365 Alaric dan Aleksis

Kalau saja takdir tidak mengambil Aleksis dari sisinya, mungkin mereka pun dapat memiliki anak seperti ini.

Pemikiran itu membuatnya menjadi semakin sedih dan hampir saja menampakkan wajah berduka di depan Altair. Akhirnya ia menarik napas panjang dan memutuskan untuk menjauh. Kalau bersama anak ini lebih lama lagi ia akan semakin teringat akan kemalangannya sendiri dan betapa takdir sedang mempermainkannya dengan tanpa mengenal kasihan.

"Hmm.. kau tidak dicari orang tuamu?" tanyanya kemudian.

"Ah... iya, aku sudah minta izin bermain kemari sambil menunggu anjing kami datang. Papa tahu aku di sini kok..."

"Anjing?" tanya Alaric tertarik.

"Iyaaa... Papa bilang kami boleh punya anjing baru kalau kami membantunya menulisi kartu undangan. Hari ini anjing kami akan datang." Wajah Altair tampak bersinar-sinar gembira dan kebahagiaannya seakan menular, membuat Alaric ikut tersenyum.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter