1 Pertemuan singkat

pagi itu suasana hari yang sangat menyenangkan awan begitu cerah menggambarkan suasana hati yang sangat cerah. pagi itu seorang gadis berambut panjang tingginya sekitar 158 cm menggenakan baju seragam sma sedang berjalan menuju kelasnya, suasana itu masih di bilang suasana hari libur karena ini adalah hari pertama ia masuk sekolah.

"Hai" wanita itu melaimbaikan tangannya ketika ia melihat seorang laki-laki di depannya. Namun respon laki-laki itu hanya tersenyum tidak menjawab apa-apa.

" kau, apa yang kau lakukan sepagi ini di depan kelas?" wanita itu terus berbicara

" tidak ada, hanya memandang langit yang cerah untuk masa depan yang cerah" laki-laki itu tersenyum dengan dua tangannya yang di angkat membentuk huruf v di wajahnya

" haha.. emang kamu yakin masa depan mu akan cerah? aku tak yakin untuk itu" wanita itu terus mencari cara untuk memojokan laki-laki itu.

"oh jadi kamu, reisya karina putri kamu yakin masa depan mu akan cerah? ku yakin tidak, masa depan mu akan lebih buruk dari ku hahaha.... " laki laki itu tertawa terbahak ketika dia bisa membalikan kata kata wanita itu.

ya wanita itu bernama reisya karina putri dari anak kolomerat ternama di indonesia bahkan kekayaan nya tidak bisa di bandingkan dengan apapun. reisya dia sering di pangil reis oleh teman temannya bahkan terkadang rei oleh teman teman laki-lakinya karena sikapnya yang terlihat seperti laki-laki.

reisya terlihat kesal saat ia memdengar jawaban namun dengan elegan nya ia menjawab " jika masa depan ku buruk maka kamu akan terlihata buruk nanti " setelah mengatakan itu dia langsung berjan menuju kelasnya dan meningalkan laki-laki itu.

"Di dalam kelas_____

semua orang tampak terlihat sibuk dengan urusannya masing-masing bahkan bising karena mengobrol. saat reisya membuka pintu semua orang terdiam dan menatapnya.

"huuuuuuh....." semua orang menyurakinya

"why?" kata raisa dengan elagan menjawab tanpa merasa bersalah. lalu ia duduk di di bangkunya yang berada di baris kedua.

" aku kira guru eh ternyata elu " dwi berkata lalu ia kembali menatap ponselnya

dwi adalah sahabat raisya, mereka bersahabat saat mereka duduk di bangku smp. sebenarnya mereka sudah saling mengenal sejak sd namun mereja hanya sebatas berteman tidak lebih, ketika mereka smp mereka di tempatkan di kelas yang sama jadi mereka lebih mengenal lebih jauh saat itu dan sapai saat sekarang sma mereka masih di satukan di satu kelas.

" mana mungkin ada guru datang sepagi ini! " reisya menatap arloji yang di kenakannya

" apa? apa kamu mengenakan arloji yang mati? atau arloji mu yang lambat? ini sudah pukul 08:00 bagi siswa ini sudah siang! " nada dwi sedikit aga tinggi mungkin karena ia kesel teman nya selalu kesiangan tanpa alasan.

" tapi aku tidak melihat guru disini, cuacapun masih terlihat suasana pagi" dwi tidak menanggapinya karena ia tau jika ia menjawab ia tidak akan menang bicara yang iya lakukan iya kembali memainkan ponselnya.

cekrek...

suara pintu kelas di buka semua orang yang ada di sana menatap kearah pintu terkecuali raisya yang asik memainkan ponselnya dan tidak ingin tahu siapa yang datang. dewi dengan keras memukul tangan raisya mengisaratkan untuk ponselnya di simpan namun raisya tidak menanggapinya iya malah mingkin asik memainkannya

"ehem.. tolong ponselnya di simpan dulu, ada pengumuman sedikit" priya paruh baya yang bernama sukoco itu dengan terang-terangan menyindir raisya untuk menyimpan ponselnya. raisya dengan tenang menatap sukoco dengan tatapan polos namun dingin sedingin es lalu raisya menyiman ponselnya di meja.

" ini ada sedikit pengumuman, saya kembali menjadi wali kelas kalian. sekolah akan mengadakan acara lumayan besar kita sebagai kelas 11 harus bisa mendapatkan perestasi yang bagus di bandingkan dengan kelas 10, namun kalian tidak dapat meremehkan ade kelas kalian walaupun itu baru masuk mereka mempunyai perestasi yang lumayan. kalian juga harus berhati-hati dengan kaka kelas kalian, kalin sudah tahu kan tahun lalu kakak kelas kalian bagai mana?" sukoco menjelaskan apa yang ia harus di beri tahukan kepada siswa nya namun semua orang di kelas gaduh, bukan mereka berbicara tentang perlombaan itu namun mereka tidak mengerti apa yang di bicarakan.

" bapak, saya minta maaf sebelumnua. tapi kami tidak mengerti apa yang bapak katakan, mungkin bapa hanya membicarakan ade kelas dan kakak kelas tapi kami tidak mengerti apa yang harus kami lakukan" kurniawan dengan sopan menanyakan apa yang harus kami lakukan sebagai anak asuhnya

" langsung saja kurniawan tidak usah berbelat belit, tanyakan padanya ada perlombaan apa?" herman menyela dengan omonganya yang keras dan agak tidak sopan.

kurniawan dan herman adalah salah satu sahabat raisya yang sering membuli raisya dan dewi mereka di juluki dengan duo buli kelas yang paling terkenal bahkan jika mereka bersama-sama mereka tidak hanya membuli raisya dan dewi namun orang yang mereka temui saat itu.

" baik, saya akan perjelas. sebentar lagi 4 agustus akan di adakan Hut yang ke 30 tahun nya sekolah kita, sekolah akan merayakannya dengan terang terangan atau besar besaran. pada hari ke-1 ada konser artis papan atas yaitu rizki febrian sekaligus pembukaan. pada hari ke-2 ada perlombaan basket, futsal dan volly. pada hari ke-3 ada perlombaan tenis meja, badminton, dan renang. pada hari ke-4 itu final semua yang di lombakam pada hari ke-2 dan 3. pada hari ke-5 itu masih ada beberapa perlombaan, seperti tarik tambang, balap karung, kelereng dan yang paling kalian tunggu adalah pada hari ke-6 adalah acara penutupan sekaligus pembagian hadiah, rencananya sekolah akan mengundang iqbal ramadan untuk datang...." semua orang di kela s gaduh karena mendengar kata iqbal apalagi para wanita yang ngefans sekali sama iqbal mereka langsung menjerit. namun berneda dengan raisya, karena raisya anak kolomeraf jadi dia sudah tidak aneh lagi bertemu dengan artis, walaupun tidak saling sapa tapi dia sering bertemu.

" bapak itu hoax kaga? iqbal beneran mau kesini? kan dia kuliah!" salah satu penggemar iqbal menanyakan hal itu. mungkin ia tau banyak dengan kepribadian iqbal jadi dia tidak meyakini ini dengn jelas.

" saya dengar dari sekolah bahwa iqbal akan kembali ke indonesia ketika tanggal 3 agustus tapi saya tidak tahu apa alasannya" sukoco dengan hati-hati menjelaskan tidak ingin ada keributan antara dia dan muridnga

"ada pertanyaan lagi? jika tidak saya akan pergi.." kata sukoco " oke kalau begitu, saya permisi. jangan lupa untuk berjuang tanggal 4 september" setelah mengatakan itu sukoco kembali keluar dan kelas kembali menjadi gaduh.

"wah... aku akan duduk di depan ketika iqbal konser"

"kamu mau ikut perlombaan apa?"

" basket terdengar sangat menarik"

semuo orang berbicara tentang perlombaan tapi raisya hannya memainkan ponselnya dia tidak tertarik sama sekali.

"hey kamu raisya apa rencanamu untuk bisa mendapatkan juara perlombaan ini?" kata kuriawan tiba-tiba dan duduk di depan raisya dengan herwan di belakang nya yang membuntutinya.

"tidak ada" dengan tenang raisya menjawab tanpa meliriknya.

"kamu pasti berbohongkan?" dwi yang dari tadi di sebelah raisya ikut bicara.

raisya mengangkat kepalanya dan melirik ke arah mereka lalu ia bicara "tidak!" kurniawan herman dan dwi semuanya saling tatap tatapan saat mendengar jawaban itu.

raisha terkenal dengan sikapnya yang dingin bahkan kepada teman-temannya namun di balik sikap nya yang dingin dia mempunyai kepintaran yang orang lain tidak miliki, kejebiusannya dapat di uji ketika dia dalam kesusahan atau ada dalam situasi mendesah dia selalu memberi saran yang tepat bahkan berhasil untuk di lakukan terkadang raisha memecahkan soal tanpa harus melihat buku atau membacanya.

"aku lapar" dwi menyela perkataan sambil memulihkan perhatian mereka bertika

"ayo kekantin!" herman memegang tangan dwi dengan mengajaknya keluar, namun sedetik kemudian dwi menghempas tanggannya itu dan berkata " aku tidak ingin makan dengan mu" dia berhentik sejenak dan menatap raisha " ayo kekantin.." raisa mengagug tanda iya menyetujuinya.

" hei para wanita! kau tidak bisa meninggalkan kami disi oke" kurniawan mengikuti langkah raisha dan dwi sehingga herman pun lari mengikutinya.

semua orang yang berada di kantin melihat ke arah raisha dan dwi bukan karena melihat apapun tapi mereka melihat wajah raisya yang begitu menarik perhatian mereka bahkan seorang lakilaki menumpahkan makananya karena tersipu melihat raisha. tidak aneh mereka menatap raisha seperti itu karena raisa adalah wanita yang sangat cantik dengan rambut panjang dengan mata seperti elang dan hidung yang mancung bahkah raisha terlihat sempurna di mata mereka namun karena sikap dinginya raisha tidak ada yang berani mendekatinya sama sekali terkecuali teman dekatnya.

"ehem... serasa artis di dekat lo mah rais" karunia berkata sambil membisikan di telinga raisha dan duduk di sebelahnya. sementara kurniawan dan herman malah menggoda ade kelas yang tidak jauh dari jarak mereka. melihat perlakuan teman nya seperti itu dwi menggengkan kepalanya

" bu saya pesan bakso seperti biasa" raisha mengangkat tangannya kepada bu maeroh(ibu kantin di sekolah).

sekelompok laki-laki dari kelas ipa 3 berjalan mendekati raisha dan di belakangnya ada tampak kevin yang sedang elegan memainkan ponselnya dan di telinganya ada earphone pandangan raisha pun sepenuhnya pada kevin dia merasa detak jantungnya bergerumuh kencang. kevin adalah anak kelas ipa 3 yang sangat populer di sekolahnya tingginya sekitar 180 cm kulitnya sepeti sawo mateng hidungnya yang mancung yang membuat para wanita tergeletak setiap kali menatapnya.

" hallo nona cantik.." suara itu tidak asing di telinga raisha. ya itu adalah done dia salah satu pria pengagum raisha namun tidak pernah sedikitpun raisha meliriknya. raisha tidak membalsnya apaupn yang dia lakukan adalah memainkan pomselnya ketika ia sadar bahwa laki laki itu sedang mengerumuninya done dengan tidak sengaja menjatukan jus buah arpuket yang ada di tanganya ke baju putih raisha karena done terlaku bersemangta untuk duduk di sampinya jadi iya dengan tidak sengaja menjatukannya. respon raisha sangat dingin dia menatap done dengan amarah namun tidak mengatakan apaun lalu dia pergi ke kamar mandi.

" raisha maafkan aku... aku tidak sengaja sungguh " done meminta maaf pada raisha dengan memohon mohon agar di maafkan namun tidak ada respon dari raisha dia hanya pergi meninggalkan mereka dengan keamarahan.

avataravatar
Next chapter