1 prolog

'hm'

' kenapa tubuhku berat dan nafasku sesak'

' haah apakah aku mati'

' kalau diingat-ingat tadi malam karena lupa bayar listrik lampu rumah jadi gelap... hm? lalu perutku lapar mencoba menghidupkan lilin dengan korek disaku tanpa sengaja membakar plastik belanja masih berserakan... kemudian asap semakin banyak dan hanya kegelapan yang kuingat'

' apa ini diakhirat... semoga amalku cukup masuk surga'

'aku termasuk lelaki perjaka yang baik hehe'

'apakah tubuhku akan tetap melayang semoga bisa hidup enak'

'hiks penyesalan terakhirku semoga hidup kaya dan punya istri cantik '

...

1 menit ←_←

.

.

.

2 jam →_→

.

.

.

10 jam kemudian -_-||

.

.

' TIIIDAAAAK AKU GILAAAAA '

' kenapa belum ada penghakiman apakah aku akan masuk neraka kata pak guru wkwkwk'

' kenapa... kenapa semakin lama aku mengantuk... tidak apakah aku akan hilang sebelum menikmati hidup hmmm'

' tidaaak aku belum menyerah... bel... lum. menye__...'

di Istana Matahari

seorang jubah putih memandang seseorang ditempat tidur kemudian mengelengkan kepala memandang pria baru baya berusia 45 tahun yang masih tampan walaupun sedikit keriput dibagian matanya dan disampingnya tidak jauh beda wanita berusia 31 tahun yang masih cantik.

avataravatar
Next chapter