5 005 Menjalankan rencana

sampai di kapalnya dia melihat viona hampir selesai memasak dengan tenang.

"kenapa kapalnya masih belum berjalan?"

"oh tadi aku kembali ke tepian karena ada orng yang tenggelam dan menolongnya"

"benarkah, apakah dia baik baik saja?"

"ya dia baik baik saja sekarang dia sudah sadar"

(sesuai rencan)*batin william

"syukur lah, ini sudah hampir selesai, kamu harus segera membuat kapal kita ini mulai merjalan maju ke tengah laut, agar kita bisa makan malm dengan tenang."

"baik lah nyonya william yang terhormat. sambil berjalan pergi meninggalkan viona dengan senyuman.

*****

setelah selesai memasak, mereka berdua sengaja makan di samping kolam renang yang terdapat satu meja kecil dan dua buah kursi cukup untuk mereka berdua. di atas meja sudah di tata dengan rapi, dua piring stik, dan dua gelas sempanye serta peralatan makan lainya, kapal mereka juga sudah lumayan jauh ketengah.

"apakah semuanya sudah siap?"

"sudah selesai"

"sunset nya sudah muncul , sempurna"

"sekarang mari kita makan"

"baik lah, selamat makan"

"selamat makan"

William langsung memasukkan satu potongan besar stik empuk kedalam mulutnya,

"vio ini sangat sempurna, sangat enak."

"benarkah?"

"benar, cepatlah makan, ini benar benar enak"

William dengan lahap melanjutkan makan nya.

***

terlihat semua orang dengan pakaian rapi stelan jas mahal sudah duduk untuk memulai rapat, satu demi satu orang mulai mengajukan proposal mereka. saat giliran arya semua terlihat tertarik dengan presentasi arya, apa lagi dia menawarkan tempat yang sangat berpotensi untuk menarik wisatawan. satu persatu pun orang orang mulai mengangguk setuju dengan proposal arya, arya sangat bangga dengan usahanya, karena saat ini sudah bisa di simpulkan dialah yang akan memenangkan proyek ini.

saat dia masih tersenyum dengan bangga, masuk seorang wanita dengan tampilan yang mengesankan semua orang , dia di iringi beberapa pengacara senior bersamanya.

"maaf sebelumnya tuan tuan, saya viona danuarja, pemimpin lois coperation yang di indonesia sekarang. sayang ingin menuntut kembali hak saya"

"apa maksud anda nona? siapa yang ingin anda tuntut"

"tentu saja lahan untuk pembangunan proyek hotel yang sedang kalian bicarakan."

sontak semua orang terkejut dengan pernyataan viona, tentu saja muka arya merah padam melihat ke arah viona.

"maaf tuan arya bimasunjaya, lahan ini adalah milik saya, sampai saat ini pun sertifikat tanah ini masih atas nama ibu saya Ajeng Sekar Danuarja. silahkan cek dokumenya sendiri".

ucap viona sambil membagikan beberapa dokumen dalam map kepada para investor.

"benar ini adalah sertifikat resmi atas nama ajeng sekar danuarja."

setelah semua orang mencek isi map tersebut satu persatu mulai mengangguk setuju.

" jadi saya sangat berterimakasih kepada pak arya sudah membantu saya untuk meyakinkan para investor untuk proyek ini, kebetulan saya juga ingin berpartisipasi.

karena saya sudah di sini saya juga akan menjelaskan, apabila proyek ini di serah kan kepada lois coperation maka akan lebih terjamin, bagaimana menurut tuan arya dan bapak bapak sekalian.

saat mendengar viola para invertor sangat puas dengan tawaran viona dan segera menandatangani kontrak kerja yang di bawa oleh ahli hukum yang di bawa oleh viona.

arya murka melihat ini, dan malu, tapi dia tidak bisa berbuat apapun.

"Leo segera cek kembali kepemilikan lahan tersebut, aku tidak bisa membiarkan penghinaan ini."

arya memerintahkan sambil berjalan dan memasuki mobil.

"bos sebenarnya lahan ini memang resmi masih milik keluarga danuarja."

"bagai mana bisa, semua aset keluarga danuarja sudah saya ambil alih."

arya kembali mengingat masa lampau saat dia mengambil alih perusahaan dan aset keluarga danuarja.

*flasback

sebelum acara makan malam di mulai, terlihat nyonya danuarja sibuk mengatur makanan di atas meja makan mewah di kediaman danuarta di surabaya.

arya dan danu duduk di ruang tengah mengobrol sambil menunggu viona turun dari lantai dua.

"om saya ingin melanjutkan pembicaraan kita di kantor kemarin"

"baik lah, jadi bagaiman, apakah kamu sudah menyiapkan semuanya?"

"benar om, saya sangat mencintai viona, dari kecil pun kami sudah bersama hingga saat ini. saya tidak akan pernah melepaskan viona apapun yang terjadi,"

"itu bagus, selama kalian berdua bahagia, om juga melihat viona sangat menyukaimu."

"jadi om setuju dengan rencana ku? om saya sudah mulai bekerja di perusahaan papa, dan papa sangat puas, karena saya berhasil mendapatkan banyak kontrak yang memberikan ke untungan besar bagi perusahaan dan relasi saya sudah sangat berkembang dan sudah seluas relasi om dan papa. jadi saya yakin kalau kita menyatukan kedua perusahaan, sunjaya dan danuarta maka kita akan menjadi perusahaan nomor satu di indonesia, semua investor asing akan dengan sangat mudah bekerja sama dengan kita, juga kita bisa jadi lebih leluasa menguasai pasar dalam maupun luar negri. bagaimana menurut om? dan setelah viona menyelesaikan pendidikanya saya akan menikahi viona dan menjalankan perusahaan bersama.

"hmm rencana kamu terdengar sangat mengagumkan, baik om akan setuju, tapi itu semua terserah viona saja."

"baik om, itu urusan gamapang, nanti saat makan malam saya akan melamar viona, apakah nanti setelah menyelesaikan pendidikannya bersedia nenjadi istri saya, bahkan kalau viona mau sekarang pun akan saya nikahi om, karena di luar ini semua saya sangat mencintai viona."

"baiklah, kita dengar kan nanti bagaimana pendapat viona."

terlihat viona turun dari lantai dua, dia sangat cantik dan mengagumkan, dia mengenakan gaun bewarna biru cerah dan sedikit memudar di pinggir gaunya bagian bawah.

arya tersenyum cerah melihat viona menuruni tangga bewarna keemasan dan beralas kan karpet mewah.

"vio kamu sangat cantik"

"terimakasih kak arya"

arya menarikan kursi untuk viona duduk di sampingnya,

"terimakasih kak arya, kak arya baik sekali"

"vio aku sangat beruntung bisa marikan kursi untuk mu, saya sangat berharap saya bisa melakukan ini setiap hari"

memperlihatkan senyum cerahnya ke arah viona.

viona yang di perlakukan arya begitu manis pun , mau melakukan apa saja untuk arya.

"sayang kamu sangat beruntung mendapatkan nak arya"

"tidak tante, saya yang sangat beruntung mendapatkan gadis bik dan secantik vio"

"ah kalian berdua sangat manis, tante jadi ingat waktu tante dan om danu masih muda"

"ah ma, kan malu sama anak anak"

"papa kalian memang begitu"

sambil tersenyum melihat ke arah om danu

"ayo ayo kita makan sekarang, jangan dengar kan mama kalian"

setelah makan malam, sambil menunggu hidangan penutup.

"vio?"

"ya"

"bolehkan aku mengatakan sesuatu?"

"ya tentu saja, apa yang ingin kakak katakan?"

"vio sebagaimana kamu, om dan tante tau kalau aku sangat mencintaimu."

arya terdiam sejenak sambil melihat reaksi viona

viona dengan senang dan tersenyum mendengar arya seperti akan melamarnya malam ini.

arya memang datang seorang diri, karna papanya yang terbaring di rumah sakit cukup lama karena penyakit jantung yang dideritanya, dan mamanya dengan setia menemani dan tidak pernah meninggalkan nya, karena ini arya tumbuh dewasa dengan cepat dan segera mengambil alih perusahaan ayahnya walupun dia masih SMA,

viona masih menunggu arya untuk melanjutkan perkataanya

"jadi viona apakah kamu mencintaiku?"

"kak arya kamu tau aku sudah menyukaimu dari kecil, dan sangat mencintaimu"

mama ajeng memeluk putrinya dengan haru

"terimakasih vio, jadi vio maukah kamu hidup berdua dengan ku dan saling menemani sampai kita tua nanti"

"kak arya apakah kamu sedang melamarku?"

"maafkan aku vio, kalau ini terlalu cepat buat mu, aku takut nanti kamu berubah fikiran dan meninggalkan ku kelak."

"oh kak arya itu tidak mungkin. aku sangat bersedia menjadi istri mu, tapi belum ingin menikah sekarang, aku ingin melanjutkan pendidikan ku terlebih dahulu."

"semua terserah padamu vio, aku akan menunggu sampai kamu siap."

"terimakasih kak arya, sudah mau menunggu ku"

"tante dan om, maaf sekali saya tidak bisa membawa kedua orang tua saya."

"tidak apa apa sayang kami berdua memgerti, semoga papamu lekas sembuh ya"

"iya tante terimakasih"

lalu mereka melanjutkan dengan makanan penutup dengan tenang.

saat selesai acara makan malam. om danu memanggil arya ke ruangan kerjanya , semwntara vio dan tante ajeng tengah asik mengobrol

"silahkan masuk arya"

"terimakasih om"

"om bangga sama kamu, di usia ini, kamu sudah sangat berani dan bertanggung jawab"

"ini semua berkat bimbingan dari om danu"

"kamu terlalu merendah arya"

"baik lah, setelah memikirkannya om sudah menyetujui rencana kamu, sudah saat nya pula om beristirahat dan menyerahkan semunya pada mu dan hanya perlu memantau dan membantumu dari belakang layar."

"terimakasih sudah mempercayakan viona sama arya om"

"iya arya tolong kamu jaga vio dengan sepenuh hati, om percaya sama kamu, kamu juga sudah om anggap anak sendiri dari kecil om menyaksikan setiap kamu bertumbuh besar sampai seperti sekarang dan om juga sudah bersahabat dengan papa mu bima dari kami di bangku SMA."

dan om bima menandatangani beberapa dukumen tampa membacanya dengan teliti krena sudah sangat mempercayai arya.

*flasback and

.

"benar bos, setelah saya cek kembali, ternyata itu adalah aset atas nama ajeng ibunya viona, ini di luar aset keluarga Danuarja bos. karena lahan ini sudah dimiliki oleh ibuk ajeng sebelum dia menikah dengan om Danu."

ucapan leo membuyarkan lamunan arya

"sialan, aku keliru tidak me cek semuanya secara detail."

avataravatar
Next chapter