webnovel

PERMINTAAN (PART 2)

Lenny terbelalak, tidak percaya dengan apa yang baru saja diminta oleh sang ayah. Kenapa? Kenapa ayahnya meminta hal itu? Kenapa harus meminta sesuatu yang sangat tidak mungkin untuk dia berikan?

"Menikahlah dengan nak Reyhan... Cuma itu permintaan ayah!" Sekali lagi ayah mengulangi kalimat permintaannya. Lenny mengusap air mata yang kian deras membanjiri pipinya. Hatinya terasa semakin sesak.

"Kenapa harus dia?" tanyanya. Suara gadis itu masih bergetar.

"Karena itu yang terbaik!" Jawab ayah cepat.

Jelas saja, diposisi ayah saat ini tidak mungkin beliau akan diam saja membiarkan nasib putrinya dimasa depan terlunta-lunta. Hati orang tua mana yang akan tega membiarkan darah dagingnya hancur? Tentu dia tidak ingin hidup Lenny begitu setelah kehormatannya terenggut, mereka harus bangkit dan menata masa depan.

"Nak Reyhan anak yang sopan, mapan, tampan, rupawan, dermawan... Dia dari keluarga terpandang. Apa lagi kurangnya?"

"Banyak!" Jawab Lenny cepat, "Aku kenal dia udah dua tahun! Ayah sama Mami baru kenal dia dua hari.. gimana mungkin bisa bilang dia baik?"

"Kalau gitu bilang, apa kurangnya?" Kali ini Mami yang bertanya dengan nada serius. Kesel juga dia. Lenny ini bukannya sadar udah hilang kehormatan masih aja dia bisa jual mahal, pikirnya.

Lenny terdiam. Bagaimana mungkin dia bakalan bilang kalau Reyhan itu adalah seorang yang songong, blagu, bossy, galak, jahanam! Gimana bisa dia cerita semua itu. Okelah itu kan emang fakta dalam pekerjaan, tapi sebenernya sifat asli Reyhan diluar kantor Lenny juga kurang tau. Tapi entah kenapa, memang dasarnya dari awal rekruitmen kerja dulu, dia udah gak suka sama si Reyhan. Dia juga bingung sekarang mau jawab apa.

"Apa coba?!" tanya mami lagi. Udah gak sabar dia mendengar penjelasan anak itu.

"Eng.. ehm.. eng.."

"Ang eng ang eng... Kamu juga gak tau kan?"

"Mami.. jangan terlalu keras."

"Cukup Ayah!" bentak Mami, "Kamu denger ya, mulai sekarang kamu harus belajar menerima nak Reyhan sebagai calon suami kamu! Titik!" kata mami, final. Wanita paruh baya itu menyilangkan dua tangannya di depan dada, menunjukkan otoritasnya yang sangat tinggi dirumah ini.

Lenny menggeleng cepat.

"Gak! Aku gak mau! Kalo mami suka dia, kenapa gak mami aja yang nikah sama dia?"

"Tuh kan Ayah! Ini karena ayah terlalu manjain dia, dia jadi kurang ajar!" Mami melotot, "Gak ada yang bisa menentang keputusan ini! Kamu tetep akan nikah sama nak Reyhan, atau.."

"Atau apa?"

"Atau..." mami berpikir sebentar. Atau apa ya? Dia juga gak tau sebenernya mau ngomong apa. Dia cuma mau gertak sambel.

"Atau nama kamu, bakalan dicoret dari kartu keluarga!"

HAH?!

Lenny ternganga. Gila banget ini! Kenapa bisa bisanya Mami bilang begitu? Langsung saja diotaknya terbesit coming soon judul sinetron azab : Ibu kandungku tega mencoret namaku dari kartu keluarga karena memaksaku menikah dengan mantan bossku!

"Mami tega!" kata Lenny. Kali ini air matanya sudah kering. Soalnya kemarau dari tadi nangis tanpa minum, "Kenapa sih? Apa aku ini bukan anak kandung kalian sampai kalian semua tega sama aku?"

"Ebuset ini bocah ya!" Mami semakin geram,

"Kamu pikir ini sinetron apa?"

"Halah, ngaku aja!" Gantian sekarang dia yang ngepress orang tuanya, "Jangan-jangan aku ini cuma anak terbuang yang ditemukan dibawah pohon pisang terus dipungut sama keluarga ini. Iya kan?!"

"HEI HEI SADAR JUBAEDAH! NYEBUT!"

"Ah, udahlah! Kalian semua gak sayang sama aku!" Lenny segera bangkit dari posisi duduknya, dan keluar dari kamar Mami. Dia pergi berlari, entah kemana.

Dari tempat yang tersembunyi, Reyhan yang sedari tadi melakukan kegiatan nguping terkikik geli. Bukan saja karena rencananya yang sukses besar, tapi karena dia tau ternyata calon istrinya itu juga seorang dramaqueen. Cowok itu kini tidak perlu lagi bersusah payah untuk memaksanya menikah dengan dirinya. Sekarang semuanya tinggal terima beres karena orang tua Lenny sudah tentu yang akan memaksa anaknya untuk menikah.

Sekarang Reyhan berjalan keluar rumah, mencoba mengikuti kemana perginya gadis malang itu. Tapi gadis itu berlari dengan sangat kencang, arahnya ke belakang rumah. Cukup lumayan jauh. Belakang rumah mereka ini banyak ditumbuhi pepohonan dan ilalang. Dan yang bikin Reyhan gak tahan, dia digigiti nyamuk disini.

Selama ini mana pernah dia digigit nyamuk. Semut kecil aja udah minder mau masuk ke rumahnya, apalagi nyamuk. Ini adalah pengalaman pertamanya digigit nyamuk secara massal. Sungguh sebuah pengorbanan yang luar biasa untuk menjemput jodoh.

Dari balik ilalang, Reyhan mengintai gadis itu yang tengah duduk di dekat kolam ikan. Gadis itu terlihat menangis tersedu-sedu meratapi nasib buruknya. Reyhan jadi gak tega ngelihatnya. Cowok itu buru-buru berjalan mendekat, keluar dari tempat persembunyiannya.

"Ngapain sih lo nangis terus?" Tanya cowok itu pelan. Mengagetkan Lenny yang sedang fokus menangis.

"Ngapain elo buntutin gue?" Dia buru-buru mengusap air matanya, "Seneng kan elo liat gue menderita!"

"Tuduhan lo itu terlalu berlebihan non..." sekarang Reyhan mengambil posisi duduk dekat disebelahnya. "Gue justru gak suka liat lo menderita, makanya gue kasih solusi yang menguntungkan!"

"Menguntungkan? Dari segi mananya menguntungkan? Lo cuma kepengen karir gue sebagai selebgram hancur kan? Lo seneng kan kalo gue tertekan dan mundur dari Deandra group? Lo pernah tau gak perjuangan gue buat bisa sampai diposisi ini? NGGAK SAMA SEKALI!" Lenny meluapkan apa yang menjadi sesak didadanya, dia berbicara dengan penuh emosi. "Sekarang gue tanya... Kenapa? Kenapa lo lakuin ini ke gue?"

"Kenapa ya..." Reyhan menghela nafas. Tangannya mengambil sebuah kerikil kecil dan melemparkan ke dalam kolam ikan itu. Pandangannya fokus pada gelombang kecil yang dihasilkan dari lemparan itu, "Karena gue sama seperti lo, gue juga tertekan!"

Lenny menggeleng gak percaya. Apa sih maksudnya cowok laknat ini! Sok-sokan ikut tertekan!

"Gue juga terpaksa nikah demi nyelamatin perusahaan almarhum kakek gue di Turki. Dan lo pikir gue seneng?" Cowok itu menoleh ke arah Lenny, "Gue tertekan! Hidup ribuan orang sekarang tergantung di pundak gue! Di lain sisi ada hidup gue, dan gue harus memilih antara mengorbankan hidup gue, atau hidup orang lain." Jelasnya panjang kali lebar kali tinggi.

"Maksudnya gimana? Kenapa juga lo harus nikah kalau terpaksa? Dan apa maksudnya nyelamatin perusahaan kakek?" Lenny menghujaninya dengan berbagai pertanyaan.

"Semua ini kemauan mendiang kakek gue dalam surat wasiat. Untuk ambil alih perusahaan, gue harus nikah. Dan gue gak punya waktu lama atau perusahaan itu akan bangkrut."

"Tapi kenapa harus gue?!" Lenny masih gak terima dengan penjelasan itu. Bagaimana bisa Reyhan ikut menyeretnya dalam masalah ini. Ini kan sama sekali bukan urusannya. Di dunia ini bahkan ada banyak cewek lain yang tergila-gila sama dia! Kenapa juga cowok itu harus memaksa menikahi wanita yang jelas-jelas sudah menolaknya?

Kenapa? Reyhan juga gak tau persisnya kenapa. Yang pasti karena dia jomblo jadi harus cari pasangan. Tidak mungkin dia akan menikahi diri sendiri. Selain itu, sulit juga menemukan cewek yang akan diterima keluarganya dengan mudah dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Gimanapun juga mama dan adiknya adalah fans berat Lenny, jadi gak usah pake usaha keras lagi untuk membuat cewek itu disukai keluarganya. Justru keluarganya lah yang sudah tergila-gila dengan Lenny. Lagi pula, Lenny kan sudah kena bully netijen dan karyawati di kantor gara-gara dirinya. Reyhan ngerasa punya sedikit tanggung jawab untuk menyelesaikan itu. Walaupun sebenernya alasan paling utamanya bukan semua itu sih.

"Karena... Gue benci ditolak!" katanya tandas.

WHAT THE... !

Hampir saja Lenny menampar Reyhan, kalau saja tidak ditahannya emosi ini. Jangan sampai kejadian ayah pingsan terulang lagi.

"Elo udah sinting ya? Gue berhak menolak siapapun!"

"Lo lupa ya kalo gue ini gak pernah terima penolakan?" Dia tersenyum licik, "Lo sendiri yang kemaren minta gue tanggung jawab, dan setelah gue bersedia tanggung jawab lo tolak gue! Lo pikir lo itu siapa?!"

Lenny terperanjat. Ternyata cowok itu menyimpan dendam yang teramat besar pada dirinya atas kejadian tempo hari itu. Cuma gara-gara ditolak dia sampai nekat berbuat sejauh ini? Cowok ini benar-benar sudah kehilangan akal sehat! Ini sih namanya cinta ditolak, Reyhan bertindak!

"Gue gak nyangka! Gue bener-bener gak nyangka!" Nafas Lenny naik turun sekarang. Dia kaget dengan penjelasan gila itu.

"Oh, elo harus nyangka sekarang! Gue bisa lakuin apapun yang gue mau! Tapi well, gue sebenernya kesini bukan buat jelasin itu.. gue datang sebagai teman!"

Lenny makin gak ngerti dengan semua ini. Permainan apa lagi yang sekarang sedang dimainkan oleh Reyhan?

"Teman apa maksud lo?"

"Yah.. gue pengen kita berteman! Karena gimanapun elo pasti akan nikah dengan gue. Jadi gue mau kita memulai hubungan yang baru!"

"Elo jangan ge-er ya!" Lenny menunjuk muka Reyhan. "Gue belum bilang gue mau nikah sama lo!"

"Sekarang gini ya nona Addara, Lo liat bokap lo? Keluarga lo itu ada dipihak gue.. Jadi, mau lo nangis darah biru sekalipun.. Lo akan tetep menikah sama gue! Lo akan ambil tindakan yang sama dengan gue yaitu mengorbankan hidup sendiri demi orang lain!"

Lenny terdiam. Gadis itu memalingkan wajahnya dari Reyhan. Apakah iya dia akan mengambil tindakan yang sama? Sok tau banget cowok ini!

"Lagi pula, ini pernikahan.. bukan penjara! Setelah menikah lo tetep bebas ngelakuin apapun yang lo mau... gue gak peduli. Ini adalah.. pernikahan simbiosis mutualisme!"

"Simbiosis.. mutualisme?!" Lenny mengerutkan dahinya, semakin nggak ngeh. "Maksudnya hubungan yang saling menguntungkan?"

"Yap, tepat!" Reyhan menjentikkan jarinya "Dengan menikah, gue bisa ambil alih perusahaan kakek gue dan menyelamatkan hidup ribuan orang. Dan elo, elo bisa mewujudkan keinginan bokap lo, nyelamatin hidup keluarga lo, dan pasti lo akan selamat dari netijen. Gue akan urus semua netijen itu!"

Lenny tertegun. Benarkah seperti itu? Tapi.. apa pernikahan seperti ini adalah jalan yang benar?

"Kita cuma menikah.. kita gak akan mencampuri urusan hidup masing-masing. Elo tetap dengan dunia lo, dan gue tetap dengan dunia gue. Ini cuma soal status!"

***

Lenny memikirkan kata-kata yang diucapkan oleh Reyhan tadi di kolam ikan. Sekarang gadis itu jadi tidak bisa tidur. Hatinya sangat tidak tenang, gelisah tak karuan. Untung saja malam ini kak Sendy dan keluarganya memutuskan pulang ke rumahnya sehingga Lenny bisa tidur dikamar sendiri. Sedangkan tamu tak diundang itu, tidur di kamar kak Sendy.

Pernikahan simbiosis mutualisme?

Apa benar pernikahan ini akan menguntungkan dia juga? Apa dengan pernikahan ini keluarganya akan bahagia?

Nggak!

Lenny menggeleng sendiri.

Bagaimana mungkin dia akan mengorbankan hidupnya sendiri demi orang lain? Lenny hanya manusia biasa. Dia juga punya sifat egois dan tidak peduli dengan apapun. Tapi permintaan ayah tadi begitu menyayat hatinya. Dan ancaman Mami? Itu benar-benar membuatnya terpukul. Sebenarnya kenapa keluarganya begitu matrealistis? Kenapa keluarganya begitu tega menukar dirinya dengan uang? Pasti mereka semua sudah gila harta sekarang!

Ya, mereka pasti dengan sengaja melakukan ini padanya. Pasti Reyhan yang laknat itu sudah membuat janji-janji manis sehingga orang tuanya memaksa dia untuk menikahi Reyhan. Cowok itu sungguh kejam! Dia rela melakukan apapun asal tujuannya tercapai!

Pasti Reyhan senang sekarang. Keluarga Lenny begitu mudah direbut hatinya hanya dengan uang. Memang dia pikir Lenny ini cewek murahan apa?

Lenny meninju-ninju gulingnya sekarang. Baiklah kalau memang dia menilai Lenny begitu. Akan dibuktikan bahwa dia ini sama sekali bukan cewek murahan!

Cewek itu segera turun dari tempat tidurnya dan membuka pintu. Dia berjalan sangat pelan sekali, sampai langkah kakinya tak terdengar. Secara mengendap-endap dia menuju ke kamar kak Sendy, tempat dimana Reyhan berada.

Lenny mulai memutar ganggang pintunya.

Klek!

Ternyata gak dikunci! Bagus sekali!

Langsung saja gadis itu menyelinap masuk tanpa permisi terlebih dahulu. Dia lalu mengunci pintunya dari dalam, agar suaranya tidak sampai terdengar ke kamar mami.

Begitu balik badan, Lenny sempat menutup wajahnya melihat Reyhan yang tidur pulas tanpa baju! Ini benar-benar pemandangan tidak senonoh. Apakah cowok ini memang selalu tidur dengan topless begitu?

Dengan geli, satu tangan cewek itu mulai menoel lengan Reyhan, sedangkan satunya lagi sibuk menutupi wajahnya. Satu kali coelan, cowok itu tidak bangun. Dua kali, masih tidak bangun juga. Yang ketiga, Lenny sampai mencubit dengan keras lengan cowok itu.

"AWWW!" Pekiknya. Cowok itu mulai tersadar dari tidurnya yang lelap. Betapa terkejutnya dia melihat siapa yang berani masuk kesini.

"LENNY?! NGAPAIN LO.."

"Pssstt!" Langsung saja Lenny memberikan isyarat diam. Satu tangannya masih saja sibuk menutupi mukanya yang malu melihat cowok itu bertelanjang dada.

Reyhan menoleh ke bawah melihati badannya. Arrggh sial! Dia lupa kalau sedang topless begini. Tapi biar ajalah, biar cewek itu merasa terintimidasi juga! Salah sendiri masuk tanpa permisi.

"Ngapain lo kesini? Mana ngendap-ngendap udah kayak maling ikan aja!" Reyhan marah,

"Astaga.. jangan-jangan lo sengaja mau memperkosa gue! Iya kan?!"

Lenny bergidik, "Dih.. najis!" cibirnya. "Gue juga terpaksa ya kesini. Mana dosa nih mata gue liat lo setengah bugil!"

"Oh ya?" Reyhan buru-buru bangkit dari posisi duduknya ditepi ranjang. Cowok itu mulai berjalan mendekat ke arah Lenny yang berdiri diujung tembok.

"Ehhh.. mau ngapain lo?" Refleks, Lenny berjalan mundur. Membuat posisinya semakin menempel ke tembok kayak cicak.

Reyhan tetap berjalan mendekat. Perutnya yang super sexy itu kini semakin terpampang jelas dimata Lenny. Cewek itu sampai menelan ludah.

"Elo.. jangan kurang ajar ya! Jangan coba-coba!"

"Kenapa?!" kata Reyhan dengan nada menggoda. Kini badan mereka saling berhadapan. Wajah mereka juga sangat dekat. Reyhan merentangkan kedua tangan kekarnya, mengurung gadis itu didalamnya. "Elo sendiri kan yang masuk kesini?" Reyhan semakin mendekatkan wajahnya, nyaris saja hidung keduanya yang sama-sama mancung saling bersentuhan.

"G-gue.. gue tuh.. cuma mau bilang.. k-kalo gue bu.. kan cewek murahan!"

"So?!" Reyhan masih saja mengintimidasi cewek itu dengan tindakannya, membuatnya merasa semakin ketakutan sekarang.

"Lo bisa mundur sedikit aja.. Gue susah nafas.."

"Kalo gue gak mau, kenapa?"

"Gue bakalan teriak nih!"

"Silahkan aja.." Reyhan terkekeh, "Justru kita bisa dinikahkan malam ini juga kan?"

Lenny memejamkan mata! Astaga iya juga! Kenapa dia bisa sebodoh ini sih?! Dia malah menceburkan dirinya sendiri ke lubang buaya, parah!

Sekarang Reyhan sengaja makin merapatkan tubuhnya ke tubuh Lenny. Dia senang melihat ekspresi cewek itu sangat ketakutan begini. Sukurin! Itung-itung ini adalah pembalasan karena sudah menyemburnya dengan air daun kelor.

"Mmmmhh.. g-gue.. cuma.. mau bi.. lang.."

"Lets talk!" Katanya memburu dengan suara seksi, Reyhan juga membuat gerakan seolah-olah ingin mencium gadis itu. Membuat pipi Lenny memerah sekarang. Nafasnya naik turun tidak karuan.

"Guu.. e set..uju.. ni..kah sa..ma lo!"

***

Next chapter