8 008 Ingatan William

setelah mendengar viona sadar william langsung bergegas ke ruangan viona.

sampainya di sana dilihatnya viona masih terbaring lemah, dia me cek kondisinya,

"kamu baik baik saja"

saat itu lah viona pertama kalinya viona melihat william dari dekat, tapi dia tidak ingat kalau william adalah dokter tampan yang ke sekolahnya minggu lalu, dia terlalu setresss untuk mengingat ini, yang ada di benaknya sekarang adalah bagaimana keadaan kedua orang tuanya..

*****

setelah memastikan semuanya baik baik saja Wiliam mulai merasa sedikit gugup untuk menghadapi viona secara langsung.

akhirnya dia hanya mengajak suster yang ikut menemaninya memeriksa viona untuk bicara dan menanyakan kondisi viona.

tapi setelah suster itu keluar dari ruangan viona dia kembali menatap viona yang hanya diam karena memang dia tidak bisa bicara untuk saat itu. dia melihat gadis cantik yang di lihat nya kemarin tersenyum dengan bahagia sekarang wajahnya di penuhi perban dan air matanya tidak berhenti mengalir karena mendengar suster tadi bicara kalau ke dua orang tuanya sudah meninggal dunia.

sebenarnya william ingin membujuknya tapi dia tidak tau caranya bagaimana. apalagi viona tidak mengenalnya dan menganggapnya orang asing.

karena ini william memutuskan untuk menghiburnya sebagai dokter.

" kamu akan baik baik saja, segala sesuatu yang kamu butuhkan akan di sediakan oleh rumah sakit. "

" memang william mengatakan ini bukan hanya sekedar omong kosong belaka, karena viona lah sebenarnya yang berhak memiliki rumah sakit ini, dan saat william sudah mengatakan yang sebenarnya kepada viona william akan mengembalikan rumah sakit ini kepada viona "

william keluar dari ruangan viona untuk memberikan ruang agar viona memiliki waktu sendiri menenangkan hatinya.

***

beberapa hari kemudian, william melewati karidor menuju ruang inap viona dan dia berhenti sejenak mendengar omongan para suster yang mengatakan kalau pengobatan viona akan di hentikan karena tidak adanya wali untuk membiayai biaya rumah sakit viona, mendengar ini william langsung berbalik dan pergi keruangan nya, untuk menelfon Edward.

"Edward aku lupa memberitahu kepadamu untuk menyelesaikan administrasi rumah sakit viona, dia hampir saja di usir dari rumah sakit miliknya sendiri."

" hahahahaha "

" kenapa kamu tertawa? "

" William ini sangat lucu, bagaimna bisa mereka mengusir majikan mereka sendiri. "

ini terdengar sedikit lucu di telinga Edward

dan tidak henti tertawa.

" Edward ini masalah serius "

" baik lah, baik lah, aku akan mengurusnya sekarang. "

setelah pekerjaan william di rumah sakit selesai dia kembali ke apartemennya, hari ini dia merasa sangat lelah, dia mengemudi dengan kecepatan lumayan tinggi.

saat di perjalanan dia melihat seorang wanita aneh yang berjalan tidak karuan dengan wajah di penuhi perban yang hampir sudah lepas. tapi karena kelelahan william tidak memperhatikannya.

sampainya di rumah , william merebahkan tubuhnya di ranjang besarnya, dan bayangan wanita yang di lihatnya di jalan tadi terus terbayang olehnya. tapi dia segera menepis perasaanya dan segera pergi mandi karena badannya sudah lengket.

sedang asik mandi tiba tiba william menghentikan gerakannya.

" ah sial "

dia segera mengambil handuk di sampingnya dan berpakaian, hanya beberapa menit kemudian mobil mewah milik william sudah meluncur membelah malam kota jakarta.

saat dalam perjalanan tiba tiba hanpone william berdering.

" william gawat, tadi sore nona viona kabur dari rumah sakit "

" ya aku tahu "

" kenapa kamu sudah tau? apakah rumah sakit langsung melaporkan kepada pimpinan mereka kalau ada pasien kabur? "

Edward bertanya dengan polos tapi terdengar sedikit nada aneh dari cara dia berbicara.

" tidak, tadi saat pulang dari rumah sakit aku melihatnya di pinggirjalan seperti kehilangan arah. "

" oh sukurlah kalau kamu sudah menemukanya"

william sangat emosi mendengar omongan edward

"edward aku tidak mau tau, kamu harus ikut mencarinya sekarang juga, karena kamu telat beberapa jam melaporkanya padaku."

"hei bukankah kata mu kau sudah menemukanya tadi saat kau pulang kerja dari rumah sakit."

"itu masalahnya, aku tidak mengetahui kalau itu dia, saat sampai di rumah aku baru sadar kalau dia viona."

"william apa yang terjadi pada mu apakah kau baik2 saja."

tidak usah banyak omong sekarang cepat bantu aku menemukan viona.

william mengelilingi semua jalan yang mungkin di lewati oleh viona, tapi tetap saja tidak menemukanya , william berhenti sejenak dan berfikir, dia memiliki sebuah ide tempat yang mungkin di kunjungi viona. dia segera meluncurkan mobilnya ke tempat dimana orang tuo viona di makamkan, dan benar saja viona terbaring tidak sadarkan diri di sana.

segera william membawanya pergi meninggalkan tempat itu dan segera menuju apartemennya.

william membaringkan tubuh lemah viona di atas tempat tidurnya, dia memandangi wajah viona yang sedikit masih di tutupi perban.

maafkan aku viona,aku tidak menjagamu dengan baik. aku mengingkari janjiku kepada ibu.

viona mulai saat ini, aku tidak akan pernah membiarkan mu jauh dari ku. aku akan menjagamu dari dekat. aku tidak akan menjagamu dari jauh lagi. aku tidak akan membiarkan kejadian seperti ini terjadi lagi.

aku begitu bodoh, tidak menyadari kalau itu kamu. aku benar benar minta maaf viona. aku tidak kan mengulangi kesalahan ini lagi. aku tidak akan pernah melepaskannmu. kau akan terus berada di sisi ku.

william segera memberikan pengobatan kepada viona dan mengganti baju dan perbannya dengan yang baru. dia dengan telaten merawat luka viona.

****

william menggeleng geleng sambil tersenyum mengingat pertemuannya dengan viona yang tragis tapi kalau di di fikirkan sekarang terasa sedikit lucu.

dia melihat ke arah viona yang sedang makan dengan lahap, william tersenyum bahagia.

ya begitu lah cerita kenapa saat ini viona bisa berada bersama william.

"william ada apa dengan mu? kenapa kamu senyum senyum sendiri?"

"tidak, aku hanya mengingat saat kita pertama bertemu"

"lalu kenapa kamu tersenyum? apakah kau menganggap aku lucu?"

"tidak, bukan itu maksud ku,"

"jadi apa?"

"aku tersenyum karena senang telah bertemu dengan mu"

"william kau ini aneh sekali"

"ya begitulah"

"jadi apakah pekerjaanmu di rumah sakit berjalan lancar?."

"ya, tidak ada yang sulit kalau hanya soal rumah sakit, aku bisa menanganinya dengan baik"

"syukurlah kalau begitu"

"kau tak usah mengawatirkan rumah sakit, aku akan membantu mu untuk mengurusnya sampai kau siap untuk menjadi pemilik baru dari rumah sakit itu nanti"

"william apa yang kau bicarakan?"

"hahaha tidak ada, tidak usah di pikirkan. suatu saat ku akan tau."

"hm baik lah, kalau ada sesuatu langsung katakan padaku, aku akan membantumy selama aku bisa"

"benarkah?"

"tentu saja"

"baiklah, kau harus ingat ini, suatu saat aku akan meminta sesuatu dari mu."

"tentu saja kalau aku bisa, dan tentunya tidak melanggar hukum. karena kau sudah sangat baik menolong ku, jadi aku akan melakukan apapun untuk membalas kebaikan mu pada ku"

"benarkah?"

"tentu saja, aku teringat saat aku begitu putus asa berjalan sendirian, aku ingin menyusul papa dan mama ku jadi aku teringat kalau di rumah sakit ada yang membicarakan kedua orang tua ku dan tempat dimana mereka berdua di makamkan jadi aku segera pergi kesana."

"apakah waktu itu kamu pergi kesanana dengan berjalan kaki?"

"benar, aku begitu putus asa, seperti yang kamu tau, ternyata kekasih dan sahabat dekat ku menghianatiku dan menjalin hubungan gelap di belakang ku, saat itu dia adalah satu satu nya harapan ku untuk hidup, untung saat itu ada kamu. kalau tidak ku tidak tau apa yang akan terjadi."

"vio tidak usah di fikirkan lagi, sekarang kamu memiliki aku di sisimu dan akan selalu mendukung apapun yang ingin kamu lakukan."

"ya aku tau, kamu sangat baik pada ku."

"jadi william, kenapa saat itu kamu datang menolongku?."

"ya seperti yang pernah aku bilang padamu, kalau saat itu kebetulan aku juga ada di sana, dan melihat mu sudah pingsan. saat aku melihat mu aku menyadari kalau kamu adalah pasien yang aku rawat sebelumnya, karena hari sudah larut malam, dan tidak ingin terjadi apa apa, aku segera membawamu ke apartemen ku."

"ah benar, kau sudah pernah menceritakan nya padaku. kalau kau merawat ku sampai sembuh, karena aku begitu depresi saat itu kau membujukku dengan menawarkan akan membantuku balas dendam dan menyelidiki ke matian orang tua ku.

tentu saja mengingat kedua orang tua ku, aku harus kuat, untuk mendapatkan ke adilan untuk mereka dan menghukum orang yang bersalah serta mengambil kembali semua yang seharus nya milikku yang di dapat kan susah payah oleh papa dan mamaku."

"terimakasih william saat itu kau sudah sangat membantu ku, ah bukan sampai sekarang pun kau tetap membantu ku.

avataravatar
Next chapter