22 22. Terkejut

" Tolong hargai permintaanku, sayang! Tunggu hingga tiba waktunya dan kita akan semalaman melakukannya!" jawab Max. Vina sebenarnya kecewa, tapi dia mencoba tersenyum bahagia dengan jawaban Max.

" Lagipula aku sedikit tidak enak badan!" kata Max. Vina memegang dahi Max.

" Kau sedikit hangat, sayang!" kata Vina.

" Ya! Aku tidak mau kamu nantinya akan tertular jika kita melakukannya, Vin!" kata Max lagi.

" Tapi kita telah berciuman, sayang!" jawab Vina.

" Karena kamu yang tidak sabaran! Dan semoga kamu tidak tertular!" sahut Max cepat.

" Karena aku sangat menginginkanmu, sayang!" jawab Vina dengan wajah memohon.

" Tidurlah dahulu! Sebentar lagi aku selesai!" kata Max. Vina mendengus kesal, dia harus menahan hasratnya yang telah membara.

" Cepatlah! Aku menunggumu, sayang!" ucap Vina lalu mengecup mesra kening Max.

" Iya!" jawab Max. Vina meninggalkan suaminya yang kembali berkutat dengan pekerjaannya. Max menandatangani beberapa dokumen perusahaan agar cepat selesai. Max memang merasa sedikit tidak enak badan, acara ulang tahun itu menyita seluruh perhatiannya hingga tubuhnya sedikit lelah.

Sebuah pesan masuk ke ponsel Max. Andi! batin Max.

@ Sam menemukan dia

Max mengerutkan dahinya, tangannya mengepal sempurna. Tidak! Sam tidak boleh menolong dia, dia harus hancur! batin Max dengan wajah menggelap.

@ Sam urusanku! Fokus pada dia

tulis Max.

@ Siap, Bos

balas Andi. Max menghubungi Pedro, pilot pesawat pribadinya.

" Siapkan jet, aku mau ke Aussie!" M

" Siap, Bos!" P

Max mematikan panggilannyadan menghubungi Moldi, anak buahnya.

" Datanglah ke rumah! Tunggu diluar pagar!" M

" Siap, Bos!" M

Max kemudian membawa beberapa dokumennya dan memasukkan dalam tas. Dia berjalan keluar rumah dengan tergesa-gesa.

" Selamat Malam, Tuan!" sapa Udin.

" Malam! Buka pintu!" kata Max. Udin membuka pintu kecil gerbang utama. Lalu Max keluar dan masuk ke dalam mobil yang telah menunggunya di luar.

" Bos!" sapa Moldi.

" Kita ke Bandara!" kata Max.

" Siap, Bos!" jawab Moldi.

" Sam menemukan dia!" kata Max lagi.

" Kenapa tidak dibawa ke pulau saja, Bos?" tanya Moldi.

" Ide bagus!" jawab Max. Ponsel Max bergetar, Feri!

" Halo!" M

" Vina mencarimu! Lo kemana?" F

" Sam menemukan Netta!" M

" Baguslah!" F

" Apa? Apa lo lupa kalo Sam menemukan dia, pasti Sam akan membantu dia membayar pinalti itu!" M

" Apa lo nggak kasihan sama Netta? Bahkan sama Vina?" F

" Gue nggak perduli! Gue benci keluarga Kenzi!" M

" Terserah lo! Jangan sampe lo menyesal!" F

" Apa yang gue sesali? Vina sudah tunduk dibawah kaki gue! Gue sudah bisa mengontrol dia!" V

" Netta? Bagaiaman perasaan dia jika dia tahu kalo lo hanya manfaatin dia demi balas dendam lo?" F

" Gue nggak perduli! Dia boleh kembali ke Sam dan nikah sama dia! Tapi bukan sekarang!" M. Setelah menjawab pertanyaan Feri dan mematikan panggilan Feri, Max merasa hatinya sakit. Feri kembali memanggil, tapi Max bergeming.

@ Kenapa bukan sekarang? Kenapa harus nunggu?

pesan dari Feri.

@ Sementara lo handle perusahaan

balas Max dan dia segera masuk ke dalam bandara untuk menuju Jet pribadinya.

" Bos gak jelas!" gerutu Feri.

Sementara Vina menunggu kabar dari Feri hingga tertidur, dia terbangun jam 2 malam dan meraba disebelahnya. Kemana, Max? batin Vina yang membuka matanya tidak melihat keberadaan Max.

" Max! Sayang!" panggil Vina saat membuka pintu kamar mandi, tapi suaminya tidak ada di dalam. Kemudian Vina keluar kamar dan masuk ke ruang kerja Max.

" Max!" panggil Vina. Tapi yang dicari juga tidak ada.

" Dimana kamu, sayang?" tanya Vina ambigu. Vina kembali ke kamarnya dan meraih ponselnya, dia baru ingat jika dia meminta Feri untuk mencari tahu dimana Max.

@ Perusahaan di Aussie mendadak ada masalah. Dia harus terbang kesana malam ini juga!

pesan dari Feri. Vina mencoba menghubungi nomor Hp Max. The number you are calling is not...Vina mematikan panggilannya. Ponselnya mati! batin Vina. Apa ada masalah yang sangat berat disana, sayang? batin Vina.

Max tidak dapat berpikir jernih sepanjang perjalanan, dia teringat kejadian malam itu bersama Netta. Max memejamkan matanya, wajah cantik, tubuh seksi, kulit halus dan mulus, bibir pink, dada, pantat, terutama bagian intim Netta bermain dipikirannya. Arghhhh! Sial! Hanya dengan membayangkan saja, dia sudah tegang begini! batin Max. Dia segera pergi ke kamar mandi untuk meredam miliknya yang telah menegang sempurna. Max keluar dari kamar mandi setelah bermain cukup lama akibat miliknya yang tidak mau bekerja sama. Dia berbaring di ranjang dan mencoba mengusir bayangan Netta. John belum memberiku laporan tentang Netta! batin Max.

Max sampai di Bandara Kingsford Smith saat pagi hari dan langsung pergi ke rumahnya.

" Mr. Smith? Good Morning!" sapa pelayan wanita yang biasanya bekerja disitu. Max tidak menjawab dan langsung pergi ke lantai dua rumahnya dan membuka kamarnya. Kosong! Max kembali lagi turun ke bawah.

" Where is she?" tanya Max.

" She go out for jogging!" jawab Joanna.

" I am going to sleep! You may go!" kata Max.

" Yes, Sir!" jawab Joana tanpa bertanya lagi. Lalu Max beristirahat di kamar karena merasa lelah dan sedikit demam.

Netta berhenti di taman dan duduk di sebuah kursi, diminumnya air mineral yang dibawanya. Pandangannya lurus ke depan menyapu pantai di hadapannya.

" Netta!" sapa seseorang dengan lembut. Netta tahu suara siapa itu. Netta beranjak dari duduknya dan berusaha pergi dari sana.

" Please, Netta! Aku hanya ingin bicara!" kata Sam menarik tangan Netta yang akan pergi menghindarinya.

" Sam! Aku sudah bilang kalo aku gak pantas buat kamu!" kata Netta sedih.

" Kamu terlihat kurusan, honey!" kata Sam menangkup wajah Netta.

" Please, Sam! Find another woman!" kata Netta.

" I want you, honey!" jawab Sam.

" I am not good girl anymore, Sam! I...you deserve better!" kata Netta memelas.

" Can we just talk! Please?" tanya Sam sedih. Netta menatap mata Sam lekat, ada kerinduan di dalamnya.

" Ok! Temui aku di tempat biasa nanti jam 9!" kata Netta.

" Ok! Aku akan menunggumu, honey!" kata Sam senang, lalu dia mengecup punggung tangan Netta dan pergi. Gue harus cerita semuanya ke lo, Sam! batin Netta. Sam sebenarnya bisa menyuruh anak buahnya mengikuti Netta, tapi dia takut jika Netta akan marah dan pergi jika tahu. Netta pergi ke halte bis untuk pulang ke rumah Max. Sepanjang jalan dia hanya memikirkan Max dan Sam. Dua pria dengan wajah tampan dan memiliki kepribadian yang sama sebenarnya. Netta menghembuskan nafasnya dengan berat.

" Selamat Pagi, Nona Netta!" sapa Karto.

" Pagi, Pak!" jawab Netta tersenyum, hari ini dia merasa sangat lelah, lelah jiwa dan juga lelah pada raganya. Netta masuk ke dalam rumah dan menuju ke dapur untuk minum. Setelah mencuci tangannya, dia mengambil gelas di dapur dan menuangkan air putih yang terdapat di meja makan. Makanan telah siap di meja makan, Joana telah menyiapkan semua dan menatanya di atas meja makan. Netta memakan makanan dengan perlahan, yang penting perutnya terasa kenyang. Tanpa terasa airmatanya menetes dikedua pipinya.

avataravatar
Next chapter