webnovel

Cinta yang tak bisa diteruskan

Perusahaan Hamas .

" Jesie... Tolong bawakan semua file ke ruangan ku !!!" ( perintah Ana )

Semenjak kedatanganku ke perusahan Hamas, Aku di utus kakak untuk menjadi pengurus perusahaan sampai suaminya kak Endy kembali dari Turki.

" Anastasya hari ini kita akan melangsungkan rapat dengan beberapa perusahaan !!!" ( jawab Jesie), Ada beberapa perusahaan yang ingin mensponsori design terbaru kita . ( meletakkan beberapa berkas ).

" Terima kasih Jes sudah memberi tahuku, Aku akan melakukan yang terbaik !!! ( jawab Ana dengan penuh semangat).

Tak berapa lama kami memasuki sebuah restauran mewah. Restauran yang bertemakan interior klasik modern. Jesie memilih restauran yang sesuai dengan selera klien yang akan kami temui hari ini.

Kami duduk di meja yang sudah di set untuk 4 orang dan meja tersebut tepat berada di sebelah dinding kaca yang menampakkan keindahan kota Australia.

" Maaf kan saya terlambat !!! ( sapa seorang laki laki ).

Suara ini seolah tidak asing di telinga ku, seolah suara yang hangat dan paling sering aku dengar. Perlahan aku menoleh ke arah suara ....

" Ddddd Ir... ga .... ??? ( berdiri dalam keadaan yang benar benar terkejut ).

" Sya... ???? ( sama terkejut nya dengan Tasya).

Melihat wajah Dirga entah mengapa membuatku seolah ingin menjauh dan berlari dari tempat itu perlahan kaki ku seolah ingin mundur selangkah. Dirga yang merasakan gerakan ku mulai melangkah dan menggenggam lenganku.

" Sya .... Kamu baik baik saja kan ? ( tanya Dirga dengan mata berkaca kaca ).

" Emmmm ya.... Aku baik baik saja !!!, ( jawab Tasya sembari melepaskan diri dari pegangan Dirga ).

" Aku mencari mu kemana mana !!!, Aku sangat mengkhawatirkan mu Sya . ( Kata Dirga ).

" Maaf ... !!! Sepertinya rapat hari ini harus kita tunda aku sedikit kurang enak badan, Saya mohon pengertian Pak Dirga !!! ( kata kata yang keluar dari mulut Tasya membuat semua orang tercengang termasuk Dirga).

" Apakah dia ingin menghindari ku !!!" ( Dalam hati Dirga), Aku tau harus berbuat apa !!! ( Tersenyum ).

* Tasya.... ahkkkkk !!!! Kakiku !!!! hisssss ( berlari ke arah Tasya dan berpura pura kesakitan ).

* Bukan kah kaki nya baik baik saja !!! ( dalam hati asisten Dirga ).

Tasya yang mendengar rintihan Dirga tersentak dan menatap ke arah Dirga. Dengan cepat Tasya berlari ke arah Dirga.

" Ga kamu.... kamu kenapa ? Dimana yang sakit ? ( Tanya Tasya khawatir).

" Akhhhhhhh kaki ku sakit Sya !!! ( sambil melambai lambai kan tangannya di belakang memerintahkan asistennya untuk pergi ).

Melihat lambaian dari Dirga asisten nya pergi dan menarik tangan Jesie ikut bersama nya.

" Tasya tolong bantu aku berdiri !!! ( Minta Dirga).

" Kemari lah Aku akan membantu mu berdiri dan duduk di kursi itu !!! ( membantu Dirga berdiri dan menoleh ke arah samping kanan dan kiri).

" Dimana Jesie dan asisten Dirga ??? ( Tanya Tasya dalam pikiran nya).

Setelah membantu Dirga untuk duduk aku dengan cepat berdiri. Tapi Dirga menarik ku hingga aku terduduk di atas pangkuannya.

" Dirga apa yang kamu lakukan !!! ( wajah Tasya memerah dan berusaha melepaskan diri dari Dirga ).

" Semua orang melihat ke arah kita !!! ( Tasya yang tersadar dengan tatapan pengunjung restoran ).

" Aku kangen Sya !!! ( Bisik Dirga ).

" Terserah !!! Tapi aku mohon lepaskan aku !!! ( Minta Tasya ).

" Aku akan melepaskan mu jika kamu mau makan dengan ku dan memberi no telepon mu !!! ( Jawab Dirga sambil tersenyum ).

Senyuman Dirga selalu membuatku merasa tenang, Sebenarnya aku rindu hari hari ku bersamanya seperti dulu. Dia pria yang baik dan aku mengenalnya dan jatuh cinta akan semua kebaikannya. Tapi untuk kembali aku rasa itu hal yang tidak mungkin terjadi. Kami seolah di pertemukan hanya untuk saling menyakiti nantinya.

" Kenapa diam kamu suka di posisi ini terus menerus !!!" ( Kata Dirga ).

" Ehh..ehhhh ... baiklah aku akan menemanimu makan !!! ( Jawab Tasya yang tersadar dari lamunannya dan dengan segera pindah ke kursi yang ada di depan Dirga ).

Dirga yang melihat tingkah lucu Tasya membuatnya tersenyum menahan tawa.

"Sya kita akan kembali lagi seperti dulu, Kita akan mewujudkan segala impian yang sudah di hambat Adamson !!! Dan Maafkan aku Sya Karna sudah membuatmu kehilangan Bayi mu !!! ( Dalam hati ).

" Makan ini !!! ( menaruh sepotong daging steak di piring Tasya ).

" Eh ... tidak ....!!! Ini sudah cukup !!! ( Kata Ana ).

" Sekarang kamu banyak berubah !!! Kamu seolah menganggap ku orang asing di kehidupan mu Sya... Dulu saat kita sedang makan berdua biasanya selalu kamu yang mencuri makanan di piringku sambil tertawa kegirangan, Tapi hari ini aku seolah makan bukan dengan Tasya tapi dengan Ana istri Adamson !!!" ( kata Dirga sambil menyudahi makanan yang belum ia habiskan ).

" Dirga !!! Ada hal di masa lalu yang hanya bisa kita kenang dan tak bisa kita bawa kembali atau kita genggam ke masa depan. Aku hanya ingin hidup lebih baik tanpa mu dan tanpa Adamson, Kalian terlalu egois Karana memikirkan diri masing masing sedangkan aku.... Pernah kah kalian berfikir perasaan ku ??? ( kata kata Tasya yang di ikuti tetesan mata yang mulai membanjiri wajahnya).

" Maaf kan aku sya, Ini semua salahku !!! ( Memegang tangan Tasya ).

" Tapi bolehkah kita mulai lagi semuanya dari awal ??? ( Bujuk Dirga ).

" Beri aku waktu Dirga, Lagi pula aku baru saja kehilangan Anakku dan nenek ku sedang kritis aku hanya ingin memikirkan mereka untuk saat ini !!! Sebaiknya aku pamit, aku harus kembali ke kantor !!! ( Jawab Ana sambil berdiri dan meletakkan kertas bertuliskan no telpon nya ).

" Aku akan mengantarmu pulang !!! ( Berdiri dan memegang tangan Tasya ).

" Tidak perlu Dirga ! kakimu sakit... aku bisa pulang dengan Jesie !!! ( Melangkah meninggalkan Dirga ).

Setidaknya no ini membuatku masih memiliki kesempatan untuk menemuimu Tasya.

"Maafkan aku Dirga, Aku tidak ingin kau tersakiti lagi. Jika Adamson Tau Kita bersama Dia...dia ...pasti akan marah besar dan mencelakai mu seperti bayi ku." Tolong lupakan aku Dirga, Sama seperti ku tata hidupmu sebaik mungkin. Jangan mengharapkan aku kembali karna aku tidak akan pernah kembali lagi. ( melipat kedua tangannya dan berlari ke arah parkiran sambil menangis ).

Next chapter