5 5. Belanja di supermarket

Ele berjalan dengan langkah gontai ke arah bangku yang ada di dekat taman, Ele bingung ingin pergi kemana sekarang. Kepalanya sangat sakit dan pikirannya mendadak berantakan! Marvelo sialan! kenapa aku harus bertemu laki-laki seperti dia? apa salahku sebenarnya? dia seenaknya saja memecat diriku tanpa sebab yang jelas!

Dasar! mentang-mentang orang kaya! dia bisa seenaknya saja memecat Ele! Lihat saja Tuan sialan itu! akan aku buat perhitungan disaat yang tepat!.

Perut Ele mendadak lapar, Dirinya membuka dompetnya dan ternyata tidak ada uang cash sama sekali. Akhirnya Ele bangun dari duduknya dan berjalan ke arah Mesin ATM yang ada di sekitar situ. Ele mengecek saldo rekening miliknya saat ini...

Matanya melotot kaget karena uang yang ada di rekeningnya hampir mencapai satu juta euro!!? Tidak salah!? kenapa uang pesangon banyak sekali? Sebenarnya apa yang sedang di lakukan Pria sialan itu?

Ele sebenarnya ingin berteriak senang, namun melihat saldo yang tidak wajar bagi akal sehatnya. Membuat dirinya jadi merasa takut untuk mengambil Uang, Akhirnya Ele hanya mengambil seratus euro saja untuk membeli minuman dan makanan di pinggir jalan.

Ele berjalan santai menikmati udara sore, sejak tadi dirinya hanya memutari kota tanpa tau arah tujuan. itu karena dia merasa bahwa Marvelo sengaja memecat dirinya, hanya karena Hal yang tidak pernah benar-benar di lakukan.

Dia membeli satu burger dan air mineral, makan di depan pinggiran toko dan melihat banyaknya orang yang berlalu lalang. Mulai besok dia harus mencari pekerjaan baru, Tidak mungkin hanya hidup dengan seratus euro saja. ini negara yang semuanya serba mahal, walaupun nominal tadi tidak sedikit.

"Ele!!! hei!". Suara seorang perempuan memanggilnya dari kejauhan, Ele yang mendengar itu langsung menengok dan tersenyum saat melihat siapa yang menegur dirinya.

"Rose!!! kau sudah pulang kerja!?". Teriak Ele yang melihat Rose dari kejauhan, Rose berjalan ke arah Ele yang masih memakai pakaian kerjanya. Rose bekerja sebagai pelayan di sebuah butik mahal. tampilan Rose juga sangat terkesan mewah walaupun hanya seorang pelayan saja..

"Kau kenapa bisa disini? biasanya kau jam segini masih sibuk di kantor". Kata Rose yang sudah berhenti di depan Ele.

"Iya.. Aku di pecat". Kata Ele dengan nada rendah.

"Apa? di pecat? kau yakin? kenapa bisa? kau kan sangat pintar Ele!". ujar Rose yang merasa sangat aneh dengan kabar pemecatan Ele.

"aku juga tidak tau, tidak jelas.. pokoknya aku bingung mau menjelaskan hal ini, intinya aku di pecat". Ele menundukkan wajahnya sedih, Rose yang melihat itu hanya bisa menepuk pelan pundak Ele dan Memberikan semangat melalui senyuman.

"Jangan bersedih, ada aku disini.. kau bisa bekerja di butik tempatku saat ini". Kata Rose memberitahu.

"Tidak Rose.. Aku tidak pandai dalam menerima tamu sepertimu, kau kan sangat pandai menjual gaun dan berbicara pada customer. Tidak sepertiku". Kata Ele yang merasa sungkan pada Rose.

"coba saja terlebih dahulu, daripada kau tidak punya pekerjaan". Rose berucap dengan lembut, memberikan perhatian seperti layaknya seorang sahabat.

"Terimakasih Rose, aku akan pikirkan tawaranmu Nanti.. kau sudah mau pulang? boleh tidak aku ikut ke apartemen milikmu? aku sedang bosan sendiri". Tanya Ele.

"Boleh, ayo main ke apartemen milikku. tapi sebelum itu, aku harus membeli beberapa kebutuhan dapur. temani aku ke supermarket ya". Permintaan Rose diangguki oleh Ele, mereka berdua langsung tertawa bahagia dan mulai berjalan dengan langkah riang ke arah supermarket.

Kepergian dua gadis itu tentu saja tidak luput dari mata Marvelo, sejak tadi Marvel memang mengikuti Eleonore kemanapun dia pergi. Marvel sebenarnya tidak tega pada Ele, namun Marvel ingin membuat Ele frustasi dan mau tidak mau memohon pada Marvel. Disaat itu itulah Marvel ingin memanfaatkan Ele dan Memaksa Ele menjadi kekasihnya.

sebab Ele sangat keras kepala sekali dan tidak mau menurut, Padahal Ele yang dulu sangat lemah lembut dan mengangguk setiap Marvel berucap apapun. Hah!!! Jaman telah berubah! Ratusan tahun sudah berlalu. Dunia juga tidak seindah dulu, Marvel hidup hampir ribuan tahun di dunia ini. Selama itu juga Marvel sudah Tujuh kali kehilangan Ele sebagai istrinya. Seorang Ratu yang mampu membuat hati Marvel selalu berbunga-bunga.

"Tuan.. apa kita juga harus mengikuti Nyonya besar ke supermarket?". Tanya pengawalnya Herrick,..

"Tentu saja.. aku harus selalu tau kemana Ratuku pergi, Sudah cukup lama aku mencarinya selama ini. sekarang saat aku menemukan dia, maka aku tidak boleh kehilangan dia sedetikpun". Herrick hanya menggelengkan kepalanya lucu, Tuan besarnya ini. adalah orang yang sangat setia. Sejak dulu Herrick bekerja dengan Marvel, selama itu juga Herrick selalu melihat bagaimana Tuan besarnya ini selalu melakukan apapun kepada wanita yang dia cintai.

Herrick membawa mobilnya mengikuti langkah kedua gadis yang berjalan di trotoar pertokoan. Saat mereka masuk ke dalam supermarket, Herrick langsung memberhentikan Mobilnya di depan pintu masuk. "Aku harus turun atau tidak?",. Tanya Marvel pada Pengawalnya, Herrick yang di tanya seperti itu hanya bisa menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"Tuan.. Sepertinya Tuan turun saja, berpura-pura membeli sesuatu. Tapi jangan terlalu mencolok, Tuan harus benar benar membuat drama bahwa Tuan hanya sedang berbelanja dan tanpa sengaja bertemu dengan Nyonya besar di dalam sana",. Ucapan Herrick diangguki dengan cepat oleh Marvel, Marvel dengan cepat keluar dari mobil mahalnya. Namun baru beberapa langkah Marvel keluar, semua wanita yang melihatnya langsung berteriak histeris.

Herrick yang melihat itu langsung menepuk keningnya, "Astaga.. aku lupa, Bagaimana Tuan tidak bisa terlihat mencolok? Tuan keluar dengan menggunakan stelan jas rapih dan wajah yang sangat tampan". Herrick terpekik sendiri dengan perkataanya. Mau tidak mau Herrick keluar dari mobilnya dan berjalan cepat mengikuti Marvelo yang tidak sadar jika sejak tadi di ikuti oleh banyak wanita.

Karena saat ini fokus Marvelo hanya melihat kemana Ele pergi, Jadi tidak sama sekali memperhatikan sekitar. Saat melihat-lihat setiap lorong supermarket, Marvel dapat melihat Ele yang sedang memilih Buah-buahan di depannya. Marvel yang melihat troli belanjaan di depannya, langsung berpura-pura mendorong dan memasukan asal saja setiap barang yang ada di Rak samping.

Langkah kaki Marvel semakin bersemangat, begitupula tangannya yang juga sangat cepat memasukan apapun di sampingnya. Sampai saat Marvel sudah sampai di dekat Ele, Marvel berpura pura ikut memegang buah apel dan memasukan ke dalam troli belanja yang sudah menggunung itu. Marvel meringis sendiri melihat apa saja yang sudah dirinya ambil.

Herrick menemukan Marvel yang di belakangnya terdapat banyak wanita mengantri, dengan cepat menghampiri dan menepuk pundak Marvel dengan pelan. Melihat ke arah Ele yang juga sudah melihat Marvel disini.

"Tuan Marvelo? Anda juga disini?". Tanya Ele yang sudah melihat keributan di belakang Marvel. yaitu banyaknya wanita yang berusaha menggoda serta meminta fhoto.

"ah.. iya, aku sedang belanja bulanan untuk kebutuhan rumah". Ujar Marvelo yang berpura-pura serius melihat Buah lainnya.

"Really? jadi Tuan besar Salvador selalu membeli kebutuhan Rumah sendiri? apakah kau se miskin itu? sampai tidak bisa menyewa pelayan?". Pertanyaan Ele membuat Marvel langsung gugup, melirik ke arah Herrick meminta pengawalnya ini membantu menjawab pertanyaan Ele.

Herrick yang tau arti tatapan Marvel, langsung berdehem sebentar dan memandang Ele dengan senyum manis. "Tuan besar memang selalu suka berbelanja di saat senggang, itu bagus untuk menyehatkan pikiran dan sekalian jalan-jalan sore". Ujar Herrick, jawaban Herrick diangguki oleh Marvel dengan cepat.

"Kalian berbelanja untuk kebutuhan sendiri?". Tanya Ele lagi.

"Iya tentu saja, Aku sangat mandiri soal kebutuhan pribadiku. itu kenapa aku sering belanja apapun sendiri. tapi terkadang di temani oleh pengawalku Herrick",. Marvel sudah berkata dengan sombong, Ele yang mendengar itu hanya tersenyum kecil dan berdehem sebentar.

"Jadi? Kau juga membeli pembalut? untuk kebutuhan pribadi?". kata Ele yang merasa lucu saat melihat pembalut ada di dalam keranjang troli yang di dorong oleh Marvel.

"Iya benar.. kau lihat, semua ini adalah barang belanjaan ku, kebutuhan pribadi.. bagaimana? kau terkesan kan? aku ini sangat mandiri". Ucapan Marvelo yang terdengar sangat bodoh itu membuat Herrick menepuk keningnya pelan. Tuan Besar pasti tidak tau apa itu pembalut! Jadi dia mengiyakan saja! astaga! Matilah Kehormatan Tuan besarnya setelah ini!!!.

avataravatar
Next chapter