London akhirnya merasakan bagaimana derita seorang ayah baru. Malam itu Lily terbangun 5 kali karena lapar dan sekali karena buang air. Ia tidak mengira tubuh bayi yang demikian mungil bisa menghasilkan kotoran sangat banyak. Untungnya ia sudah berlatih untuk mengganti popok dengan baik sehingga ia tidak terlalu kesulitan.
Yang membuat tugasnya berat adalah kenyataan bahwa tidurnya menjadi sangat berantakan. Baru saja ia terlelap satu jam, suara tangisan lemah dari sampingnya akan membuatnya tersentak bangun.
Ponselnya yang terhubung dengan mesin penerjemah tangisan bayi menandakan Lily sedang lapar, maka ia buru-buru menggendong Lily agar bayinya berhenti menangis dan kemudian berjingkat-jingkat ke dapur untuk menghangatkan sebotol susu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com