7 7. Mengobrol bersama

"Aku membawamu kemari karena aku ingin berteman denganmu, Apakah kau mau berteman denganku?." pertanyaan Marvel tentu saja membuat Ele bingung, Ele hanya bisa terdiam sebentar dan menatap mata Marvel dengan lekat.

"Kau yakin? ingin berteman denganku? maksudku, kau itu laki laki tampan dan kaya raya. kau tidak akan mendapatkan apa apa hanya karena berteman denganku, aku gadis biasa yang ceroboh. kau akan mendapatkan banyak masalah jika Berteman denganku." Bukan tanpa sebab Ele berkata seperti itu, karena memang Ele hanya punya satu teman di dunia ini. Yaitu Rose, Rose temannya yang sangat baik dan tidak munafik.

Hanya dengan Rose saja Ele bisa merasakan artinya hidup, jika tanpa Rose.. mungkin Ele sudah lama ingin bunuh diri.

"Aku tidak masalah, aku hanya ingin berdekatan denganmu dan membuatmu percaya untuk berbagi banyak hal denganku. Apakah kau mau?." Marvel berkata dengan nada sedikit memaksa, sebenarnya Ele tidak masalah ingin berteman dengan siapapun. Tapi Marvel? Dia berbeda, dia orang baru dalam hidup Ele. Bahkan Ele baru bertemu dengannya beberapa kali saja. Kenapa Marvel ingin sekali berteman dengan Ele? Apa keuntungan yang di dapat Marvel?.

"Tapi aku.. Aku tidak tau.. Maksudku Tuan Marvelo, Kau ini Luar biasa kaya raya. kau punya popularitas yang tinggi di dunia ini, Aku apa? aku hanya seorang sampah masyarakat, yang tidak sengaja hidup di negeri Indah ini." Ujar Ele dengan nada sedih.

"Kenapa kau berkata seperti itu, kenapa kau bilang dirimu sampah? bagiku kau bukan sampah, kau orang yang luar biasa." Marvel berkata dengan nada tegas dan terlihat sekali kejujuran di dalam matanya.

"Bukan sampah? tapi kau memecat diriku tanpa alasan yang jelas Tuan. itu sudah membuktikan bahwa kau memang sama saja dengan semua orang yang kutemui." Ele menghela nafasnya, sebenarnya Ele tidak seberani ini mempertanyakan tentang kenapa Marvel memecat Ele tiba tiba.

"Itu karena aku tidak mau kau bekerja di sana lagi, aku ingin mengajakmu bekerja sebagai sekretarisku saja. bagaimana?." Permintaan Marvel tentu saja membuat Ele sangat syok, satu sisi hati Ele berteriak kegirangan. namun satu sisi lagi menolak dengan tegas.

"Aku.. Aku.. aku beli tau, Akan kupikirkan Nanti ya." Ujar Ele pada akhirnya.

"Kenapa kau menjaga jarak sekali denganku? memangnya apa salahku?." Marvel sedikit frustasi berkata dengan Ele, sebab Ele terlihat tidak tertarik sama sekali dengan semua yang Marvel lakukan.

"Kau tidak salah.. yang salah adalah waktu yang mempertemukan kita dalam keadaan yang aneh. mungkin kau bisa menjadi temanmu, tapi dengan cara biasa saja.. Jika kau mendekatiku terlalu terburu-buru seperti ini, rasanya sangat aneh. Kau tau? tidak ada orang di dunia ini yang mau repot-repot berusaha keras mendapatkan seseorang atau sesuatu. Jika mereka tidak menginginkan satu hal yang menguntungkan. Apalagi denganmu? kau adalah pembisnis sukses yang satu detik waktumu saja bisa menghasilkan uang! apakah jika kau berada di posisiku, kau tidak akan merasa aneh? Di dekati pria kaya raya dan tampan. Dan pria itu meminta pertemanan denganmu. Itu pasti terasa sangat mengerikan bagi sebagian orang." Ucapan Ele membuat Marvel terhenyak, Ele benar.. Marvel terlalu terburu-buru dalam mendekati Ele.

Tapi mau bagaimana lagi? Marvel sangat merindukan Ele, seorang wanita yang merupakan istri Marvel di masa lalu.

Marvel jatuh cinta dengan Ele, Jatuh cinta dalam ratusan tahun lamanya..

Mungkin Ele tidak mengingatnya, tapi Marvel sangat mengingat jelas! saat dulu mereka berdua adalah sepasang kekasih yang saling mengasihi.

Marvel menganggukan kepalanya perlahan, "Aku mengerti, caraku memang salah.. maafkan aku, tapi aku benar benar ingin berteman denganmu. aku akan mencoba menjadi teman yang baik, jadi? apa yang harus aku lakukan untuk menjadi temanmu dan tidak membuatmu ketakutan?" Tanya Marvel.

"yang pertama, Jangan terlalu mendekatiku dengan cara cara aneh. maksudku, kita berteman.. bersama-sama ke suatu tempat yang banyak orangnya. Mungkin itu lebih baik, tidak seperti ini.. Kita hanya berdua, Jika aku memiliki rasa takut yang besar. mungkin sekarang aku sudah berpikir kau adalah psikopat yang akan membunuhku dari ketinggian disini. tapi kurasa kau bukan orang yang seperti itu, karena kau sejak tadi tidak terlihat tanda-tanda akan membunuhku." Marvel tertawa mendengar perkataan Ele, Ele benar benar berbeda seperti Perempuan lain di luar sana. Sebab jika disisi Marvel sekarang adalah perempuan Yang centil.

Mungkin Sekarang Marvel dan Ele sudah bercinta di atas bianglala dengan tempo yang luar biasa kasar. Tapi nyatanya tidak...

Marvel dan Ele hanya diam saja sambil mengobrol bersama.

"Ya.. Aku akan mencoba melakukan itu, apakah ada lagi yang kau inginkan?." tanya Marvel yang sudah sangat bersemangat mencoba pertemanan baru dengan Ele.

"Tidak ada.. aku suka seseorang dengan jati dirinya yang asli, kau sudah sangat baik kepadaku. Walaupun kita baru bertemu beberapa kali, Oh iya? memangnya kau tidak punya pekerjaan? kau bisa memiliki banyak waktu senggang seperti ini." pertanyaan Ele hanya di tanggapi gelengan kepala oleh Marvel.

"Kenapa? apakah kau malas bekerja? bukankah kau adalah pengusaha kaya raya, dan ku yakin kau sangat sibuk." Tanya Ele lagi,

"memang aku kaya raya, tapi aku tidak sesibuk yang kau pikirkan." Jawab Marvel.

"Yang ku tau, Seorang pengusaha akan sangat sibuk mengembangkan bisnisnya." Ele memang sangat penasaran dengan apa yang dilakukan orang-orang kaya.

"Aku punya banyak karyawan cerdas dan bertanggungjawab, aku yang punya perusahaan. Jadi aku bisa melakukan apapun yang aku mau, apa gunanya uang banyak, jika aku tidak bisa memberikan pekerjaanku pada para karyawanku." Marvel terdengar sedikit sombong, tapi bagi Ele itu hebat.

"Jadi? tidak semua pengusaha akan sangat sibuk? karena dari beberapa novel yang aku baca, Pengusaha itu super sibuk dan tidak banyak waktu untuk berleha-leha." Marvel tertawa lagi mendengar ucapan Ele.

"Ya memang terkadang aku sibuk, jika ada proyek atau kerjasama dengan Pengusaha lain. Tapi itu tidak setiap hari.. aku selalu membagi waktuku untuk menikmati hidup dan menghabiskan uangku untuk berlibur." Marvel mengacak rambut Ele pelan, gemas sendiri mendengar semua pemikiran Ele saat ini.

"Oh.. bagus kalau begitu." Kata Ele yang sudah sedikit lebih nyaman mengobrol dengan Marvel.

"Oh iya.. sebenarnya, apa cita-citamu saat ini?." Tanya Marvel, ingin tau tentang Ele di dunia ini. walaupun Marvel bisa mengetahui itu semua, jika menyuruh orang kepercayaan untuk mencari tau tentang kehidupan Ele. Tapi tentu saja, itu tidak sebaik saat mendengar semuanya dari mulut Ele sendiri.

"Aku ingin sekali punya satu toko Roti di pinggir kota." Ele berkata itu dengan pandangan mata yang sendu.

"Kenapa?." Tanya Marvel lagi.

"Karena dulu.. ibuku ingin sekali memiliki Toko Roti, tapi aku belum sempat mengabulkannya. karena ibuku dan ayahku keburu meninggal dunia, lebih dulu." Kata Ele yang sudah semakin mengecil suaranya.

"Mereka meninggal? karena apa? sejak kau umur berapa?." Marvel sebenarnya sedikit tidak enak hati bertanya tentang hal ini, bagi seorang perempuan. Membahas tentang orangtua mereka. adalah hal yang sangat sensitif... Tapi Marvel ingin tau, semua tentang hidup Ele...

"Saat aku berumur 10 tahun, Mereka meninggal dunia karena sakit yang aneh.. aku tidak tau pasti, Yang aku ingat saat itu adalah mereka berteriak dan tiba tiba memuntahkan banyak darah.. setelah itu, banyak tetangga yang datang dan mengatakan bahwa mereka meninggal dunia." Ujar Ele, Cerita Ele membuat Marvel mengangkat sebelah alisnya bingung.

Kenapa kematian Orangtua Ele selalu sama di setiap 50 tahun sekali? Ele dan Marvel memang selalu bertemu di kehidupan selanjutnya.

Ele meninggal dunia saat umurnya menginjak ke-68, Dan pada saat itu Marvel hanya bisa menangis dan menunggu Ele 50 tahun kemudian..

Dan setiap 50 tahun itu, Marvel akan selalu mencari Ele di seluruh belahan dunia.. setelah bertemu, mereka akan menjadi pasangan kekasih sampai Ele meninggal dunia lagi..

Sebenarnya Marvel cukup bosan dengan hal ini, tapi mau bagaimana lagi? Marvelo dan keluarga Salvador adalah Manusia abadi, mereka tidak bisa mati..

Sedangkan Ele? sejak dulu Ele hanya manusia biasa, Marvel tidak bisa mengubah Ele sebagai manusia abadi.

Karena para leluhur Marvel berkata, Ele hanya ditakdirkan sebagai jodoh Marvel yang sementara....

Dewi bulan memberi kasih sayangnya pada Marvel, Dengan selalu menghidupkan Ele 50 tahun kemudian, untuk berjodoh dengan Marvel..

Mungkin awalnya Marvel sangat senang, Karena akan tetap bertemu Ele.. Tapi entah mengapa, beberapa tahun ini Marvel merasa hidupnya Sedikit hampa..

Hampa karena harus terus menunggu dan merasakan kebahagiaan Semu..

avataravatar
Next chapter