164 Mari Bahagia Dan Melakukan Hal Konyol.

Gibran melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Kerisauan melanda, Gibran tidak henti menggerakkan jari-jarinya sambil menggigit bibirnya.

'Diana ... kenapa kamu tidak bilang.' Gibran mengecek ponselnya.

Selama berada di perjalanan, Fania mengchat dan memberi alamat rumah sakit Diana di rawat. Gibran semakin bergegas.

***

Pemuda ini segera turun dari mobil setelah tiga jam berada di perjalanan. Dia berlari dan mencari namun matanya memastikan sesuatu, langkah terhenti. Dia melihat Diana yang sedang bermain dengan gadis kecil. Napas yang memburu, mata yang berkaca-kaca dia berjalan lemas menghampiri gadis yang di cintainya. Dua suster dan anak itu menjauh. Meninggalkan Gibran dan Diana.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter