webnovel

Sang Tokoh Utama Wanita Tidak Akan Pernah Kalah

Editor: Wave Literature

Shi Xi sedang berdiri di tangga, jadi otomatis bisa melihat gaun robek tersebut.

Sayatannya rata, terlihat sengaja dipotong dengan pisau.

Untuk beberapa saat, semua orang kembali berbisik-bisik.

"Aku tidak menyangka dia akan melakukan hal seperti ini!"

"Tidak aneh lagi kalau seorang gadis nakal melakukan ini."

"Bahkan jika dia adalah putri yang asli, dia pasti tidak akan memiliki teman dengan sifat kampungannya ini."

"Pendidikan tetap yang terpenting. Bukankah Shi Xi jauh lebih baik daripada Ning Yu? Sayang sekali dia diusir oleh keluarga Shi."

Semua orang memandang Ning Yu penuh penghinaan, merasa sangat tidak menyukai perilakunya.

Dia benar-benar merusak gaun yang diberikan ibu kandungnya padanya.

Saat melihat apa yang terjadi, kurang lebih Shi Xi bisa memahami situasinya, 'Siapa lagi yang secara sukarela menggali kuburannya sendiri?'

'Humm, bukankah hidup itu enak?

'Kenapa malah mau mati?"

"Ayo pergi makan melon--melihat kejadian yang terjadi--." Shi Xi menarik tangan Tao Yuxuan dan menatapnya penuh peringatan.

"Makan melon itu dapat meningkatkan berat badan. Apa manajermu memintamu memakannya?"

Shi Xi, "..."

Awalnya, Shi Xi sudah tidak lapar lagi, namun setelah Tao Yuxuan mengingatkannya, rasa lapar itu mendadak kembali datang.

'Si*l!'

Para tamu masih saling berbisik akibat insiden 'Ning Yu merusak gaun'.

Sementara Nyonya Shi begitu marah, "Kamu bisa mengatakannya dengan jujur jika tidak menyukainya. Kenapa kamu harus merusak gaun ini? Apa aku tidak cukup baik untukmu?"

Sejak awal, dia sudah tidak menyukai Ning Yu. Hari ini, karena Shi Xi, dia juga memberi Ning Yu uang saku sebesar 200.000. Dan pada akhirnya, Ning Yu justru merusak gaun yang dia hadiahkan pada gadis itu!

Memang sangat sulit untuk mendidik orang yang berasal dari tempat terpencil!

Ning Yu mendengus dan berkata dengan nada dingin, "Apa kamu percaya hanya karena dia bilang aku yang merusaknya?"

Nyonya Shi terbiasa bersikap layaknya wanita terhormat, jarang sekali melihatnya seperti ini. Saat ini, aura-nya terasa begitu berbahaya, "Kalau begitu jelaskan. Gaun itu baik-baik saja saat aku memberikannya padamu kemarin, tapi kenapa sekarang rusak?"

"Pasti ada orang yang sengaja merusak gaun ini." Shi Xi tidak bisa menahan diri untuk ikut bersuara, "Belum tentu Ning Yu yang memotongnya. Lebih baik kita periksa kamera pengawas dan lihat siapa saja yang memasuki kamar Ning Yu saat itu. Dengan begitu, kita akan tahu siapa pelakunya."

Ning Yu mengangguk, "Ya."

"Jika seorang pelayan masuk untuk membersihkan kamar. Apa kamu akan langsung menuduhnya sebagai pelaku?" Ujar Nyonya Shi. 

'Terserah apa katamu.' batin Shi Xi.

Ning Yu mengatupkan bibirnya rapat.

Bukan dia yang memotong gaun itu.

Tapi sekarang, dia justru tidak bisa membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.

Ini sangat lucu.

Dia adalah putri kandung Nyonya Shi, tapi wanita itu justru lebih mempercayai seorang pelayan daripada dirinya.

"Anggap saja aku yang memotongnya." Ning Yan memiringkan kepalanya, "Bagaimana Nyonya Shi akan menghukumku?"

Meskipun Ning Yu tersenyum, tapi senyumnya bahkan tidak sampai mencapai matanya. Sebaliknya, senyum itu terlihat begitu dingin dan getir.

Shi Xi mengusap dagunya sambil memperhatikan apa yang terjadi.

'Tidak, sang tokoh utama tidak mungkin akan kalah.'

'Lalu apa yang terjadi selanjutnya?'

Gara-gara Shi Xi, alur ceritanya mulai menyimpang. Shi Xi yang telah membaca novel aslinya pun tidak tahu apa yang akan terjadi.

[Ting~~tolong selesaikan tugas tokoh pendukung wanita: menjebak tokoh utama wanita.]

Shi Xi menatap Tao Yuxuan bingung sebelum bertanya, "Kamu bilang apa?"

Tao Yuxuan bahkan terlihat lebih bingung darinya, "Aku tidak mengatakan apapun!"

"Jangan-jangan aku berhalusinasi?" Guman Shi Xi sendiri.

[Sistem: ….Halo, saya adalah sistem pengaturan tokoh wanita. Anda dapat berkomunikasi dengan saya secara langsung dari dalam hati Anda. Mohon selesaikan misi tokoh pendukung wanita segera!]

Shi Xi terdiam, bertanya-tanya haruskah ia abaikan suara-suara itu.

Tak satu pun dari kata-kata 'menjebak tokoh utama wanita' maupun 'misi tokoh pendukung wanita' terdengar bagus.

Apalagi dengan kata 'segera'.

Hanya barang-barang yang akan kadaluarsa-lah yang harus dijual 'segera'.

[Sistem: Saya dapat mendengar suara hati Anda! Jangan berpura-pura tidak mendengar saya!]