1 1

Musim panas di Seoul, seorang pria yang kurus dengan wajah cekung. Menampilkan senyuman hangat kepada seorang anak kecil yang memakai topi jerami yang kebesaran yang selalu menutupi wajah anak imut tersebut. Wajah yang terlihat bahagia dan bersemu kemerahan.

Pria itu melihat anak kecil itu selalu menaikan topi jerami ke atas. Ia pun tersenyum bahagia. karena anak kecil itu adalah Reika Valentine. yang merupakan putri kesayangannya.

"Ayah, kita akan pergi ke taman dan melihat lautan bunga matahari kan?" tanya si anak kecil dengan antusias. Karena setiap musim panas, sang ayah akan mengajaknya pergi ke taman dan bermain sampai sore hari. Bagi Reika, ayahnya adalah seorang pangeran berkuda putih. walau sangat super sibuk. masih punya waktu menemaninya bermain walau hanya satu hari seminggu.

Si ayah hanya menganggukkan kepala. Menangkapi perkataan putri kecilnya yang sungguh mengemaskan. Bahkan ia semakin kuat mengenggam tangan kecilnya. Takut-takut anak kecil itu akan pergi selamanya, seperti putra dan istri sahnya.

"Aku sayang Ayah," seru Reika yang memeluk salah satu kaki ayahnya. Setelah berhasil melepaskan diri tangan sang ayah yang posesif.

"Ayah juga sayang padamu," balas Park In Moon dengan menghela nafas panjang. sembari berpikir bagaimana keluar dari situasi yang membelitnya saat ini. Karena ia telah mengetahui semua rahasia Park Anna yang merupakan istri palsunya yang telah membunuh istri aslinya dan juga membunuh putranya sejak di lahirkan. Tepatnya menukar jasad sang putra dengan seorang putri liar.

Reika masih menatapi wajah ayahnya yang tersenyum lembut padanya. Sebelum kereta listrik tujuan ke Sun Flower tiba, Park In Moon mengendong Reika sebentar dan menurunkannya. Tetiba seorang wanita berjalan menghampiri mereka dan saat itu banyak kerumunan orang yang bersiap-siap menaiki kereta listrik menuju Sun Flower.

Wanita itu tidak akan membiarkan Park In Moon menghancurkan semua rencana yang sudah ia susun secara mantang. Maka hari ini ia akan membunuh Park In Moon dengan tangannya. Dengan demikian, semua warisan akan jatuh ke tangan dan putrinya yang bernama Alicia. Yang telah di besarkan Park In Moon dan Rena tanpa mengetahui fakta yang sesungguhnya. Bahwa anak mereka yang bernama Sehan Moon telah ia bunuh sejak bayi.

"Pergilah ke neraka menyusul istri dan anakmu," batin wanita jahit itu yang mendorong Park In Moon ke arah kereta yang kebetulan melintas dengan kecepatan tinggi.

Park In Moon yang kehilangan ke seimbangan dan jatuh di tabrak oleh kereta yang melintas ke arahnya dengan cepatan tinggi.

Dengan mata kepala sendiri, Reika melihat ayahnya terjatuh dari batas pembatas kereta api dan salah satu kereta api jurusan lain yang kebetulan lewat dengan kecepatan tinggi telah menabrak tubuh pria malang tersebut.

Brukkk…

"AYAHHHHHHHHHHHHHHHH...….."

Seorang gadis kecil berlari mengejar kereta listrik yang menabrak tubuh seorang pria yang putus asa dalam menjalani kehidupan tapi ia masih berusaha hidup demi sang putri. Kini pria itu meninggal di lokasi kejadian dengan tubuh terpotong-potong. seperti serpihan daging di tempat pengiringan daging di pabrik olahan makanan daging.

Pihak kepolisian mendatangi lokasi kejadian dan mengamankan lokasi kejadian dari segala kerumunan yang ingin mengetahui apa yang terjadi. Di antara kerumanan itu, ada seorang wanita menampilkan wajah penuh kebahagian karena sukses membunuh suaminya demi sebuah asuransi dalam jumlah miliaran.

"Tidak ada yang tahu, akulah pelaku utama yang membunuhnya. demi sebuah harta dan uang ansuransi," batin Park Anna yang tertawa bahagia melihat serpihan tubuh suaminya yang sudah terpotong-potong.

Tanpa rasa bersalah, Anna langsung pergi dari lokasi kejadian dengan hati bernyanyi riang gembira. karena sebentar lagi semua uang ansuransi suaminya akan jatuh ketangannya dan rencana kedepannya sudah sukses besar.

"Kau harus berterima kasih padaku, Rena. Aku telah mengirimkan suami tercintamu ke neraka untuk menemanimu bersama putra mu yang tidak berguna itu," tawa Park Anna dalam hati dengan suara mengila.

Senyuman lebar terlukis di bibir Park Anna. Ketika meninggalkan lokasi kejadian kecelakaan dan berbaur dengan para penumpang yang lalu lalang karena macet.

***

"Ayahhhhh…" Reika terus menanggis memeluk satu lengan ayahnya yang tersisa dari semua anggota tubuh yang tercecer.

Seorang polisi berjongkok di depan Reika untuk meminta salah satu angota tubuh jenasah yang kini di peluk oleh Reika.

Reika terus menagis, ia tidak ingin melepaskan kehangatan tangan ayahnya.

Wajahnya yang pucat bercampur darah sanga ayah. Terus terisak dengan tangisanya. Reika memohon kepada kepada polisi untuk tidak memisahkan dirina dengan sang ayah. Karena ia hanya memiliki ayahnya dalam kehidupan ini.

Polisi yang ikutan menagis. Membujuk Reika dengan sebuah kebohingan. Kalau Park In Moon bisa di hidupkan kembali. Asal tangannya menyatuh lagi dengan anggota tubuh yang berceceran di tanah.

Reika yang percaya dengan apa yang di katakan oleh pihak polisi, menyerahkan satu potongan lengan sang ayah kepada salah satu polisi dan mengikuti dari belakang dengan menyikat air matanya yang masih berjatuhan.

"Ayah, jangan tingalkan Reika. Reika sayang ayah," ucap Reika berulang-ulang dengan kalimat yang sama.

Berita kecelakaan kereta listrik menghebohkan publik dan seorang wanita dewasa mendatangi rumah sakit, tempat Reika di rawat. Wanita itu adalah Hyun Moon dan merupakan seketaris pribadi Park In Moon selama bertahun-tahun. Tepatnya anak adopsi Park In Moon.

"Nyonya, pasien mengalami tekanan batin dan trauma. Kami rasa harus …" dokter tersebut mengantungkan kalimatnya. karena mengira Hyun adalah ibu dari Reika dan sekaligus istri dari korban yang bunuh diri.

"Kita lihat kondisi terlebih dahulu, sampai acara pemakaman selesai. Baru bisa ambil keputusan," jelas Hyun kepada sang dokter. Karena ia tidak mau anak sekecil itu di masukan ke dalam rumah sakit jiwa karena keegoisan para orang dewasa.

Dokter yang di sogok oleh Park Anna segera pergi dari dalam ruangan dan ia sangat yakin akan mendapatkan banyak uang dari Park Anna. Setelah membuat riwayat Reika menjadi gila.

***

Di hari pemakaman berlangsung.

Reika menaggis meraung-raung, ia terus memanggil nama ayahnya. Hyun terus memeluk Reika dengan penuh kasih.

"Ayahhh… ayaahhhh…" suara Reika begitu lirih menatapi peti jenasah ayahnya di turunkan ke dalam lubang dan di timbun dengan tanah. Hingga tidak terlihat lagi olehnya.

Hyun tidak pandai menghibur anak kecil, sehingga ia hanya bisa memeluk Reika dengan usahanya saat ini.

Di antara pelayat, ada istri dan anak pertama Park In Moon yang tertawa sambil menagis. Apa yang mereka harapkan menjadi kenyataan. kenyataan mereka akan memiliki semuanya dan rahasia akan tersimpan selamanya. Yang merupakan rahasia pembunuhan sadis keluarga Soom dan kehancuran keluarga Moon.

avataravatar
Next chapter