1 The Beauty of Bussy

The Beauty of Busy

WWW

Ficlet | Bestfriendship, Slice of life | PG 15

Cast: All member EXO

Maincast: Kai EXO

-

Disclaimer:

sebelumnya FF ini juga pernah author posting di wordpress. Author posting di sini

dengan sedikit revisi.

-

-

-

-

Kai gemetar membaca pesan dari Sehun. Sudah lama Kai tidak menerima pesan

semacam itu.

-

-

-

Kai masih belum sadar betapa istimewanya hari ini. Kesibukan hanya

mengenalkannya pada 4 nama hari saja: hari kemarin, hari esok, hari ini dan hari

libur.

Pagi beraroma melati, malam beraroma keringat. Kai selalu seperti itu di hari

kerja. Dan semua pekerjaan mampu menghabiskan hari-hari Kai. Otaknya berasap,

tekanan di kantor membuatnya rindu berat pada sahabat-sahabatnya, EXO.

Karena tak segera dicurahkan, rindu itu pun menumpuk seperti pekerjaannya. Jika

seperti ini, ingin rasanya kembali ke masa remaja dan tak tumbuh dewasa.

Jarang sekali Kai menyempatkan makan malam sejenak di luar lantaran

lelahnya tak tanggung-tanggung. Mau makan di luar pun juga dengan siapa? Kai

tidak tahu. Semua anggota EXO hidup berpencar tak tahu dimana, jadi ketika Kai

selesai bekerja, tubuh rasanya ingin berteleportasi langsung ke kamar. Pernah juga

saking lelahnya, ia tertidur di bus dan menginap disitu. Pengalaman itu takkan

terlupakan, mewarnai kehidupan Kai yang baru, yang jauh dari para sahabatnya.

Ledakan kembang api berhasil mengingatkan Kai bahwa besok sudah

berganti tahun. Kembang api itu menyita perhatiannya, kemudian Kai tersenyum di

tengah rasa penat. Tak terasa, Kai sudah membanting tulang selama satu tahun. Ia

menyesal telah banyak menghabiskan waktu untuk bekerja saja dan jarang memberi kabar pada EXO. Akankah EXO merindukannya juga? Rindu-rindu kepada EXO

yang mulanya menumpuk, akhirnya ikut meledak bersama kembang api di langit

sana.

Sekarang ia tak tahu apa yang akan dilakukan. Di tempatnya berpijak banyak

orang berlalu-lalang menikmati malam pergantian tahun bersama orang-orang

terdekat. Mereka terlihat cantik dan tampan. Sedang dirinya? Lusuh dan kelelahan.

Akankah tahun ini ia hanya menikmati kembang api sendirian di balkon apartemen?

KLINGKLING

"Kau ada dimana? Cepat datang kemari! Yang lain sudah ada disini."

Kai gemetar melihat foto dan pesan yang dikirim Sehun. Sudah lama Kai tidak

menerima pesan semacam itu. Serasa sebongkah energi mengisi dirinya hingga

matanya terbelalak, dadanya sesak, ingin berteriak gembira.

"EXO!" Ya! Kai tahu apa yang akan dilakukan malam tahun baru ini. Ia

berlari, tak peduli dengan orang-orang yang ia terjang. Kegirangan Kai sangat

menonjol.

Fokusnya berada pada kedai milik orang tua Kyungsoo dan jangan

sampai ketinggalan bus.

---

Pesan itu benar-benar ajaib, mampu mempercepat laju lari Kai padahal

biasanya di jam segini ia sudah tak sanggup lagi berjalan. Dadanya terus

bergemuruh tak sabar ingin bertemu EXO. Bayangan-bayangan dirinya saling

mencurahkan rindu pada mereka membuat Kai tidak berhati-hati saat menyebrang.

CIIIIIIT

Lutut Kai mencium ujung sebuah mobil hitam mewah. Kai baik-baik saja tapi

tetap menjadi pusat perhatian. Apalagi ketika sang pemilik mobil keluar meminta

pertanggung jawaban.

"Dasar bodoh! Untung aku segera mengerem."

"Seharusnya kau tabrak saja supaya aku bisa melompat seperti aktor film

action." Jelas jawaban Kai membuat penonton heran.

Suasana memanas. Semakin banyak orang yang melihat mereka

bersitegang. Kenapa tidak ada yang meminta maaf?

"HAHAHA! Kau masih menyimpan impian itu?!" si pemilik mobil hanya

tertawa.

Emosi Kai tidak terpancing, malah Kai ikut tertawa juga. "Hyung! Aku merindukanmu!" Kai berlari dan memeluk si pemilik mobil, yang tak lain dan tak

bukan adalah Suho. Seketika penonton kecewa dan meninggalkan tempat.

Buang-buang waktu saja melihat 'kemesraan' mereka berdua.

"Aku juga, Kai."

Pertemuan mereka sangat tepat sekali.

---

Menggantikan posisi ayahnya sebagai CEO, Suho jadi sibuk dan susah diajak

berkumpul. Dan itu membuat malam ini terasa istimewa karena kedatangannya

menjadi kejutan.

"Suho hyung!"

Pria kecil itu langsung dipeluk oleh semua anggota sampai susah bernafas.

Anggota EXO memang agresif jika sedang mengungakapkan rindu. "AAA lepaskan!"

Suho sampai menjerit.

"Hyung, terimakasih sudah mau datang!" Kyungsoo gembira sekali melihat

hyung kesayangannya itu akhirnya bisa hadir.

"Hei! Kau tiba-tiba datang, tidak bawa makanan?" tagih Kris dengan wajah

sok judes.

"Tidak mungkin tidak bawa, hyung kan banyak uang." Celetuk Baekhyun yang

masih mengunyah kue beras.

Suho tertawa. Belum sempat menjawab, Kai datang mengabulkan permintaan

Kris, atau lebih tepatnya Kai membantu membawakan makanan yang Suho belikan

khusus untuk mereka.

"Coklaaaat!" semua bersorak melihat setoples kaca besar berisi kepingan

coklat merek kelas atas.

"Maaf, aku hanya membelikan itu." Suho menggaruk tungkaknya yang tidak

gatal. Tidak ada yang mendengarkan Suho, semua kalap membuka tutup toples itu.

" Kopinya sudah datang!" Kyungsoo langsung membantu ibunya membagikan

kopi kepada semua sahabatnya.

"Kopi eomma Kyungsoo!" Kai bersorak paling keras. Secangkir kopi racikan

ibu Kyungsoo bersinar merespon kerinduan Kai padanya. Kenikmatannya pasti berjuta kali lipat ketika telah lama tak meminumnya. Sejauh ini, kopi lain belum bisa

mengalahkan kenikmatan kopi ibu Kyungsoo di lidah Kai.

Kai bersemangat menerima kopi itu. Kemudian menghirup aromanya

dalam-dalam. Harumnya sungguh menghangatkan rongga-rongga hidung,

menyentuh area pikiran, membuat Kai mengenang masa lalu. Kai bisa menjamah

kekentalan kopi itu hanya dari aromanya. Nah, sekarang waktunya kerongkongan

Kai yang merasakan kopi itu!

Tapi sebelumnya...

"Cheers!"

Inilah penambah rasa nikmat meminum kopi racikan ibu Kyungsoo:

meminumnya bersama EXO.

-

-

END

Tak perlu sesuatu yang mewah agar aku bisa melepas penat. Bertemu

sahabat dan saling bercanda tawa, itu sudah lebih dari cukup.

-WWW

avataravatar