3 2. Cerita Amih

17.30

" Hallo teh masih dimana? " suara amih dari sebrang telfon

" Ini lagi nunggu angkot mih "

" ko baru pulang sih? Kumpulan atau gmn? " amih khawatir deh kayanya. Soalnya tadi kumpulan dadakan, trus lupa ngabarin amih

" Iya kumpulan osisnya nge dadakmih, maaf ya Deli lupa ngabarin. Udah dulu ya mih, angkotnya udah ada nih " aku putuskan sambungan telfon lalu naik ke angkot.

Selama di perjalanan ta banyak yang kulakukan, aku hanya sibuk menyesap susu kotak rasa coklat yang ada di tangan ku sambil sesekali mengecek grup. Jaga jaga takut ada info penting mendadak.

17. 45

" Assalamualaikum " Deli melepas sepatu hitamnya dan menaruhnya di rak samping pintu

" waalaikumsalam " Jawab Bima tanpa mengalihkan matanya dari TV

" amih mana Bim? " yang Deli tanyakan pasti hanya amih, karena ini belum jam pulangnya apih.

Yang ditanya malah celingak celinguk " Ga tau teh, perasaan tadi di dapur " lalu fokus lagi pada TV yang sedang menayangkan acara olahraga

Deli memutuskan untuk naik dan melihat ke kamar amih terlebih dahulu sebelum ke kamarnya.

" Mih " Deli melihat amih sedang memoleskan sedikit make up pada wajah awet mudanya.

" Eh udah pulang teh "

Deli hanya berdeham dan menyalimi amihnya.

" Yaudah mandi dulu gih, amih udah masak tumis kangkung sama Udang "

" Udang? " mata Deli seketika berbinar

" Iya makannya cepet mandi "

Detik berikutnya Deli langsung masuk ke kamarnya yang berada tepat di depan kamar amih.

□□□

Di meja makan

" Pih masih inget sama bu Asih ga? " -amih

" yang istrinya pa Abas bukan? " apih mengunyah tumis kangkungnya

" Iya yang anaknya suka ledekin Bima " amih melirik Bima yang masih fokus sama TV yang masih keliatan dari meja makan.

Merasa sedang diperhatikan oleh yang lain, Bima pun menoleh dengan tatapan heran " Kenapa? "

" Masih inget sama Arum ga? " - amih

Bima sedikit berpikir

" Yang punya gingsul? " sedikit terlihat keraguan di wajah Bima

" Emang kenapa sih mih? " Deli ikut penasaran dengan percakapan keluarga ini

" Ternyata dokter ganteng yang rawat Bima kemarin itu anaknya, sekaligus AA nya si Arum " jelas amih

" Tapi ko apih ga pernah liat tuh selama mereka jadi tetangga kita "

" Kalo ga salah kakanya Arum itu homeschooling dari smp sampe SMA, Nah pas Arum sekeluarga pindah ke sini kakaknyamah dikirim ke New York" Bima ngomong sambil jilatin tangannya

Deli cuma angguk angguk sambil makan, sebenernya Deli nge dengerinnya juga cuma selawat selewat.

" Katanya anaknya pinter banget, tapi ya gitu kaya kemarin, kaku  " amih bangkit trus cuci tangan

FYI, Jadi Bu Asih sekeluarga itu pernah tetanggaan sama Keluarga Deli cuma selama beberapa tahun, sekitar 2 tahun sampe 3 tahun mungkin.

■■■

Malam harinya.

Forum-HAM SMK GEMA NUSA

Kang Azka

Assalamualaikum, kumpulan jadinya bsk ya. Semoga prokernya udh siap semua

Leli

Waalaikumsalam, siap kang

Rima

Waalaikumsalam, udh siap ko kang

+62876*******

Waalaikumsalam, siap kang

Waalaikumsalam,Plng sklh lsng atau jam brp kang?

Kang Azka

Lsng. Kumpulnya di kls akang aja

+6285*******

Oke kang

Bahar

Oke kang

Oke siap

Read.

05.45

Deli sudah rapih dengan seragamnya dan sedikit bedak tabur sebagai pelengkap.

Pagi ini sebelum amih berteriak, Deli sudah berinisiatif turun terlebih dulu.

" Pagi mih " Deli memeluk amih dari belakang

" Manja banget sihh hmm? " amih matiin kompor trus ngelus kepala Deli.

" Gapapa Deli suka "

" Bangunin Bima gih, ini tanggung mau nyiapin piring dulu "

" Siapp " Delira langsung menaiki satu persatu anak tangga dan menuju kamar Bima yg berada di atas, namun berlawanan arah dengan kamarnya dan kamar orang tuanya.

Tok tok...

" Bimm "

" Bima udah mau jam 6 ayo bangun " karena belum mendapat respon Deli pun mengetuk pintunya kembali

Tok tok...

" Iya ini udah bangun " suara Bima khas orang baru bangun

" Buka dulu coba " -Deli

Deli menunggu beberapa saat, hingga pintu kamar Bima terbuka dan nampaklah sosok bocah lelaki yang menggunakan piama dengan corak bintang.

" Nih nih udah bangun " Bima menahan kelopak matanya menggunakan jari telunjuk agar matanya terbuka lebar di depan Deli, menurut Deli itu sangat lucu.

" Nah gitu dong, jadi cowo itu harus rajin. Biar jodohnya cantik kay-"

Bruggg

Bima menutup pintu kamarnya kembali,, membuat Deli semakin ingin tertawa

" Teteh, Bima ayo sini turunn!! " Nah kalo ini suara apih.

Deli bergegas turun, namun

Tring

Dias

Delira pinjem buku Adum dong:( Dias blm ngerangkum yg kmrn. Bawa ya! ❤

Iya

Dias

Ko g pake love? G ikhlas y? Kl g ikhlas g usah gpp;)

Apasih Dias😂

Nih ❤❤❤❤❤❤❤

Cukup g?

Dias

" Bim ini ada Ogi sama Puput dibawah " lagi lagi amih teriak

Aku pun bergegas turun

" Eh ada Ogi sama Puput, kemana aja? Jarang main ih sekarangmah " sapaku pada dua bocah yang sudah duduk di meja makan bersama apih, dan jangan lupakan sebuah koran yang sudah apih lipat sekarang.

" Iya teh udah mulai banyak PR "-Ogi

" Halah boong teh, Ogimah banyak PR juga tetep dikerjainnyamah di sekolah " kalimat yang membuat Ogi sedikit menginjak kaki Puput yang berada di kolong meja.

" Gapapa Gi, apih juga dulu gitu. Malah kadang ga di kerjain " apih tersenyum ramah

" Ish si apihmah ngajarinnya teh kaya gitu " amih datang dengan baki yang berisi beberapa gelas susu.

" Lah emang bener mih, tapi itu tuh ngebuktiin bahwa keahlian orang itu beda beda. Gak semua orang sukses nilai akademiknya bagus ko " apih mulai niup susu panas yang udan amih sediain.

Ga lama Bima turun.

" Ayo Bim sarapan bareng dulu " aku sengaja mengosongkan satu kursi di samping ku. Karena memang hanya tersisa dua kursi kosong. Dan yang satunya lagi berada tepat di samping puput.

Aku rasa lebih baik Bima duduk disampingku, untuk kenyamanan bersama. Hahaha

■■Di sekolah.

" Lima menit lagi harus udah baris di lapang yaa" Intruksi Bintang yang udah pake baju olahraga lengkap di ambang pintu

" oke siapp"

" Del tunggu ih belum ganti baju " Dias heboh sendiri soalnya tadi aku memutuskan untuk mengganti seragam putih abu ku menjadi seragam olahraga dengan warna biru putih selagi Dias merangkum materi Adum.

" Yaudah gih, Aku tunggu di kelas ko " Aku masih berkutat dengan baju putih abu ku yang akan ku masukkan ke dalam tas.

" Ih meni tegaa " lengkungan tercetak jelas di bibir Dias

" ck, yaudah ayo cepet " aku langsung menyeretnya ke kamar mandi.

Jarak kamar mandi dari kelasku itu bisa dibilang lumayan jauh, terhalang 4 kelas.

" Jangan lama lama " peringatku pada Dias yang baru saja masuk, tentunya aku menunggu di luar.

Sambil menunggu Dias aku memutuskan untuk mengencangkat tali sepatuku yang sedikit longgar, bisa bisa aku tersandung saat olah raga.

Tanpa Deli sadari dari jarak kira kira 10 meter, ada 3 orang pria yang tak sengaja melihatnya

" Eh bos itu ada Deli "

Sosok yang dipanggil bos itu hanya mengeluarkan senyum yang sulit diartikan dan langsung menghampiri Deli.

Dengan tidak tahu dirinya dia mengambil alih talu sepatu yang ada di tangan Deli dan mengencangkannya.

" Sama aku aja " -Bagus

" Gausah makasih, Dias cepet!!" Delira langsung bangkit dan mengetuk pintu kamar mandi Dias dengan sarkas.

Tokk... tokk tokk!!

" Sebentar ih, kenapa sih kaya ada han-" kata kata Dias menggantuk saat melihat Bagus juga berada di luar

" Hmm pantes ada hantu beneran ternyata " -Dias

" Hehh diem lo " Bagus melototi Dias

" Dihh ya gim-"

" Eh Dell, nanti dulu ini gue belum sesaiiii"Dias sedikit berteriak karena Deli menarik tangannya sekaligus.

Selama di perjalanan menuju lapang, mulut Dias ga ada cape capenya buat ngumpat.

" Deliramah ga rame, tadi tuh aku mau ngasih pelajaran buat si Bagus idiot itu "

" Hmm "

" Disenter pake bola Volly baru tau rasa tu anak " sambung Dias

" Udah biarin aja, percuma mulut kamu udah berbusa juga ga akan di denger " Aku mencoba tetap setenang mungkin.

" Siapa juga yang mau ngomongin dia ihh " Dias berhenti di tempat dan menghentakan kakinya.

" Ya trus kamu pikir kalo dia kamu senter pake bola volly dia bakal nangis, trus berhenti kejar kejar aku? Iya gitu? kalo iya udah aku lakuin dari dulu " Dada Delira naik turun secara capat menandakan dia tersulut emosi.

" Ma- maaf Del " Dias menunduk

Lalu Deli menarik Dias ke dalam pelukannya    " Aku yang harusnya minta maaf, aku tau niat kamu baik. Kamu pengen bantu aku, tapi ga gitu caranya. Kalo kaya tadi yang ada kamu kebawa bawa. Aku tau kalo Bagus itu ga pernah mandang mau cewe mau cowo, kalo dia udah marah dia bisa ngelakuin hal yang enggak enggak sama kamu "

" Del curhatnya udah belum, nanti takut dimarahin pak Agus " -Dias

Lalu seulas senyum tulus terlihat dari keduanya.

avataravatar
Next chapter