webnovel

Target B

Author: CherilynCey
Urban
Ongoing · 10.5K Views
  • 1 Chs
    Content
  • 5.0
    22 ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Kana dikenal sebagai pribadi yang pintar, hebat dalam memimpin dan ramah. Ternyata memiliki rahasia yang tidak dia biarkan semua orang tahu. Kehidupan Kana yang berat karena papanya mendekam di penjara. Kana harus bisa mencari biaya untuk kuliah sendiri dan membantu mamanya menyekolahkan dua adiknya. Mendapatkan uang dengan cara yang singkat membuat Kana terjebak bersama Bima. Seorang dosen yang membantu Kana bukan hanya soal keuangan, tapi juga soal nilai dan jabatannya di kampus. Bantuan yang diberikan Bima tentu saja tidak gratis. Kana harus membayar dengan tubuhnya. NOTE Cerita ini tidak bermaksud untuk menyingung pihak/profesi mana pun. Penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan novel ini. Pembaca dapat memberi saran lewat kolom komentar jika memang ingin memberi masukan secara baik dan bijak.

Tags
2 tags
Chapter 1Ketidak Pedulian

"Sudah Kan," kata Hakim.

"Kalo gitu, lo bisa pergi." Kana masih saja memperhatikan layar komputer.

"Nih." Hakim meletakkan spidol merah itu di samping ponsel Kana. Di saat yang sama, ponsel itu menyala lagi. Hakim yang memiliki sikap jail, membaca pesan yang tertera di layar. "Dari siapa nih? Dia ngajakin lo ketemuan."

Segera Kana menoleh dan melihat apa yang dilihat Hakim. Dia pun langsung mengambil ponselnya lalu memeriksa pesan masuk. Wajahnya tampak panik saat membuka pesan itu.

"Dia siapa?" tanya Hakim penasaran. "Pacar lo ya?"

Setelah membaca pesannya, baru Kana bisa bernapas lega. Ternyata apa yang dia takutkan tidak terjadi. Pesan yang dilihat oleh Hakim bukan pesan dari Bima.

"Bukan siapa-siapa gue," jawab Kana dan dia mengabaikan pesan itu lagi.

"Jangan bilang ... itu...." Omongan Hakim menggantung sambil memperhatikan reaksi Kana.

"Emm, cowok yang sering bolos itu."

"Dia masih ngejar lo?"

Kana mengangguk. "Enggak pernah gue kasih tanggapan, tapi dia masih aja suka kirimin gue pesan. Nanya kabar, kirim foto, sama kayak yang lo liat tadi, ngajak ketemuan."

"Dia kirim foto bugil ke lo?" tanya Hakim dengan mata terbelalak.

Kana menggeleng sambil mengerutkan dahinya. "Dia kirim foto soal makanan atau barang buat cewek. Terus tanya sama gue lebih bagus yang mana atau kamu suka yang mana. Semacam itu lah."

"Lo jawab apa?" tanya Hakim penasaran.

"Ya jelas enggak gue jawab," ucap Kana santai.

"Gue rasa dia beneran suka sama lo, Kan."

Kana hanya menaikkan kedua bahunya. Untuk pacaran, sekarang bukan menjadi prioritasnya. Apa yang penting buatnya hanyalah, uang, nilai yang tinggi dan rasa hormat orang lain terhadapnya. Tiga hal itu sudah cukup, tidak usah berlebih karena hanya akan mendatangkan bencana untuknya.

"Lo mau gue antar pulang nggak?" tawar Hakim.

"Nanti, pacar lo marah nggak?" sindir Kana karena dia sudah sering berhadapan dengan Thania tiap kali Hakim mengantarnya pulang.

"Lo tenang aja, Thania sudah ngerti soal gue sama lo kok." Hakim menaikkan kedua alisnya.

"Kalo sampai gue disalahin sama Thania lagi, lo yang bakal gue salahkan," kata Kana sambil menunjuk Hakim dengan dari telunjuknya.

"Iya, lo tenang aja."

Kana pun akhirnya memutuskan untuk menyetujui ajakan Hakim. Lagi pula, akan lebih baik dia menumpang pulang dengan cowok itu. Sehingga dia tidak perlu mengeluarkan uangnya untuk membayar angkutan umum. Kana jadi bisa lebih berhemat pengeluarannya.

"Bentar, gue beres-beres dulu," kata Kana. Tugasnya dia simpan ke folder yang memang sudah diperuntukkan untuknya. Folder itu berisi tugas kuliah Kana dan dia menggunakan kata sandi untuk membukanya. Tentu saja hanya Kana yang mengetahui kata sandi folder itu.

***

"Makasih Kim," ucap Kana saat Hakim menghentikan motornya di depan sebuah gang kecil.

"Sama-sama, gue pergi dulu ya. Bye," ucap Bagas sebelum akhirnya dia melajukan motornya lagi lagi. 

Rumah mereka yang searah membuat Hakim sering mengajak Kana pulang bersama. Namun sering kali, hal itu disalah artikan dengan Thania pacar Hakim. Memang, jika dilihat itu sangat mencurigakan. Perempuan mana pun bisa saja cemburu. 

Kemarin Thania sempat berdebat hebat dengan Hakim soal ini. Namun Hakim berhasil menyakinkan Thania bahwa dia tidak akan berpaling. Alasan Hakim sering mengajak Kana pulang hanya untuk membantu cewek itu. Hakim menjelaskan pada Thania bagaimana keadaan keluarga Kana. 

Cewek itu terlihat sempurna di mata publik. Pada kenyataannya, Kana memiliki kekurangan terutama soal keuangan. Hidup cewek itu jauh dari kata cukup. Sehingga tidak heran kalau Kana tidak mampu membeli laptop agar bisa mengerjakan tugasnya. 

Setelah dijelaskan dengan Hakim, akhirnya Thania bisa memahami alasannya. Akan tetapi, tetap saja dengan berbagai ancaman dari Thania. Salah satunya seperti, "Awas aja kalau sampai kamu berubah, orang pertama yang aku tuduh adalah Kana."

Hakim tersenyum tipis jika mengingat cara Thania mengatakan ancaman itu.

You May Also Like

Lolos dari Mantan, Diculik oleh Saingannya

Selama tiga tahun terakhir, Ariana Ari Harlow telah memberikan segalanya untuk suaminya. Mereka menikah karena saudara perempuannya memilih untuk lari pada malam pernikahan, karena ia percaya rumor bahwa Nelson Corporation bangkrut. Ari mencintai Noah sejak usia 16 tahun, ia pikir ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Namun, dia tidak tahu bahwa saudara perempuannya telah menggali perangkap untuknya, dan ini bukan awal kehidupan baru, melainkan neraka baru baginya. Ia terpaksa menghentikan pendidikannya sebagai dokter karena Nyonya Nelson yang terhormat tidak bisa memiliki tangannya tertutupi darah. Ari menyetujuinya. Untuk Noah, ia menjadi istri yang sempurna yang merawat mertua dan suaminya. Namun, yang menanti dia tidak lain hanyalah penghinaan, suaminya malu padanya dan ibu mertuanya berpikir bahwa saudara perempuannya, Ariel, lebih cocok untuk anaknya. Namun, Ari bertahan. Dia berpikir suatu hari dia akan dapat menghangatkan hati suaminya. Namun dia memergokinya berciuman dengan saudara perempuannya! Patah hati, Ariana memutuskan untuk bercerai dengan suaminya, tapi entah bagaimana dia malah terlibat dengan Nicolai. Musuh dan saingan suaminya. Mereka tidak ditakdirkan untuk bersama. Namun Nicolai tampaknya tidak peduli dengan rintangan yang menumpuk di hadapan mereka. Bahkan, dia bertekad untuk masuk ke dalam kehidupan Ari dan membakarnya. Dalam keadaan mabuk, suatu kali dia memegang lehernya mendekat ke dinding pub kumuh, “Kau boleh menyangkal sebanyak yang kau mau, putri, tapi kau menginginkanku.” Matanya melirik dada Ari yang naik turun dan matanya semakin gelap, merahnya tampak tak terkendali, posesif seolah dia ingin mencabik jiwa dari tubuhnya dan menyematkannya ke dalamnya sendiri. “Taruhan jika kupandang, kamu akan basah untukku.” Panas membara di pipi Ariana saat dia mendengus, “Diam.” “Buat aku,” kata Nicolai saat dia menumbukkan bibirnya di bibirnya. Ciumannya membakar jiwa Ariana, dan kehangatannya menyengat kulitnya setiap kali mereka bersentuhan. Ia berpikir bahwa kesalahan terbesarnya adalah terlibat dengan Nicolai. Namun, Ari segera menyadari dengan cara yang sulit, Secara harfiah, diinginkan oleh mimpi buruk seindah itu jauh lebih buruk daripada sebuah kesalahan. Dan situasi menjadi rumit ketika suaminya menemukan kebenaran tentang segalanya. “Temak hatiku, Ari,” kata Noah saat dia menempatkan moncong pistol di mana hatinya berada. “Karena hidup tanpa kamu adalah hidup yang tidak kuinginkan, jadi tembaklah aku atau kembalilah. Aku memohon padamu.” Sekarang Nicolai telah memberinya pilihan, akankah Ari jatuh cinta dengan dia dan melompat ke dalam kehidupan yang penuh dengan bahaya? Atau akankah dia kembali ke suaminya, Noah, yang telah ia cintai sejak ia berumur 16 tahun? Dan akankah Ariana menghindari bahaya yang mengintai dalam kegelapan, menunggu dia untuk melakukan kesalahan dan kehilangan segala sesuatu yang berharga baginya? Akankah dia menemukan kunci dari semua rahasia yang mengikat dirinya dengan Noah dan Nicolai serta takdirnya yang rumit? ******* Potongan: “Ini semua tentang uang, bukan? Ambil itu dan hilang,” Dia berteriak sambil melemparkan kartu hitam ke wajah Ariana. Ariana tidak percaya dengan telinganya ketika dia mendengar suaminya atau calon mantan suaminya menghina dia seperti ini. Tiga tahun. Ariana Harlow memberikan Noah Nelson, tiga tahun dan namun ketika dia memergokinya berciuman dengan saudara perempuannya yang lebih tua, Ariel—— ini yang dia katakan kepadanya. “Saya akan menceraikanmu,” Ari menyatakan dan pergi. Dia pergi tanpa sepeser pun tetapi Ari tersandung ke Nicolai. Musuh dan saingan suaminya, pangeran Mafia kota Lonest, bajingan terkenal karena kecenderungan kekerasannya. Pertemuan malang itu meletakkan dia di jalur Nicolai, dan begitu saja dia menatapnya. Pertama kali mereka bertemu, Nicolai memintanya untuk mengundangnya makan malam. Kedua kali mereka bertemu, dia memberinya sejuta dolar. Ketiga kali mereka bertemu, dia menyatakan, “Kamu akan terlihat bagus di pelukanku, bagaimana menurutmu putri?” ********

fairytail72 · Urban
Not enough ratings
594 Chs
Table of Contents

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest

SUPPORT