"Bang, kamu bisa kan paham dengan kondisi anak kita sekarang yang sudah dewasa dan memiliki pasangan hidup? Meski kamu sudah punya pasangn baru tapi bagilah sedikit waktumu untuk anakmu!" pinta Rani pada Ridho.
Alih-alih Ridho akan paham, namun yang Rani dapatkan malah sikap acuh tanpa kata sepatah pun dari mulutnya. Rani sendiri tak mampu bersikap lebih dan hanya memilih diam lalu mwnangis sendiri menuju kamarnya.
Tepuk jidat dan menggelengkan kepala pelan, lidah Rio kala itu seolah sempit untuk mengeluarkan kata-kata. Beban hidupnya kini bertambah berat saja antara adik kandung, Ibu kandung juga Iklima istrinya.
"Se-sebagai perwakilan orang tua dari Susya, kami mohon maaf atas semua yang sudah dilakukan Syasya. Kami pun menerima keputusan ini meskipun berat," lirih Rio.
Kendati terbata-bata Rio berusaha tegar menanggapi keputusan yang disampaikan oleh pihak sekolah, sebab dia sendiri selama ini tidak tahu bahkan tidak peduli dengan kehidupan adiknya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com