2 1. Penghuni Yang Baru Aku Tahu

Teruntuk kamu yag pernah menjadi pengagum rahasia Nyanya inin membagikan kisahnya yang juga pernah menjadi pengagum rahasia seperti kamu karena kamu tidak sendiri.

(Vanya, 2012)

Jam tepat menunjukan pukul 10 pagi. Derap langkah Bu Andhita, Dosen Analisis Perancangan Sistem Informasi terdengar semakin kenacang.

Semua Mahasiswa dan Mahasiswi di dalam kelas langsung berhamburan untuk duduk di bangku mereka dengan rapi.

Bu Andhita pun masuk ke kelas.

Ia memperhatikan sekeliling kelas dengan menyoroti para Mahasiswa dan Mahasiswi yang telah duduk di bangku mereka masing- masing.

"Selamat Pagi!"

"Selamat Pagi Bu!"

"Perkenalkan nama Saya Andhita Saraswati, saya yang akan mengajar kalian di mata kuliah ini yaitu Analisis Perancangan Sistem Informasi. Background pendidikan saya adalah S1 Saya mengambil kuliah disini juga di ITNB jurusan Teknik Informatika dan mengambil S2 di Monash University jurusan Sistem Informasi, sekian perkenalan dari saya. Untuk slide diri saya dan mengenai alamat email dan Nomor HP akan saya berikan dari slide PPT profile saya untuk keperluan tugas kita selama perkuliahan di satu semester ini. Ada hal lain yang mau ditanyakan?"

Bu Andhita pun kembali menyoroti wajah kami. Di barisan sebelah kananku bergerombol anak-anak cowok yang memang terkenal berisik di kelasku, siapa lagi kalau bukan gengnya Richard. Richard dan teman-temannya kerap kali membuat onar di kelasku ini. Richard, Dido, dan Ilyas, suaranya teramat keras jika berbicara, selain itu sering sekali asyik berbicara sendiri saat dosen menjelaskan.

Tidak- tidak salah.... Tabiat kelasku memang bukanlah kelas yang damai dan adem ayem. Bukan hanya gengnya Richard yang berisik tapi kebanyakan anak di kelasku sukanya berisik sendiri dan susah diatur. Tapi gengya Richard lah yang paling menonjol.

Aku kuliah jurusan Teknik Informatika atau disingkat TI di Institut Teknologi Negri Bandung atau disebut ITNB. Kami kuliah dari Senin sampai Kamis memakai seragam atasan Biru dongker polos dan bawahan kami rok hitam panjang di bawah lutut untuk yang cewek, sedangkan celana bahan hitam untuk yang cowok. Aku saja merasa seperti mbak-mbak SPG mall memakai seragam seperti ini, kadang malah sering disangka anak SMA karena dikira seragam sekolah.

Oh iya, selama satu setengah tahun ini, kami selalu bersama di satu kelas ini dan tak pernah terpisah karena pengaturan perkuliahan di kampus kami hanya memperbolehkan megambil kelas mata kuliah yang sudah diatur sejak awal dari kami masih di semester satu. Jadi, ini adalah semester keempat aku sekelas dengan mereka. Total jumlah kelas Jurusan TI ini adalah 3 kelas jadi setiap mata kuliah dibuka untuk 3 kelas. Kelasku adalah kelas TI-02-65, dan masih ada dua kelas lainnya yaitu TI-03-65 dan TI-01-65. Jadi hampir bisa dipastikan aku akan bersama setidaknya sampai semester 7 dengan anak kelas TI-02-65. Namun ada pengecualian untuk yang mengulang mata kuliah lain yang jadwalnya bentrok dengan mata kuliah original kelas mereka, mereka bisa mengambil mata kuliah di kelas yang lain yang tidak bentrok. Atau jika mereka mengambil mata kuliah semester atas (hal ini biasanya bisa terjadi jika mereka memenuhi syarat IP yang ditentukan untuk mengambil diatas 20 SKS dalam satu semester perkuliahan) jika mata kuliah yang diambil bentrok juga diperbolehkan mengambil kelas mata kuliah yang bukan kelasnya sendiri.

Selama 3 semester kemarin, IP ku terlalu pas-pasan untuk bisa mengambil mata kuliah semester atas, yang ada nanti aku malah akan semakin ngos-ngosan dengan kegiatanku yang super padat ini bila sampai aku mengambil mata kuliah atas walau nilai IPku sduah mencukupi persayaratannya. Tidak banyak teman kelasku yang berani ambil mata kuliah atas karena itu akan sangat memberatkan, apalagi anak-anak kelasku rata-rata adalah aktivis organisasi kampus yang kegiatan di luar kampusnya terlalu sibuk mondar-mandir kesana kemari. Namanya juga aktivis organisasi.

Aku sendiri kini menjadi salah satu pengurus BEM Teknik ITNB, ini benar-benar tak terduga buatku. Tak pernah ada niatan secuil pun saat masuk kuliah untuk bergabung menjadi pengurus BEM. Dulu saat pertama masuk kuliah, tahu bagaimana seleksi pemilihan pengurus BEM yang sangat membuatku bergidik dengan OSPEK yang tiada henti membuatku ogah ikutan, aku hanya ingin kuliah yang bener saja dan tak peduli Organisasi, namun ternyata aku menelan ludahku sendiri. Gara-gara Keisha, teman dekatku di kelas, aku akhirnya ikut seleksi pemilihan BEM Teknik di kampusku ini. Dan sampai akhirnya aku lulus jadi pengurusnya.

Anak-anak kelasku setidaknya ada 11 orang yang menjadi pengurusnya, bisa dibayangkan betapa aktifnya mereka kan?

Kembali ke mata kuliah Analisis Perencanaan Sistem Informasi atau APSI.

Bu Andhita telah selesai memasang kabel HDMI yang menghubungkan antara laptopnya dan layar proyektor di kelas. Ia pun siap mengajar kami.

"Untuk mata kuliah Ibu ini, kalian yang bisa outstanding baru bisa mendapatkan nilai A. mendapatkan nilai sempurna di semua aspek penilaian tertulis belum culup ya... mau Kuis, UTS, dan UAS kalian 100, tapi kalau pasif di kelas Ibu tidak bisa memberikan nilai A itu."

Bu Andhita menulis kriteria nilai untuk mendapatkan nilai A sampai E di papan tulis.

Kita semua di kelas juga sudah tahu betapa perfectnya dosen cantik yang satu ini. Dia tegas, perfeksionis, dan menuntut kita untuk aktif.

Richard dari tadi terlihat menjahili temannya di sebelahnya.

Bu Andhita memperhatikan tingkah Richard yang tidak memperhatikannya itu.

"Kamu!" tunjuk Bu Andhita kepada Richard.

"Si... Siapa Bu?"

"Iya kamu yang berbicara."

"Iya Bu."

"Coba jelaskan Apa yang dimaksud Perancangan Sistem Informasi!"

"I... Ibu kan belum jelaskan?!"

"Daritadi kamu sibuk mengobrol, Ibu pikir kamu sudah pintar! Nama kamu siapa?"

"Ma... Maaf Bu... Nama Saya Richard"

"Saya tidak akan segan dengan yang berani seenaknya mengobrol di tengah mata kuliah saya."

Semua Mahasiswa dan Mahasiswi pun menjadi diam dan tak berani berisik.

Ibu Andhita pun membuka slide mata kuliah dari laptopnya.

Suasana sangat sunyi, membuatku ingin mengantuk.

Tiba-tiba di tengah-tengah, Bu Andhita random memanggil nama Mahasiswa.

"Anggara Lionel."

"Iya BU, Saya!" jawab Angga sembari mengangkat tangannya.

"Coba jelaskan, mengapa kita perlu menganalisa sistem?"

"Ka.... Karena..." Angga gugup. "Karena supaya kita tahu siste yang akan kita buat." Angga pun diam.

Bu Andhita nampak belum puas dengan jawaban Angga. "Lebih complicated. Coba yang lain, ada yang bisa bantu Angga? Oh iya, buat kalian yang melamun, Ibu juga punya hadiah di tengah-tengah perkuliahan, tidak hanya Ibu panggil dari abseni saja ya! Tapu Ibu bisa lihat wajah-wajah ngantuk kalian!"

Aku pun langsung membelalakan mataku yang tadinya sangat tidak berenergi.

"Ayo, seseorang dari total 44 Mahasiswa dan Mahasiswi disini adakah yang bisa melengkapi jawaban Angga?"

Tiba-tiba dari pojok belakang sebelah kananku, seorang anak cowok mengangkat tangannya.

Bu Andhita mempersilakan Anak laki-laki itu. "Iya, siapa Nama kamu?"

"Galang Jaya Pradipta.

"Iya Galang, silakan lengkapi jawaban dari Angga!"

"Mengapa perlunya menganalisis sistem karena untuk melakukan identifikasi dan mengevaluasi kebutuhan user dari sistem itu sendir, agar dapat membangun sistem yang sesuai dengan kemauan user dan segala kelemahan dari sistem tentunya bisa dihindari sejak awal dengan adanya analisis sistem di awal juga."

Bu ANdhita tersenyum. "Saya setuju dengan pendapat kamu dan saya rasa itu sudah cukup tepat."

Aku pun sontak masih menoleh ke belakang, tempat dimana Galang duduk.

Kulihat dari jauh wajahnya, dia tentu bukan penghuni kelaku, TI-02-65, sudah pasti kalau bukan dari kelas lain di angkatanku, ya bisa jadi kakak kelas, bisa juga adik kelas. Tapi... tapi... tunggu... namanya terdengar tidak asing ya? Aku seperti pernah mendengar nama panjangnya itu? Tapi dimana ya?

**

avataravatar
Next chapter