20 20. Masih Menginginkanmu

Netta sangat mencintai pria didepannya itu, dia membalas tatapan Max dengan nanar. Max bangkit dan berjalan ke kamar mandi, sedangkan Netta memiringkan tubuhnya ke arah kamar mandi dan tidur karena merasa lelah. Max kemudian membersihkan tubuhnya. Sial! Kau sangat nikmat, Netta! Kenapa dia tidak mau tertidur? batin Max heran, karena miliknya masih tegak berdiri walau telah terkena air dingin. Shit! Max meraih handuk dan mengeringkan tubuhnya, kemudian dia keluar dan melihat Netta yang tertidur dengan pulas. Sial! Apa gue sudah gila? batin Max.

Max mendekati Netta dan menarik selimutnya, tubuh indah Netta terpampang didepan matanya. Dengan cepat diremasnya dada gadis itu dan dilumatnya. Netta yang tertidur merasa ada gelenyar menjalar didadanya, spontan matanya terbuka, lalu dia tersenyum.

" Apa kamu masih mau, sayang?" tanya Netta dengan lembut sambil membelai surai rambut Max. Max menghentikan kegiatannya.

" Iya! Dia nggak mau tidur!" jawab Max.

" Lakukan berapa kalipun kamu mau, sayang! Aku sangat menikmati dan merasa sangat puas!" ucap Netta tersenyum. Max merasa sangat bahagia dan bangga sebagai seorang pria mendengar ucapan Netta, lalu dia mengulang lagi apa yang dilakukannya tadi, walau Netta merasa sangat kesakitan dan nyeri luar biasa di miliknya akibat hujaman dan gesekan milik Max. Max menikmati tubuh Netta berkali-kali tanpa rasa bosan, malah semakin merasa nikmat hingga hasratnya terpuaskan. Dia terjatuh lemas diatas Netta dan merasa sangat puas sekali malam ini. Dia merasa menjadi pria seutuhnya jika bersama gadis itu, karena dia bisa menyalurkan hasrat kelaki-lakiannya sepuas hatinya. Beruntung fisik Netta sangat kuat karena dia sering berolahraga dan minum vitamin. Netta langsung tertidur lagi dengan pulasnya, tenaganya terforsir habis karena Max. Max melihat gadis disampingnya yang sedang memeluk tubuhnya. Apa yang telah gue lakukan? batin Max, diraihnya ponsel yang bergetar diatas nakas, panggilan dari Vina. Max bangun perlahan melepas pelukan Netta dan menggantinya dengan bantal. Lalu dia membersihkan tubuhnya di kamar mandi dan keluar dari kamar menuju ke ruang kerjanya. Ditelponnya Vina yang termyata berkali-kali menelponnya.

" Sayang!" M

" Max! Kamu dari mana?" V

" Maaf, sayang! Aku lembur!" M

" Apa besok kamu jadi pulang?" V

" Iya, sayang!" M

" Aku sangat merindukanmu, Max!" V

" Aku juga, sayang!" M

" Aku akan menjemputmu besok!" V

" Tentu, sayang!" M

" Jangan melihat wanita lain!" V

" Tidak Mungkin!" M

" Ok, Bye! I love you!" V

" Me too!" M

Maafkan aku, Vin! Aku harus melakukan ini! Aku sangat membenci Kenzi! batin Max. Kemudian dia tidur di sofa ruang kerjanya. Saat menjelang dini hari, Max terbangun karena haus. Diraihnya gelas yang ada di meja dan ditekannya air minum yang ada dipojok ruangannya. Setelah itu dia berjalan menuju kamarnya dan masuk ke dalam. Kembali dia menelan salivanya, karena tubuh toples Netta yang terbuka sebagian membangkitkan gairahnya dan membuat tegang miliknya lagi. Max tidak menunggu lama, tubuh Netta terasa bagai dopping baginya. Dilepasnya pakaiannya lalu disesapnya dada Netta dengan tangannya memainkan bagian inti Netta. Netta yang merasakan lagi gelenyar aneh dalam tubuhnya, membuka matanya dan dia terkejut saat melihat Max yang sudah memakannya.

" Kau masih mau lagi, sayang?" tanya Netta membelai surai rambut Max dan dengan suara seksi bangun tidurnya, membuat Max kembali gila.

" Iya, sayang!" jawab Max. Lalu dengan pelan Netta mengangkat kepala Max dan menatap pria itu.

" Aku yang akan memuaskanmu, sayang!" ucap Netta membuat Max mengerutkan keningnya.

Walau dia tidak tahu apa Max akan suka atau tidak, tapi Netta akan mencobanya. Dia hanya melihatnya di sebuah film dan dia ingin melakukannya pada Max agar pria itu merasa puas. Netta mendorong tubuh Max hingga terlentang, perlahan dia mencium pria itu dengan lembut dan Max membalasnya dengan senang hati. Lalu perlahan Netta menjilat telinga Max, menyesap leher serta benda kecil didada pria itu. Max merasakan kenikmatan yang berbeda saat Netta melakukan itu. Max belum pernah dicumbu sebelumnya, ini adalah pengalaman pertamanya dan dia sangat menikmatinya. Netta memilin menyesap ujung dada Max juga menggigitnya lembut, membuat Max merasa geli juga nikmat.

" Ahhh, Netta! Aku sangat suka!" ucap Max lirih.

Netta semakin bersemangat, dikecup dan dijilatnya seluruh tubuh Max, lalu dia bermain di milik Max yang telah sedikit tegang akibat perlakuan Netta.

" Ahhh, Netta! Kamu membuatku merasa sangat bahagia, sayang!" racau Max akibat kocokan dan sesapan serta kuluman lembut Netta pada ujung dan buah miliknya.

Max mendorong-dorong kepala Netta dengan pelan, walau Netta merasa ingin muntah akibat ukuran Max yang besar hingga memenuhi mulutnya, tapi Netta bertahan karena ingin membuat prianya itu sangat puas. Netta mempercepat kocokan dan kulumannya.

" Aku mau keluar, Netta! Akhhhh!" teriak Max nikmat. Didorongnya kepala Netta semakin cepat dan keluarlah cairan miliknya ke dalam mulut Netta. Tanpa jijik Netta menelannya dengan senang hati dan Max melihatnya.

" Kau suka, sayang?" tanya Max.

" Iya, sayang! Aku sangat suka!" jawab Netta.

" Kamu memang hebat!" puji Max. Lalu tanpa menunggu lama, Max membaringkan Netta dan mulai melakukan aksinya, dia melihat noda darah dispreinya, dengan cepat ditutupnya dengan selimut yang ada dikaki Netta. Kali ini dia melakukan penyatuannya dengan perlahan, karena dia bisa melihat raut wajah Netta yang meringis saat dia memasukkan miliknya ke liang Netta.

" Apa sakit?" tanya Max.

" Sedikit, sayang!" jawab Netta menggigit bibir bawahnya dan menahan nyeri pada lubang miliknya. Tapi dia senang karena saat ini Max begitu lembut padanya. Perlahan Max menggesekkan miliknya dan Netta dapat merasakan nikmatnya semua itu karena Max tidak kasar seperti tadi. Netta mendapatkan pelepasannya beberapa kali karena Max tahu letak titik orgasme Netta dan dengan sengaja dia menyentuhnya berkali-kali.

" Akhhhh, Maxxxx!" teriak Netta. Lalu Max mempercepat gerakannya dengan lembut dan beberapa saat kemudian menyemburlah cairan miliknya ke rahim Netta. Shit! Kenapa gue lupa memakai pengaman! Sial! Jangan sampai dia hamil! ucap Max. Max merebahkan tubuhnya disamping Netta.

" Apa lo meminum pil anti hamil?" tanya Max.

" Apa?" jawab Netta.

" Lo selalu bermain safe kan? Lo selama ini selalu meminumnya'kan?" tanya Max lagi. Netta terkejut mendengar pertanyaan Max. Dia tidak menyangka jika Max memiliki pikiran seperti itu.

" Kenapa diam?" tanya Max.

" Iya! Aku meminumnya!" jawab Netta sedih.

" Baguslah!" kata Max. Netta menutup tubuhnya dengan selimut dan membelakangi Max. Apa kamu menganggap aku wanita jalang, Max? Apa menurutmu aku sering berganti-ganti pasangan? Apa darah dibawah sana bukan bukti bagimu jika aku masih virgin? Sakit rasanya Max saat kamu menanyakan itu! batin Netta. Setetes airmata jatuh dipipi Netta. Tapi gadis itu begitu mencintai Max, dia bahkan tidak akan perduli jika Max akan terus menyakitinya, selama dia bisa bersamanya. Netta tertidur karena rasa lelah dan sakit yang menderanya. Max membersihkan tubuhnya di kamar mandi lalu menuju ke ruang kerjanya tanpa sedikitpun menatap gadis malang itu.

avataravatar
Next chapter