webnovel

Menjadi Jaminan

"Aku tidak mau menikah Papi! "

"Aku ngak mau di jadikan jaminan untuk mempertahankan perusahaan kita yang berada di ambang kebangkrutan. " ucap seorang gadis yang menahan kekecewaan terhadap semua keluarganya itu.

"Papi ngak bisa mengatur kehidupan aku lagi... Bukannya Papi yang pernah bilang ngak akan pernah mau menganggap aku anak lagi jika, aku bersikeras sekolah kedokteran waktu itu. Apa seorang Liam Kepler sudah melupakan semua ucapannya." ucapnya dengan senyum penuh ejekan.

"Berhenti Maya putri Kepler!!! Papi membesarkan kamu tidak untuk selalu membantah semua kemauan Papi. "ucap Liam jengah dengan bantahan putri semata wayangnya ini. Dari dulu dia sangat berbeda dari abangnya yang selalu menuruti segala keinginannya termasuk menjadi seorang pengusaha seperti dirinya.

Maya langsung tersenyum mengejek "Nama saya Maya Putri tuan Liam Kepler. Anda tidak pernah lupa kan... Ketika anda mengusir saya dari rumah ini ketika tidak mau menuruti keinginan anda kuliah jurusan Bisnis dan malah lebih memilih jurusan Kedokteran." ucap Maya mengingatkan semua perlakuan Papinya dulu ketika dia bersikeras mengambil jurusan Kedokteran sehingga, dia harus keluar dari rumah tempat dia di besarkan dan membiayai seluruh biaya kuliahnya sampai dia bisa menjadi dokter seperti sekarang.

"Apakah kamu sedang menyombongkan diri di hadapan Papi Maya? Huhhh... Itu ngak akan mempan putriku.." ucap Liam sambil memegang dagu putri yang selama ini telah pergi dari rumah untuk mengejar keinginannya.

"Mau tidak mau... Suka atau tidak suka! Kamu akan secepatnya menikah dengan penerus keluarga Wijaya. Ingat itu! Perkataan saya tidak dapat dibantah lagi... Apa kamu mau karir yang sangat sulit kamu gapai ini hancur dengan sia-sia HAH!!!! " hardik Liam di depan wajah putrinya.

"Anda sungguh egois tuan Liam Kepler. Sungguh bodoh saya masih memanggil anda Papi tadi.. Saya pikir setelah lama tidak bertemu sifat anda akan mengalami perubahan menjadi lebih baik lagi. Tapi, sepertinya malah semakin tidak berperasaan ya..... Apakah tidak cukup anda mengusir dan membuang saya dari keluarga Kepler.

Sekarang anda malah menyuruh, Ehhh .... Salah bukan menyuruh tapi lebih tepatnya MEMAKSA saya menjadi jaminan dari perjanjian konyol yang akan membuat hidup saya menderita!!!! "ucap Maya emosi dengan semua keputusan yang di buat Papinya.

***

AGHHHH...BRUK....BRUKK...

Bunyi teriakan dan barang yang dibanting oleh seorang gadis yang sangat putus asa. Gadis itu adalah Maya Putri. Ya..... hanya Maya Putri tanpa mau membawa nama keluarga yang biasa ada di belakang namanya. Maya diusir oleh kedua orang tuanya ketika tidak mau menuruti semua keingginan orang tuanya. Maya yang bersikeras untuk mengejar cita-citanya harus pergi dari rumah dan meninggalkan semua kehidupan mewah yang dia rasakan.

" Kenapa hidupku harus semenyedihkan tuhan...apa kesalahan yang telah aku perbuat!!!!" ucap Maya frustasi. Dia seolah telah dapat melihat seperti apa kehidupannya kedepan. Hidup dengan orang yang tidak cintai adalah suatu hal yang sangat menyakitkan. Apalagi dia juga mengetahui jika pria yang akan di nikahkan dengannya itu sudah memiliki kekasih dan terlihat sangat mencintai kekasihnya.

Maya hanya menatap kosong atap kamar kost kecil yang dia sewa. Sejak kekecewaannya dengan keluarganya, dia sangat enggan dan selalu menjauhi segala sesuatu yang berhubungan dengan semua anggota keluarga tersebut bahkan kakak yang sangat dia cintai dan selalu melindungi dia juga menjadi orang yang selalu Maya hindari. Walaupun ada bagian dari dalam dirinya yang seakan merindukan hangatnya dekapan keluarga.

Perlahan mata cantik itu terpejam dengan masih ada sisa air mata yang menggenang. Dia tidur meringkuk seperti bayi yang sangat membutuhkan kehangatan dan kasih sayang. Dia sangat berharap di sisa malam ini kehidupannya akan menjadi lebih lagi dan semua kenyataan menyedihkan yang dia ketahui tadi hanyalah bagian dari mimpi buruknya yang akan menghilang ketika bangun nanti.

***

"Pagi cantik...." ucap Maya menyapa salah satu pasien anak-anaknya. Saat bangun tidur tadi dia dapat melihat wajah berantakannya jadi dia bertekad tidak akan bersedih lagi dan akan selalu menghadapi hari yang bahagia dengan menatap pasien yang sangat membutuhkan pertolongan darinya. Dia harus tetap kuat dan ceria menghadapi kesulitan dan tantangan apapun dikemudian hari.

"Pagi juga dokter cantik." Ucap pasien anak yang selalu menganggap dia ibu peri yang memancarkan kebaikan dan kebahagiaan bagi orang sekitarnya padahal dia tidak tau saja kalau sebenarnya dibalik keceriaan dan gelak tawanya terdapat suatu hal menyakitkan yang dia pendam selama ini.

"Dokter kok matanya sembab sih...." lirih pasiennya yang bernama Lili tidak suka sebab walaupun dia menutupi dengan riasanpun mata bengkak hasil dari menangisnya semalam sangat kentara sekali.

"Mana bengkak Lili sayang ini itu sedang tren make up seperti ini loh..." ucap Maya berusaha mengelabui gadis cantis itu.

"Dokter bohong ya.... kata bunda ngak boleh bohong dokter. Nanti masuk neraka dibakar sama api yang sangat panas....ihhh..Lili takut...jadi Dokter jangan bohong lagi ya???" ucap gadis berusia 7 tahun yang menasehati Maya dengan menggeakkan tangannya kekiri dan kekanan semberi peringatan.

"Baiklah tuan putri Lili yang paling cantik dan baik dokter ngak akan bohong lagi. Janji deh... sebenarnya ada satu rahasia sih kenapa dokter harus bohong tadi tapi, takut Lili dan bunda tertawa nanti...." ucap Maya mematik rasa penasaran bocah itu.

"Apa dokter...bilang aja Lili sama bunda ngak akan tertawa kok. Iya kan bunda?"ucap Lili penaran dengan rahasia dokter cantiknya.

"Sini dokter bisikin," kata Maya. Lili yang penasaran langsung mendekatkan telinganya kedekat Maya "Sebenarnya ini sangat memalukan tapi karena dokter takut masuk neraka maka akan dokter bicarakan dengan jujur penyebab wajah dokter sembab begini. Tapi ..Lili harus jaga rahasia ya...."

"Iya dokter...lama banget sih, Lili kan jadi besar rasa penasarannya." Ucap Lili kesal dengan Maya yang masih mempermainkan dia.

"Sebenarnya....sebenarnya....dokter,kemarin"

"DOKTER!!!"pekik Lili mulai kesal.

"Dokter habis begadang nonton korea loh...Lili tau ngak kalau aktornya ganteng banget, seperti Lee Minho jadi dokter kebablasan dan ngak tidur sampai filmnya habis deh."ucap Maya akhirnya dan membuat Lili bertambah kesal.

"Kok Lili kesal sih...Dokter kan udah bicara jujur karena takut masuk neraka. Dokterkan sampai sekarang masih Jomblo berkualitas jadi, kalau menghayal semalaman dengan Lee Minho ngak apa-apa kan? Kapan lagi ngehayalin pria ganteng plus banyak uangnya coba???"ucap Maya.

"Ngak ada jomblo berkualitas Dokter, Jomblo yaaa Jomblo aja ngak ada yang berkualitas, kalau mereka berkualitas ngak akan jadi jomblo dokter."heran Lili dengan Dokter Maya.

"ehhhh...kamu masih kecil mana tau masalah perjombloan....Dokter ini udah jadi pakar ya...jadi apa yang dokter katakan berkualitas ya berkualitas Lili TITIK." ucap Maya memaksa argumennya kepada bocah kecil yang sejak kecil harus keluar msuk rumah sakit itu sehingga membuat hubungan mereka dekat tanpa ada rasa sungkan lagi jika sedang luang tapi jika Maya sedang mengambil tindakan maka dia akan jadi Dokter yang serius, cerdas dan berwibawa.

"Capek deh" ucap Lili menepuk kepalanya yang pusing dengan dokter cantik ini.

Maya memang terkenal dengan Dokter yang ramah,baik hati dan ceria. Dia selalu di juluki Happy Virus sebab selalu membuat orang bahagia jika berada di dekatnya. Pepatah lama mungkin memang benar jika seseorang yang berada di dekat kamu selalu bahgia seperti tidak mempunya beban masalah dan selalu tersenyum dengan mudahnya, mereka adalah orang yang sedang menanggung beban hidup yang sangat berat. Mereka sedang menutupi kesedihan dengan pura-pura bahagia supaya tidak dianggap menyedihkan oleh sekitarnya.

Next chapter