Faye terbangun oleh nada dering ponselnya yang lupa disetel ke mode diam. Tangannya terulur mencari-cari di atas meja lampu dengan mata masih berat untuk terbuka sepenuhnya.
Beberapa benda jatuh karena gerakan tangannya yang asal mencari.
Denis mengerang mendengar benda yang berjatuhan itu, refleks ia semakin mengeratkan pelukannya di tubuh dia.
Faye kembali terbaring karena pelukan yang semakin kuat tersebut, ia mencoba menyingkir, tetapi dia mengerang dan mempererat lagi, "Lepaskan aku. Ada telepon yang harus aku angkat."
Siapa tahu itu klien baru.
Denis membuka matanya yang terasa berat, samar-samar ia melihat wajah Faye yang kesal entah karena apa, "Fay ...? Ini masih malam ... tidur lagi, sayang ..."
"Ini sudah pagi, Denis," kata Faye melirik jam di dinding yang menunjukan pukul lima pagi, "lepaskan aku makanya dan buka matamu lebar-lebar."
Denis hanya mengerang sebagai jawaban.
"Denis." Faye memanggil tajam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com