webnovel

My Beautiful Enemy

Chloe benar-benar malabrak Aldrich dengan mencegatnya di depan kelas ketika hendak keluar. Aldrich yang ingin menghindar dari Chloe tak bisa berbuat apa pun. Ia sadar telah memakai informasi yang sama dengan yang digunakan oleh Chloe sebagai bahan kuliahnya karena ia memang berkewajiban menjelaskannya ke hadapan mahasiswanya. Namun yang terjadi, Chloe malah balik menyerangnya karena merasa bahwa makalahnya dijadikan acuan tanpa ijin.

"Jangan menuduhku sembarangan, Nona Harristian …" tunjuk Aldrich dengan nada menggeram kesal. Ia masih menjaga nada suara agar tak terdengar oleh mahasiswa lain.

"Apa namanya seseorang yang telah mengambil milik orang lain jika bukan namanya pencuri?" tuding Chloe memelototi Aldrich dengan mata indahnya. Jantung Aldrich kembali lagi berpacu kala melihat bola mata dan bibir sensual itu sedang memarahinya.

"Minggir!" perintah Aldrich kehabisan kata-katanya. Chloe tak mau menyingkir sama sekali. Aldrich pun memilih melewati Chloe dari samping begitu saja tanpa memberikannya penjelasan.

Knight yang masih berada di dekat bangkunya sedikit mengernyitkan keningnya menatap Chloe yang dengan berani menghadang Doktor Aldrich. Entah apa yang mereka bicarakan di sana dan tampaknya keduanya begitu tegang.

"Oh, apa lagi itu?" gumam Knight.

Aldrich lantas langsung pergi meninggalkan Chloe yang tak percaya dengan sikap Aldrich padanya. Connor Archer mengikuti Aldrich keluar dari ruang kelas itu. Chloe tak membiarkan Aldrich untuk lolos darinya tetapi suara Knight menghalanginya.

"Chloe? Ada apa?" tanya Knight segera setelah berada di dekat Chloe. Chloe berbalik dan mendengus kesal. Ia berbalik lagi dan kehilangan Aldrich yang sudah pergi.

"Kenapa kamu mengejar Doktor Aldrich?" sambung Knight lagi masih bertanya. Chloe menarik napas kesal dan menoleh pada Knight.

"Aku sangat membencinya!" geram Chloe begitu kesal. Mata Knight beralih ke arah pintu dimana Aldrich dan asistennya Connor baru saja keluar.

"Pada siapa? Doktor Caesar?" tebak Knight dan Chloe langsung membesarkan matanya mengiyakan.

"Siapa lagi!" pekik Chloe menghentakkan kakinya dengan kesal.

Ia begitu marah sudah capek membuat makalah itu dengan sepenuh hati. Tapi Aldrich menolaknya dengan alasan bahwa dia membuat informasi kosong dan bohong. Ia bahkan menuduh Chloe sebagai penjiplak dan pembohong. Padahal kenyataannya dia malah menggunakan informasi yang sama sebagai bahan kuliah.

"Tapi ... bagaimana bisa kamu membencinya?" tanya Knight jadi semakin bingung.

"Dia itu ..."

"Aku rasa jika memang kamu membencinya, kamu tidak akan mencari-cari perhatiannya, Chloe Harristian!" potong Nadya Adams tiba-tiba muncul dari belakang Chloe. Chloe terkesiap dan menoleh pada sosok Nadya di belakangnya lalu mengernyitkan kening. Kenapa dia tiba-tiba bisa muncul di sini?

"Apa maksudmu bicara seperti itu?" tanya Chloe masih dengan raut kebingungan. Nadya mendengus sambil menyengir sinis dan menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak bicara sembarangan. Aku lihat kamu mengekori Doktor Caesar ke mana pun. Pantas dia kesal dan tak mau memberikan nilai pada makalahmu!" Chloe sampai membuka mulutnya tak percaya dengan apa yang sedang di ucapkan oleh Nadya yang tak tahu apa pun.

Chloe menghela dan menggelengkan kepalanya. Gadis di depannya itu tak tahu apa pun soalnya dan Aldrich. Tentu saja ia akan bicara seperti itu.

"Bukan urusanmu atas semua tindakanku. Dan berhenti berpikir jika aku mengekori si berang-berang itu ..." Nadya sontak mengernyit bingung saat mendengar Chloe keceplosan menyebut nama ejekannya untuk Aldrich.

"Maksudku Doktor Caesar! Aku tidak mengekorinya dan kami membicarakan hal yang sangat penting!" tegas Chloe sambil membesarkan matanya. Ia kemudian langsung berjalan meninggalkan Nadya yang menurutnya hanya membuang waktunya saja. Tetapi Chloe berbalik kembali dan tersenyum sinis.

"Ngomong-ngomong soal nilai. Aku sudah mendapatkan nilaiku, Pak Archer bahkan menyerahkan langsung amplopnya padaku dengan nilai A+ karena hanya aku satu-satunya yang mendapatkan nilai seperti itu di kelas ini. Jadi aku tidak mendapatkannya lewat email seperti kalian semua, mengerti!" tambah Chloe dengan angkuh menyombongkan diri.

Nadya dan Knight sama-sama membesarkan matanya mendengar pengakuan Chloe yang langsung pergi dari kelas itu. Knight bahkan mengejar Chloe untuk mengkonfirmasi langsung tentang apa yang baru ia katakan.

"Chloe, apa benar yang kamu katakan?" tanya Knight ikut tak percaya. Chloe jadi kesal dan berbalik pada Knight dan mendelik padanya.

"Apa kamu juga mau ikut-ikutan menganggap aku pembohong?" tukas Chloe separuh menghardik Knight. Knight pun terdiam dan memilih membiarkan Chloe pergi begitu saja. Belakangan hari itu omongan Chloe memang terbukti benar. Connor Archer menempelkan pengumuman untuk nilai makalah tersebut pada forum mahasiswa dan nilai Chloe adalah satu-satunya yang tertinggi di antara teman-temannya.

Chloe sendiri bahkan tak mau melihat pengumuman itu. Ia masih harus membuat perhitungan dengan Aldrich Caesar. Tak hanya itu, kecurigaan Chloe tentang proses pengalihan makalahnya kepada Profesor Stanwald ternyata memang benar.

Namun, Chloe tak bisa langsung berkonfrontasi langsung dengan Aldrich karena ia pasti mengelak. Maka Chloe berinisiatif untuk menemui Profesor Stanwald dan menanyakannya secara langsung.

Sementara, Aldrich yang telah pergi lebih dulu langsung kembali ke kantornya di hotel Estrela daripada kembali ke rumah dan beristirahat.

"Doktor, aku yakin Nona Harristian tak akan membiarkan hal ini ..." keluh Connor lagi sambil berjalan bersama Aldrich masuk ke dalam lift eksekutif menuju kantornya.

"Biar saja! Aku ingin lihat apa yang bisa dia lakukan. Apa dia mau menuntutku?" sindir Aldrich lebih keras. Connor hanya bisa diam dan menundukkan wajahnya lagi. Emosi Aldrich makin naik akhir-akhir ini. Terlebih saat ia sudah tak lagi memiliki simpanan yang biasa ia gunakan.

"Tapi ..."

"Cukup, Connor. Dia tak akan berani melawanku. Jangan khawatir!" potong Aldrich lagi dengan sikap dinginnya seperti biasa. Connor hanya bisa menggelengkan kepala dan diam.

Aldrich kemudian keluar dari lift dan berjalan masuk ke dalam ruangannya. Selain sebagai dosen, Aldrich juga adalah CEO dari hotel Estrela yang merupakan salah satu icon hotel termewah di New York. Sementara ayahnya Aidan kini lebih berkonsentrasi pada perusahaannya yang lebih besar serta mengurus pabrik wine mereka di Perancis.

"Bawakan aku finalisasi draft perjanjian pra pernikahan Rei Harristian!" perintah Aldrich pada Connor begitu ia duduk di kursinya. Aldrich mengambil dan memakai kacamatanya dan mulai membaca lagi dokumen milik Rei itu.

"Doktor, aku akan ada di ruanganku. Jika kamu butuh sesuatu kamu bisa menghubungiku!" ucap Connor kemudian. Aldrich menaikkan pandangan dan mengangguk.

"Terima kasih, Connor!" Connor mengangguk dan keluar dari ruangan Aldrich tak berapa lam kemudian. Setelah beberapa saat, Aldrich mengambil ponsel dan mengirimkan pesan untuk Rei daripada meneleponnya.

'Datanglah ke apartemenku untuk menandatangani surat perjanjian pernikahanmu!' tulis Aldrich dan mengirimkan pesan itu pada Rei.

Tak butuh waktu lama bagi Rei untuk kemduian membalas pesan Aldrich dengan emoji hati dan sebuah jempol. Serta sebuah pesan yang manis.

'Aku akan datang untuk makan malam di apartemenmu. Apa aku perlu membawa Chloe?' goda Rei mengirimkan pesan untuk Aldrich, musuh bebuyutan adiknya, Chloe.

Aldrich langsung mendengus kesal dan menggunakan dua tangan untuk membalas pesan itu dari pada hanya menggunakan satu tangan saja.

'Jangan pernah bawa si gadis nakal itu ke tempatku. Atau aku akan melemparmu keluar dari balkon!'

Next chapter