1 Prolog

Ada banyak legenda yang tersebar di seluruh dunia ini, cerita tentang Dewa, Peri, Siluman, Naga, ataupun bentuk-bentuk kehidupan istimewa lainnya yang sulit untuk kita nalar dengan akal sehat ini.

Ada juga cerita yang mengisahkan tentang sekelompok orang yang katanya telah melintasi waktu, juga tentang mereka yang katanya telah pergi menyeberang ke dunia yang lainnya, dan juga masih banyak lagi cerita-cerita tentang hal-hal yang mirip seperti itu.

Bahkan sampai sekarang pun masih banyak orang yang percaya dan terus mencari hal-hal tersebut, termasuk juga karakter utama pada novel ini.

Baiklah, langsung saja kita perkenalkan tokoh utama dalam cerita ini.

"Rudy? Silahkan perkenalkan diri kamu."(Penulis)

Penulis novel ini mempersilahkan Rudy untuk memperkenalkan dirinya.

"Ok, terima kasih. Nama Saya Rudy Wijaya Kusuma. Ras Saya manusia, dan Saya pastinya adalah laki-laki. Hemm, sejujurnya Saya tidak tahu bagaimana caranya Saya harus memperkenalkan diri Saya. Karena memang tidak ada hal lain yang istimewa dari Saya selain sosok diri Saya itu sendiri! Saya kira cukup itu saja, terima kasih."(Rudy)

"Hhhhhhhmmmm? Jika kamu bersikap seperti itu lagi, Saya pastikan untuk membuat karakter yang baru dan segera menggantikan kamu!"(Penulis)

Karena jawaban Rudy yang sedikit tidak masuk akal, penulis dari novel ini mengancam akan menggantikannya dengan karakter yang lain, dan hal tersebut jelas membuat Rudy sedikit tertekan sehingga ia pun segera memperkenalkan dirinya dengan sungguh-sungguh.

"Ehem, nama Saya Rudy, umur 23 th. Saya adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara, yang berarti bahwa Saya memiliki 2 orang saudara lainnya. Lalu, Saya memiliki 1 orang Ibu, dan juga 1 orang Ayah. Yah, keluarga kami juga biasa-biasa saja, sama seperti keluarga-keluarga harmonis pada umumnya."(Rudy)

"......"(Penulis)

"Mmmm, sebenarnya Saya cukup tampan sama seperti laki-laki kebanyakan. Tapi seperti yang anda semua ketahui, sesungguhnya kebanyakan laki-laki itu tidaklah tampan. Saya berkulit sawo matang, bersih tanpa adanya setitik dosa pun, badan yang lumayan berotot, tinggi sekitar 171 cm, dan Saya yakin itu cukup tinggi jika dibandingkan dengan orang-orang yang tidak tinggi, ehem. Ok, balik ke masalah wajah tampan tadi. Saya akhirnya yakin setelah Saya mengingat perkataan dari Ibu Saya. Yah, Saya benar-benar tampan tanpa adanya keraguan! Karna tidak mungkin Ibu Saya berniat untuk membohongi saya, kan? Dan Saya juga merasa sangat yakin akan hal itu! Ok, selanjutnya Saya memiliki rambut yang lurus tapi sedikit bergelombang, itu berwarna hitam tapi agak sedikit kecoklatan, alis tebal tapi sedikit tipis, hidung pun juga lumayan mancung tapi sedikit agak besar. Lalu, mata, mulut, telinga, dan semua fitur pendukung lainnya juga tertata dengan rapi ditempatnya masing-masing. Ehem. Tapi, menurut pendapat teman-teman Saya, wajah Saya itu agak sedikit menyeramkan jika sedang dalam mode yang serius. Yah, sayangnya Saya tidak pernah mempercayai hal tersebut, karna sudah jelas bahwa Saya akan lebih mempercayai perkataan Ibu Saya daripada perkataan mereka, kan? Ok, bagaimana jika kita sudahi disini perkenalannya. Tih, nanti semua hal tentang Saya juga akan dijelaskan secara langsung oleh si Penulis melalui novel ini."(Rudy)

Akhirnya setelah banyak liku-liku Rudy pun selesai memperkenalkan dirinya.

"......."(Penulis)

Mendengar perkenalan Rudy ini, Penulis pun hanya diam dan terus memelototinya. Hal ini lantas membuat Rudy menjadi tidak enak hati.

"Jika ada jarum yang patah, jangan disimpan didalam peti. Jika ada kata yang salah, jangan disimpan didalam hati, uhum, maaf!(Rudy)

Rudy pun akhirnya berpantun dan bahkan meminta maaf kepada sang penulis.

Yah, beginilah awal dari cerita ini akan dimulai.

Keterangan:

Sama seperti Rudy, Penulis juga hanya bermain-main pada chapter yang satu ini.

avataravatar
Next chapter