yg mengganggu telingaku itu hingga membuat aku mendobrak pintu kamar yg digunakan laki laki menyebalkan itu untuk Bercinta.

Seketika mataku membulat saat melihat seorang laki laki menyebalkan itu sedang menatapku dengan alis terangkat bukan bukan itu yg membuatku kaget tapi karena posisi laki laki menyebalkan itu sedang berada diatas perempuan yg sudah telanjang bulat tanpa sehelai kain pun.

Bodoh kau Lizzy sudah tau laki laki menyebalkan itu sedang bercinta kenapa kau harus kaget bodoh bodoh.

"Maaf saya mengganggu aktivitas anda tuan , tapi saya hanya ingin berbicara lebih baik anda selesaikan aktivitas anda dahulu setelah itu baru memanggil saya untuk membersihkan apartemen bapak." jedaku sejenak capek juga kali nyerocos begitu.

"Bukan seperti ini anda memanggil saya hanya untuk mendengarkan desahan desahan menjijikan itu , lebih baik saya permisi!" lanjutku sudah tak tahan dengan ini.

Udah tahu aku masih polos umur juga nggak tua tua amat masih mudalah sekitar 24 tapikan ya nggak gitu juga kali suruh nunggu orang yang lagi asyik begituan.

Siapa yang nggak kesel coba!

Kesel banget!

Sekalipun aku dibayar seharusnya menghargai sedikit kek kalau mau manggil ntar juga bisa kan ngapain harus sekarang nungguin orang yang lagi keenakan.

Dan akhirnya aku memberanikan diri berbicara dengan laki laki yg notebandnya Coustemerku sendiri tapi aku tidak peduli. Persetan dengan nanti dipecat atau mendapat keluhan tak peduli dengan itu semua.

Daripada aku harus menunggu dengan mendengarkan desahan desahan menjijikan itu lebih baik aku berpamitan pergi.

"Permisi tuan saya undur diri!" pamitku penuh penekanan dan segera beranjak meninggalkan kamar dari laki laki mesum itu.

Ngapain juga disini , nungguin orang yang lagi laknatan sama orang lain ogah bener.

Aku segera membereskan beberapa barang alat-alat kebersihan untuk segera beranjak dan enyah dari tempat terkutuk ini. Akan ku ingat apartemen ini agar aku tidak akan kembali dalam kondisi apapun itu.

"Lizzy tenanglah, kamu harus tenang ini cuma masalah kecil oke kamu haris tenang." gumamku pada diri sendiri sebelum akhirnya hendak menarik knok pintu apartemen milik manusia mesum ini.

"Mau kemana kamu?"

-••-

Lizzy menahan nafasnya ketika mendengar bisikan dari seseorang dibelakangnya. Suara serak khas seorang lelaki itu terdengar digendang telinganya.

Posisi yang begitu intim bagi Lizzy, dirinya terjepit diantara pintu dan laki-laki mesum yang tadi sempat ia caci-maki karena membuatnya menunggu.

"Kamu tidak bisa pergi begitu saja baby, wanna plays game with me?." bisik laki-laki dibelakangnya dan mengendus-mengendus leher jenjang Lizzy dengan penuh gairah.

Duuuukkk

Lizzy menyikut perut laki-laki yang dengan kurang ajar mengendus-endus lehernya itu dan berbalik menatap laki-laki yang tengah meringis dengan tajam.

"Jangan bertingkah kurang ajar kepada saya tuan."

"Saya memang bekerja disini tapi bukan berarti anda bisa melecehkan saya seenak jidat anda!" tegas Lizzy membuat laki-laki menarik sudut bibirnya tanda ia tengah tertarik akan sesuatu.

"Ah dan juga."

Lizzy mendekati laki-laki tersebut tepat didepan wajahnya begitu juga sebaliknya sangat dekat bahkan mereka seperti hendak berciuman saja.

"I don't want play the game with you jerk!" ujar Lizzy penuh penekanan dan segera melangkah keluar meninggalkan laki-laki tersebut dengan hati dongkol.

Berbeda dengan Lizzy yang masih kesal, laki-laki yang sering dipanggil Nick justru menyeringai sangat sinis.

"You should play the game with me little baby."

-TBC-

avataravatar
Next chapter