webnovel

Undangan Makan Malam

"Ruby, hari ini kita akan menghadiri makan malam bersama para investor" pinta Pak Devan Direktur perusahaan

"apakah saya perlu ikut hadir disana pak, bukankah itu pertemuan penting untuk para direksi perusahaan, mengapa manajer seperti saya harus ikut pak" tanya Ruby

"Semua manajer diikutkan pada makan malam ini. kamu harus berpartisipasi pada pertemuan malam ini" pinta Pak Devan seraya berlalu.

Ruby berjalan meninggalkan ruang rapat. permintaan gadis berjilbab tadi pagi sangat mengganggunya. permintaan pak Devan juga harus ia penuhi. Dia terlarut dalam pikirannya hingga tidak menyadari kalau dia telah diperhatikan oleh seseorang.

"mari kita ke kantin untuk makan siang" Ajak Ruby kepada rekan se-timnya

"Kami masih harus mengejar deadline Bu" jawab salah seorang dari mereka

"Tolonglah kalian lebih disiplin waktu, jika waktu istirahat maka pergunakan sebagai istirahat, jika ada keterlambatan maka seharusnya kalian menghargai waktu bekerja kalian" jelas Ruby

"ya Bu" jawab mereka serempak

Sikap profesional Ruby yang membuatnya dicintai oleh bawahannya. Dia adalah seorang manager yang tegas, pulang saat waktu pulang, istirahat saat waktu istirahat dan bekerja saat waktu bekerja. Ruby dan rekan-rekannya memasuki kantin perusahaan dan mulai menyantap makan siang mereka.

"apa Bu Ruby akan ikut menghadiri rapat direksi ?" tanya salah seorang rekannya

"aku belum memutuskan soal itu" jawab Ruby

"kalau boleh saya tahu alasannya ibu selalu menghindari pertemuan direksi kenapa, biasanya setiap manager akan sangat senang ketika dipanggil menjadi bagian dari rapat itu" tanya rekan lainnya

"Aku senang dengan pekerjaan ku saat ini, mungkin pertemuan itu penting tapi bagiku kesenanganku lebih penting. Aku tak terlalu suka pertemuan formal diluar jam bekerja." jawab Ruby sambil melihat jamnya

"selesaikan makan kalian dan bersiaplah kembali bekerja" tambah Ruby setelah memastikan kalau jam istirahat mereka akan berakhir dalam 10 menit.

Ruby kembali ke ruangannya. Dia memikirkan banyak hal. hari ini ia begitu sibuk sampai harus membuat rekan-rekannya ingin menawarkan bantuan. Ruby tidak menolak bantuan ketika dia kewalahan. Di mata rekannya Ruby termasuk sosok pekerja keras. Sangat jarang dia terbebani oleh pekerjaan. kecuali ketika dia diberi tugas mendadak oleh direktur.

"Datanglah ke ruangan ku Ruby" Pinta Direktur Devan lewat pesan teksnya

"Iya pak" balas Ruby.

Ruby merapikan jasnya dan berjalan keluar dari ruangannya.

"Aku akan ke ruangan direktur, tolong ketika ada yang mencari ku katakan aku ada urusan di ruangan direktur" kata Ruby kepada timnya

"ya Bu" jawab mereka serempak

Ruby berjalan masuk kedalam lift. Dia kembali larut dalam pikirannya. hatinya mengatakan dia harus ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu. tapi pikirannya mengatakan kamu tidak punya waktu senggang untuk hadir disana.

Setelah tiba di ruangan direktur, Ruby terkejut melihat semua manajer ada di dalam. Ia tidak menyangka kalau ternyata dia yang paling ditunggu dalam pertemuan itu. Dia melangkah masuk dan menuju tempat duduk yang disiapkan untuknya.

Pertemuan itu berlangsung 30 menit. mereka semua membahas soal pertemuan nanti malam. Ruby hanya harus ikut karena semua manajer kompak untuk hadir. kali ini dia tidak bisa untuk menolak undangan itu.

"Nanti malam di Restoran Ayam dekat Kantor kita" kata Pak Direktur

"Iya Pak, kami pasti tidak akan terlambat" ucap Pak Dimas manajer perencanaan

"Aku harap kali ini manajer pemasaran tidak izin dengan berbagai alasan" tegas Pak Direktur sebelum dia meminta kami beranjak dari Ruangannya

"Saya akan mengusahakannya pak" Jawab Ruby

Ruby meninggalkan ruangan kerja direkturnya dan memutuskan kembali ke ruangan kerjanya. Sepertinya ia harus menyusun ulang jadwalnya hari ini karena akan ada pertemuan untuk malam nanti.

Jamnya telah menunjukkan waktu pulang kerja. Ruby merapikan barang-barangnya dan bersiap untuk hadir di pertemuan itu. Ia melihat kembali brosur itu dan memutuskan untuk mendiskusikan hal ini dengan orang tuanya setelah tiba di rumah nanti

Ruby hadir tepat waktu di pertemuan itu. ia melihat semua manager lain telah hadir dan di sisi lainnya banyak investor perusahaannya juga telah mengambil tempat di pertemuan ini.

"Malam ini pertemuan yang sangat penting. untuk pertama kalinya, CEO perusahaan kita ingin berjumpa dan bercengkrama bersama kita" kata Pak Direktur.

"sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada para Investor yang telah mempercayai perusahaan kami, dan kepada staff yang telah bekerja keras di perusahaan. semoga kedepannya kita bisa bersama lebih lama lagi" kata Pak Direktur lagi

Hidangan telah di siapkan tapi mereka belum juga menyantap. mereka harus menunggu hingga Presiden perusahaan datang dan memulai makan malam itu. Ruby sudah memperhitungkan hal itu, sebelum dia sampai dia mampir di sebuah supermarket dan menyantap makanan instan agar nanti di pertemuan ia tidak kelaparan menunggu.

CEO Perusahan agak terlambat. Dia tiba 30 menit setelah pak Direktur membuka perjamuan malam ini. Satu hal yang Ruby paham, semua orang disini membicarakan soal Promosi untuk menjadi wakil Direktur perusahaan dan beberapa posisi kosong lainnya. Ruby menjadi selalu kandidat untuk mendapatkan promosi itu. Ia hanya mengangguk tersenyum ketika namanya telah di sebut oleh pak Direktur.

Sungguh menjadi malam yang cukup melelahkan bagi Ruby. Ia tiba di rumah tengah malam. Orang tuanya sudah terlelap ketiak ia datang. Mata Ruby belum juga mau terpejam, tawaran gadis berjilbab tadi pagi masih terus membayanginya. Ia sejujurnya merindukan nasehat-nasehat agama dalam hidupnya. Ia selama ini terlalu larut dalam pekerjaannya. Meski tidak pernah meninggalkan sholatnya tapi ia selalu absen dari setiap kegiatan keagamaan seperti ikut kajian.

Next chapter