1 Bab 1 : Penantian

tDisuatu daerah perkotaan dekat gerbang masuk menuju wilayah kota dimana disitu terdapat suatu distrik pedesaan.

Cerita mengacu pada sebuah rumah kontrakan yang tidak terlalu besar ukurannya dimana hidup seorang Ibu beserta ketiga anaknya.

Salah satu dari ketiga bersaudara tersebut merupakan tokoh utama pada kisah ini.

Dia adalah Areszal Pratama.

kedua adikku ini adalah Ranandra Putra dan Egan Fithasani.

Ibu ku sudah hampir berumur satu abad dan sering kelelahan dalam bekerja, membanting tulang untuk kami bertiga. Aku yang sudah menyelesaikan sekolah-ku seharusnya mencoba untuk meringankan beban nya, lalu pada suatu hari.

"Ibu .. aku mau mencoba melamar pekerjaan ke kota.. mungkin aku bisa diterima."

"Uhuk . . uhuk .. kalo gitu hati hati di jalan nak."

Setelah itu aku pamit kepada Ibuku dan berangkat menuju daerah sekitar perkotaan,

yah karena jarak antara tempat tinggal ku tidak lah jauh dengan perkotaan .. jaraknya sekitar 2-3 kilometer untuk sampai di kota.

Aku begitu sampai di kota dengan dibonceng oleh adikku. Yang mana aku lalu turun di dekat ruko yang setelah nya adikku mengingatkan diriku ku agar jika hari telah berganti petang atau mulai malam dia menyarankan padaku pergi ke halte bus untuk pulang. Karena dia juga harus bersekolah .. jadi tidak punya waktu untuk menjemput ku jadi aku harus pulang menggunakan kendaraan umum

aku pun mengatakan tidak perlu mengingat kan ku hal yang tidak perlu dan berucap ' aku bisa menjaga diriku sendiri ' jadi kamu tak perlu mengkhawatirkan-ku.

Tak lama kemudian, adikku pergi berangkat menuju sekolah. Kembali ke aku yang mencoba menawarkan surat lamaran kerja ke sekitar ruko yang akan dibangun.

"Permisi .. umm.. permisi ..."

"Iya? .. oh mas mau melamar kerja ?"

"Iya pak ... apa .. masih kosong ?"

"Masih-masih kosong .. silakan duduk .."

Aku pun duduk tapi entah kenapa rasanya gugup sekali, t-tapi a-aku harus bisa menghadapi segala obstacle ini .. iya aku pasti bisa !.

"Baik .. mas punya KTP ?"

"Ada pak ..( aku serahkan KTP ku. )"

mas pewawancara melihat KTP-nya lalu memandang ku.

"... Mas asli warga desa delik ?"

"Betul pak . . saya asli daerah delik."

"Tamatan-?"

"Umm.. SMA pak .."

"Sudah pernah atau berpengalaman bekerja ?"

"..... Belum."

".... Mas jika bekerja disini .. bisa on time, tidak ?"

"Saya tergantung waktunya saja pak .."

"Uh-h maksudnya anda tergantung waktu ?"

"Oh, apa mungkin anda menyambi kuliah, atau mungkin-"

"Tidak pak, hanya saja saya tidak bisa berangkat naik sepeda motor . . jadi saya-"

"..."

"..... ( Kenapa aku jadi canggung gini yak.)"

"... Uh mungkin saya akan mengabarkan kelanjutan nya besok ...bisa minta no telepon-nya atau wa ?"

Tak lama aku berjalan keluar ruko . .

".... ( Hahh .. entah kenapa rasanya aku nggk bakal diterima deh. )"

Sambil merenung dengan menatap ke arah atas 'oh tuhan .. sampai kapan aku bisa menghadapi situasi sulit ini ....

Tidak aku tidak boleh menyerah sambil menggoyangkan kepalaku ke arah kanan maupun ke kiri.

Kemudian aku pergi ketempat sekiranya sedang membutuhkan seorang karyawan.

"Permisi ..~."

Lalu-

"P-permisi . . ."

".... Permisi."

"Permisi ...."

Tanpa sadar aku sudah berjalan ke sana kemari hampir setengah hari sampai-sampai kulihat waktu sudah pukul 15.29 WDA.

".... Ha-hhh fakk, .."

Semua yang sudah kutemui menolak dan beberapa hanya meminta no handphone. Ya, meskipun kemungkinan sedikit paling tidak ku berharap dapat menempati tempat diantara loker tersebut. Apalagi sewaktu diwawancarai sama HRD ngeri banget.

tik..tik ....tik ...tikk ....tik ....tik .. tikk ...tikkk

tikk..tikk..tik.. tikkk ..tik ..tik ..tikkk-

Ah, hujan kah ?

tikk..tikk..tik.. tikkk ..tik ..tik ..tikkk-

Zraaaaaaaaassssshhhhhhhhh*

"Ah sith, fak .. fak ... faklahh."

S-sial belum lagi aku nggk bawa mantel pula.

Aku pun meneduh di sekitar pinggir gedung yang tutup. Setelah berteduh terlihat ada sekelompok tunawisma yang tidur di pinggir sungai yang berteduh hanya dengan menggunakan seng dan juga sampah sekitarnya.. aku merasa sedih melihat perjuangan hidup orang-orang di kota .. sangatlah keras. Bagai hidup di tengah hutan rimba yang mana hidup sendiri tanpa sanak saudara. Berbeda dengan kehidupan di desa yang kemungkinan masih memiliki kerabat dekat yang mampu menolong maupun membantumu.

Apakah hidup di zaman sekarang memang sekejam dan seberat ini sampai hidup hingga tunggang langgang seperti itu... mereka yang gagal sampai seperti-

ZRAAAAAAASSSSHHHHHHH*

ZRAAAAAAASSSSHHHHHHH*

ZRAAAAAAASSSSHHHHHHH*

Setelah menunggu beberapa menit hujan mulai reda. Yah, walaupun masih ada tetesan air yang turun menuju mata sebenarnya tapi hanya sedikit yang turun.

"Kenapa suasana agak gelap .. sekarang jam berapa ?"

Ketika aku melihat waktu di notifikasi hp ku-

"H-uhhh?! kenapa sudah jam 5 !!"

Dalam hatiku aku berkata ' wah... semoga masih ada bus yang lewat ...

aku pun berangkat menuju ke halte yang berada 750 meter dari tempat ku saat ini.

Hahh ...h-ahh ...hah-hh ....

( suara nafas yang terengah-engah.)

Dan lalu, jika dipikir-pikir lari itu cepat menguras tenaga ya.

"Capeknya lari menuju ke halte ini, apalagi jalannya nunjak lagi."

nunjak' secara harfiah berarti naik.

"Hmm ..?"

Reaksi ku yang sedikit was-was ketika melihat di halte ada sosok seseorang tetapi tidak begitu jelas, ya soalnya dia berada di tempat yang remang-remang ...

A-apa jangan-jangan itu han-hantuu ?!! ti-tidak .. tidakk... mungkin.

Aku pun memberanikan diri mendekati ke tempat itu.

".... tap* cpyakk* tap* ...tap* cpyakk."

( Suara langkah kaki ku yang berbenturan dengan air di jalan.)

Jujur saja bila dilihat-lihat dapat dikatakan halte ini cukup mencekam apalagi saat petang seperti ini ditambah minimnya pencahayaan di sekitar, sehingga menambah kengerian dari suasananya yang begitu menyeramkan.

Terlebih yang berada disana cuman aku dan sosok itu ..

Semakin ku melangkah semakin dekat pula jarak diantara kami berdua. Ku berharap dia ini bukan hantu' tapi, ketika aku melihat secara dekat ternyata oh ternyata dia hanyalah gadis sekolah ( kurasa ) ya, kenapa aku dapat menyimpulkan demikian.. itu karena terlihat dia memakai seragam sekolah meskipun agak berbeda dengan seragam umum yang ada di negara ini dan tampak dua gunung yang berada di bawah lehernya menandakan dia adalah seorang wanita, bukan ? .. apakah dia sedang cosplay menjadi anak sekolah seperti dalam kartun-kartun ? well, mungkin saja.

Lagipula apa yang seorang anak sekolahan lakukan disini ? .. tunggu bukankah sudah pasti dia menunggu bus .. atau dia mungkin-

Lalu tak lama gadis tersebut menyadari keberadaan-ku.

"...hnn ?"

"Hmm.."

T-tunggu dulu ! wa-wajah itu .. bola matanya ... kenapa aku merasa tidak asing ... ti-tidak mungkin j-jangan- jangan dia !!

"Szal ?! .. tunggu .. kamu .. A-areszal kan' !!" ucapnya dengan berkaca-kaca.

"Mmgghhh ... a-akhirnya aku bisa bertemu dengan-mu lagi ...hiks * sudah berapa lama kita nggak bisa bertemu seperti ini uuuu ( tampak air matanya tak terbendung. )"

"!!!"

"... Tapi- syukurlah, pada akhirnya pun kita dipertemukan lagi disini bukankah begitu Sza-l."

Tampak ada bus mendekat ke arah kami, dengan cepat aku mengangkat tangan ku berharap bus itu berhenti.Tatapan-ku saat itu datar serta seperti ketakutan yang berlebihan.

Bus itu berhenti ..

"Eh .."

Aku dengan cepat langsung masuk ke bus itu ..

"Cepat jalaaan !!! " Seruku.

Orang yang seperti kenek berucap,

"Eh, sante dong mas nggk usah ngegas."

Terdengar suara gadis itu-

"Ah, tungguu !!"

Sambil berlari dari belakang bus dia mengatakan-nya lagi, lagi dan lagi sampai tidak terdengar lagi.

Saat itu aku mulai tenang ...

Kau bertanya siapa dia ?

.... Dia.. adalah.

~ BERPINDAH KE PERSPEKTIF GADIS ITU ~

Aku selalu memperoleh nilai yang memuaskan tak hanya itu, aku juga selalu mendapat nilai sempurna dalam mata pelajaran apa pun bahkan disekolah aku dikenal the genius handsome Princess, meskipun aku mendapat achievement sebuah kepopuleran tersebut tidak membuat ku bahagia.

"Oh, my god ! .. look at her... sooo boyish ! with tomboy hair style and pure beauty face.❤"

"She's not even beauty, but she also handsome, aww she had light brown eyes .. just like sakura city people.."

"See her ab , .. she had good shape for woman .. she was more look a' like althetic woman than school teenager for sure♪♫"

"Yeah ... I agreed ~ no doubt about that.. sakura city people had good shape obsession~♪♩" Ujar siswi tersebut.

Di dalam ruang olahraga tampak salah-seorang siswa yang dikenal paling tampan dan suka mempermainkan hati wanita mulai mengambil perhatian, pria tersebut kepopuleran nya masuk dalam majalah board school' Living Age's Yang terpampang jelas berada pada urutan pertama, dengan rupa seperti pemeran film Twilight Saga yaitu Robert Pattinson. Menemui ku dan mencoba menembakku.

"When first I meet you .. I feel some thing thrilling in my heart, so will you accept my feeling and hang out with me ?" Ucap nya sambil menundukkan badan seperti pangeran yang menundukkan badan kepada tuan putri.

Ahh .. ini mengingatkan ku pada acara telenovela di televisi yang seringkali kita tonton bersama ketika aku dan-

"So what' your answer my queen."

"No, sorry."

"W-what ?!" Seru siswa maupun siswi.

"... Ex-cusme, could you said again ?"

".... Are you deaf ? I already said my answer is no, never and not even once that I gonna date with playboy like'you !"

"Oowwie ... that must be hurt, man !" Ujar Siswa.

Merasa dihina dan dilecehkan oleh ku pemuda tersebut berkata dengan lantang.

" Who heck you think you are ? you just an gaijin don't think you had high place in this countr-

" I am not just ordinary gaijin .. I had place in this school as the genius handsome princess that whom obtain popularity among male and female students and the also in this country my father influence an cooperation with some other countries also with many city to make me become new face of his brand ambassador that it may not just for ordinary fellowship between nations with gain trust."

lalu aku membisikkan ke-padanya.

"But it cooperation to extinguish the cold war between these countries and the Asian nation as well, if I want I could make war between it come into view."

Sambil menelan ludahnya sendiri dia tertegun dengan ucapan dari gadis tersebut yang mampu mengucapkan kata per kata tanpa ada jeda maupun kata yang terpatah-patah, dia jelaskan penuh keseriusan seperti yang ia ucapkan bukan sebuah omong kosong belaka.

"So . .what do you think' still wanna racist on me ?"

"Screw of your nonsense !!!" Sambil pose mau memukul.

Gadis tersebut telah mengambil ancang-ancang dan ketika tangan dia ( bule ) tersebut mendekati daerah hand to hand dengan gadis tersebut dan tanpa pikir panjang langsung saja dia mencengkeram lengan pemuda itu dan melumpuhkan persendian otot pada lengan tersebut dengan menyiku pada sekitaran sendi engsel yang menjadi titik vital dari hubungan antar tulang yang dapat digerakkan dalam satu arah.

"Aaaghhh ... fuck it's hurrrt aaagh !!!!"

"There is fight. . heyy, you boys don't standing there .. help us dismiss the fight, will' ya !!"

Tak lama para siswa maupun siswi melerai pertengkaran kami dan memisahkan kami.

Setelah kejadian itu kudengar pihak dari keluarga pemuda bule tersebut mencoba membawa permasalahan ini ke meja hijau, namun pihak sekolah mengancam kepada keluarga dan pemuda tersebut bahwasa-nya mereka lah yang malah akan dituntut balik oleh pemerintah karena dengan membawa masalah ini ke pengadilan maka masalah ini akan menjadi masalah internasional yang berdampak pada negara ini juga karena memiliki sejarah buruk dengan negeri Asian, apalagi saat ini sedang maraknya perang dingin antar negara yang jalan damai paling efektif hanya gadis tersebut karena efisien untuk meredam kekacauan yang terjadi disaat ini dikarenakan kepopuleran nya dalam membangun simpati antar kelompok masyarakat di berbagai penjuru dunia.

Sampai di rumah aku menuju ke kamarku tidak lupa kedua bodyguard ku yang bertugas mengawasi serta menjagaku sudah siap siaga di sekitaran rumah, bisa dibilang mereka cukup diandalkan sebagai seorang bodyguard.

Ketika sampai dirumah aku mengunci kamar-ku dan menjatuhkan tubuhku ke kasur lalu mengusap-usap sebuah foto dan aku memandangi foto momento itu yang tampak saat-saat aku masih bersama dengan-

2 tahun setelah tamat atau lulus dari sekolah menengah ke atas.

Pada pagi itu aku makan bersama dengan papa dan juga adik laki-laki ku, disaat sarapan kami membicarakan tentang suatu topik.

"Today .. you already finish your secondary school, so ... are you gonna continuing in college."

"Yes .."

"On where ?"

"In University of Zamrud Khatulistiwa."

Di saat yang bersamaan adik-ku yang sedang menenggak minum tersedak.

.... cough* ... cough*.

"Oh, dear .. u not joke to me right ?"

"Naturally, no Dad."

"Why ?!..sigh * .... you want to college there ?? ..

then give me properly answer, why there."

"I like there, that all. You don't want me to study there ?"

"As you can see your GPA was higher at your class ..

so you possible catchable at better on high grade college ..."

"No thanks dad, I like with the location of the lecture I want to take so-

"You wanted to meet your childhood friend, also right ?"

"!"

Dan setelahnya aku membungkam mulut saudara laki-laki ku,

"Shhhhh ..."

"Is your brother telling the truth

' Mila Yoshnori Fernandez .."

"... Perharps."

"I see, then I refuse approval for you to attend college there-

"Wh-what !! no !!!"

Duagh *

Sambil membentak disertai memukul meja makan. papa dan adiku yang melihat tingkah laku ku mulai saling tatap menatap.

"...."

"..... Dad."

Lalu papaku menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkan-nya perlahan.

"Inhales * ... I don't know what I must say but-

"... You promise me when I was kid, if I had graduate from school, then I can choose on where I want to go and doing . . am I wrong ? ".

Lalu setelah berdebat dan berdiskusi sengit papaku pada akhirnya mengalah setelah melihat seberapa kekehnya diriku ingin sekali ke sana dan menyetujui untuk-ku masuk perguruan tinggi di Universitas Zamrud Khatulistiwa yang berada di kota Metrobelan, Negara Khatulistiwa.

"I must admit ... this my defeat. Well then, I'll examine the requirements you need to live there .."

Sambil tersenyum bahagia aku memeluk papa dan mengatakan.

"R-really !!! oww~ thanks lot Dad ... thank you so much."

Beberapa jam kemudian. Aku bersiap pergi ke negara khatulistiwa yang berada di pertengahan bumi yang dikenal sebagai negara non-blok dalam perjalanan menaiki pesawat pribadi aku melamun kan sesuatu. Ya, dapat dikatakan ayahku adalah seorang pembisnis dan seorang influencer yang memiliki kerjasama dengan perusahaan-perusahaan asing. Tidak mengherankan jika aku punya pesawat pribadi, bukan ?

Ketika aku sampai di bandara begitu banyak orang- orang yang mengerumuni ku karena melihat ku keluar pesawat pribadi. Dengan sigap bodyguard yang berada disamping ku mencoba menghalau kerumunan-kerumunan yang berada di bandara.

Hingga aku sampai di mobil pribadi yang telah ayah ku beli untuk nanti nya dipergunakan ku berkeliling ke berbagai daerah di negeri ini.

Pada saat aku berkeliling ke kota-kota begitu' besar nya golongan masyarakat mulai dari agama,ras dan juga suku di negeri ini, hingga sampai di sebuah kota bernama Metrobelan yang menjadi lokasi tempat Universitas Zamrud Khatulistiwa berada. Saat itu angkasa ditutupi oleh kabut asap yang tebal, jadi apakah sebentar lagi timbul rintihan yang menimbulkan berjatuhan-nya air mata ...

"Nona kami akan mengisi bahan bakarnya, .. jadi mohon bersabar."

"Baiklah, lagipula ... aku juga ingin pergi ke kamar kecil."

"Baik Nona !"

( Sebenarnya mereka menggunakan bahasa Jepang dalam berbicara )

Akan tetapi setelah aku pergi ke kamar kecil, aku berniat untuk melarikan diri dan iseng sesaat dengan berjalan-jalan sendiri. Sambil mencoba mengingat jalan untuk pergi ke desa itu'.

( Haha' aku merasa kasian kepada pengawal-pengawal ku ... mungkin mereka akan kesusahan menemukan ku.)

Sambil melangkah ke depan tampak aku seperti 'seorang gadis sekolah namun berhoodie.

Hingga suatu ketika turunlah hujan yang cukup deras yang mengguyur tubuhku. Saat itu aku mengiup pada halte yang berada di samping ku, sambil merenung sesaat dan mengingat kenangan-kenangan masalalu dan tanpa kusadari hujan mulai reda lalu tampak seorang pria berada di samping kanan ku seketika itu aku terkejut ..

.... I FOUND YOU .....

Tapi tak lama dia pergi begitu saja, aku melihatnya pergi tidak tinggal diam, aku berusaha mengatakan.

"Ah, tidak-tidak !!!"

"Tunggu jangan pergi !!"

"Setelah semua yang telah kulakukan ... sekarang kamu mau pergi begitu saja-"

Sampai para pengawal saat itu menemukan keberadaan ku berkat alat pelacak yang berada pada pakaian ku. Tapi aku tidak mempedulikan nya aku masih menghadap pada arah bus itu melaju. Dengan wajah gembira lalu disusul dengan tatapanku yang tak mampu untuk dialihkan menyerukan sesuatu kepada para pengawal ku.

"... SuBete O .. kiKU ZenPō no basU o miTsuKete ..... SoNo bAshO o TsUiseki ShiMashu ... KŌSOKU." Ucapku dengan wajah yang begitu menakutkan.

Kembali ke Szal yang berada di dalam bus ...

"Hah-hh, hari ini begitu sial untuk-ku ... udah melamar kerja nggk membuahkan hasil, baju dan surat-surat penting basah semua yang lebih parah diantara itu semua aku bertemu dengannya."

-Bersambung -

avataravatar