18 18. Gara gara tikus sialan.

(Eleonore POV)

Aku terbangun saat waktu menunjukan jam sembilan malam, melihat Marvel yang tertidur dengan nyaman di sampingku. aku tidak tau sejak kapan aku terpejam dan merasa cukup lebih segar sekarang.

Perjalanan yang cukup lama membuatku jadi merasa lelah, aku melihat ke arah gelas kosong di atas meja. Aku benar-benar haus sekali sekarang, apakah aku harus turun dan meminta minum? Atau membangunkan Marvel saja?

Aku menengok sekali lagi ke arah Marvel, dia mendengkur pelan. rasanya terlalu kasihan jika aku membangunkan dia saat ini, aku menghela nafas pelan. Lalu memilih untuk mengambil sendiri air putih, siapa tau saja ada pelayan yang berjaga di depan pintu.

Ini kan Mansion orang kaya, menemukan pelayan akan sangat mudah pastinya. Aku bangun dari tempat tidur, lalu memegang gelas kosong di tanganku.

aku membuka pintu secara perlahan-lahan, melihat ke kanan dan ke kiri. Sialnya tidak ada pelayan ataupun pengawal di depan pintu, Mansion macam apa ini? kenapa terasa sepi sekali? Apakah semua penghuninya sudah tidur di Jam segini? Tidak mungkin kan?

Aku memilih untuk keluar dari pintu, menutupnya secara perlahan. Takut membangunkan Marvel yang sedang nyenyak-nyenyaknya.

Mataku terus memperhatikan sekitar, astaga.. aku seperti maling sekarang, dimana arah dapur? pastinya di lantai bawah kan. Dapur apa yang ada di lantai atas? ada juga landasan helikopter. seperti dalam film-film.

Ckckckck.. Otakku benar-benar cukup bodoh jika sudah kehausan seperti ini. aku menuruni satu persatu anak tangga, Lihat saja tangga yang ada disini. Terlihat unik dan pastinya sangat mahal, tapi jangan lupakan bahwa Tangganya sangat horor!

Kalian Pernah menonton film horor yang rumah sudah lama tidak di tempati? Yah, tempatnya sama seperti dalam film. Hanya bedanya disini serba mewah dan mahal, tapi kesepian yang terasa saat ini benar-benar membuatku bergidik ngeri.

Bagaimana aku hidup di tempat semegah dan sangat horor begini? aku akan meminta Marvel untuk cepat-cepat pulang ke London saja.

Aku sudah sampai di tangga terakhir, ketika aku melihat tikus yang cukup Besar lewat begitu saja. "Astaga! Tikus!?." Aku menutup mulutku dengan cepat, bagaimana bisa ada tikus sebesar itu? Gila! Ini rumah keluarga besar Salvador, merupakan Keluarga kaya raya nomor satu di Dunia.

Bagaimana tikus tidak punya adab masuk dan lewat begitu saja di Mansion ini? aku memperhatikan ke arah mana Tikus tersebut berlari, ternyata ke arah salah satu pintu.

Aku berlari mengejar, ketika aku sampai di depan pintu tersebut. pintunya terbuka dan terlihat Salah satu laki-laki yang wajahnya sudah aku lihat tadi siang.

Dia adik Marvel kan?

"Hai.." Kataku pelan, Mataku memperhatikan tangannya yang sudah memegang kepala tikus besar tadi. Lalu dengan sekali gerakan mematahkan leher tikusnya.

aku menutup mulutku sekali lagi, ingin rasanya berteriak. tapi aku sudah terlalu bisu untuk mengeluarkan suaraku saat ini. aku bahkan sudah memegang gelas kosong di tanganku dengan sangat kencang.

Mata lelaki di depanku begitu sinis, matanya berwarna merah dan Pandangannya begitu kosong.

"Aku.. aku hanya.." mulutku jadi tidak bisa berkata apa apa lagi, ketika melihat Tikus di tangannya sudah mati dan sekarang lehernya sudah di gigit oleh...?

"What!!!." Aku terpekik kaget sekali lagi, Karena Lelaki ini benar-benar sedang mengigit tikus dengan sangat lahap. Lebih tepatnya dia menghisap darah dari tikus tersebut.

Kakiku terasa lemas, gelas yang aku pegang sudah terjatuh ke atas lantai. menimbulkan suara yang begitu keras, tak lama aku ikut terjatuh dan tanganku sedikit mengenai pecahan gelas.

"Ahh.." Kataku pelan, aku sudah memegang pergelangan tangan yang berdarah. lalu tersadar Bahwa ini darah.

Aku menelan ludah susah payah, ketika aku melihat Lelaki di depanku sedang berjongkok dan memegang tanganku dengan cepat.

"Kau sengaja berada disini kan?.", Tanyanya dengan suara yang begitu serak, Giginya terdapat dua taring yang sangat tajam. Matanya yang merah membuatku ingin menangis.

Sialan! apakah aku sedang bermimpi? kenapa mimpinya seram sekali? kenapa adik Marvel seperti Vampir? bahkan dia sudah meminum darah tikus. benar-benar menjijikkan..

Apakah seleranya benar-benar darah tikus?bukankah dia kaya raya? Setidaknya jika memang dia suka darah, atau makanan utamanya adalah darah. Bisakah dia membelinya di rumah sakit? Orang sakit jiwa! aku mengutuk isi otakku yang masih sempat-sempatnya mempertanyakan kenapa dia memilih minum darah tikus di bandingkan darah yang lain.

"Lepaskan!." Kataku berteriak, namun tangannya sangat kencang meremas tanganku.

aku langsung meringis pelan, Karena sekarang luka di pergelangan tanganku semakin terbuka lebar. Beling yang tertancap disana Semakin merobek dalam kulit tanganku.

"Lepaskan aku bilang!." Kau mendorong tubuhnya dengan kakiku, dia sedikit mundur ke belakang. membuat tangannya melepaskan tanganku.

aku langsung Berusaha bangun, namun sialnya aku malah semakin terpeleset dan kakiku tergores beling lainnya. "Shit!." Aku mengumpat dengan kencang, kenapa aku sial sekali?

"Mau kabur Nona? bagaimana bisa kau kabur? Saat kau sudah menyediakan makan malam yang sepertinya sangat lezat." Kata Lelaki Tersebut, aku mau menyebut namanya. Tapi otak kecilku tidak bisa mengingat sama sekali namanya. astaga, siapa tadi namanya? bukankah dia berkenalan denganku? Atau tidak?.

Bodoh.. disana seperti ini saja pikiranku kemana-mana.

"Makan malam kau bilang? kau pikir aku ini daging panggang!." Aku berdecak kesal, lalu memilih untuk menutupi tanganku dengan pakaian yang aku pakai. tidak peduli jika darahnya akan berbekas di bajuku, setidaknya aku bisa meminta ganti rugi pada Marvel. dia bisa membelikan banyak baju untukku.

"Kau banyak omong Ternyata, Bagaimana Marvel bisa sangat betah denganmu? Apakah kau Dengan dia sudah bertemu cukup lama? Apakah kau selalu menyediakan makan malam untuknya? aku jadi penasaran dengan rasa darahmu, bagaimana rasanya ya.. Dari Aromannya saja sudah membangkitkan nafsu Makanku." Ucapannya benar-benar Kurangajar, tidak ada sopan santunnya sama sekali.

Bagaimana bisa anak dari Keluarganya Salvador tidak tau tata Krama? Ah ya.. aku lupa, dia kan anak Tiri!

Aku menatap sinis ke arahnya, lalu dengan kesal aku melempar pecahan beling dan beruntung langsung mengenai pundaknya. Beling itu tertancap sempurna, aku hampir menepuk kedua tanganku Karena sangat senang.

namun saat aku melihat matanya yang sudah menggelap hitam, aku langsung melotot terkejut. Astaga, aku membuatnya marah...

"Lancang!!! manusia bodoh sepertimu terlalu merepotkan!." Lelaki itu berjalan cepat ke arahku dan dengan sekali gerakan dia mengangkat tubuhku. mengangkat diriku dengan mencekik leherku dan membuatku langsung kehilangan banyak oksigen.

"Lepaskan... lepaskan..." aku memukul mukul tangannya yang begitu kekar, aku sudah merasakan Bahwa udara di sekitar menipis dan leherku sakit sekali. Malaikat maut seperti sedang menunggu untuk mencabut nyawaku, rasanya begitu sakit..

Marvel...

Marvel..

Aku hanya bisa menyebut namanya di dalam hati, karena sekarang mengeluarkan suara saja Tidak bisa. Lelaki ini mencekik diriku benar-benar kencang sekali.

Aku menyesal mengikuti tikus sialan itu, Astaga! aku akan segera mati?

avataravatar
Next chapter