1 Pengakuan

"Aku menyukaimu"

Kata seorang gadis cantik dihadapanku.

Gadis paling cantik yang pernah ku kenal.

Gadis yang sangat baik yang ku kenal. Kini wajahnya kaku dan malu-malu, tapi masih ku lihat keberanian darinya.

Waktu seolah berhenti,

Sekujur tubuhku beku, tak dapat ku gerakan, bahkan bernafas pun aku tak mampu.

Ku coba menatap wajah cantiknya. Akan tetapi seketika itu pikiranku menjadi kosong.

Penuh akan ketakutan.

Sesuatu yang lebih gelap dibanding dasar samudra.

Sesuatu yang tak ingin ku hadapi.

Kesunyian menelan kami berdua, hingga angin dan suara sekitar terdengar jelas.

Perlahan, wajahnya berubah sedih seolah tak ada lagi harapan baginya.

Sementara aku masih tak tahu harus berbuat apa

Kemudian, sebuah kata menyelinap keluar dari mulutku. Suatu kata yang akan selalu ku sesali seumur hidup.

"Ma..,af"

Seketika itu ia terkejut.

Lalu kesedihan yang begitu dalam nampak di wajahnya. Melihatnya membuat hatiku hancur sehancur-hancurnya.

Sungguh sakit rasanya.

Tuk sesaat ia menatapku, dan bertingkah seolah ia baik-baik saja tapi tubuhnya begitu bergetar dan wajahnya begitu menahan tangis. Kemudian ia berbalik, tangisnya jatuh ke tanah seperti hujan, tetapi ku rasakan pisau-pisau menghujani diriku.

Aku amat membenci diriku.

Aku benci diriku.

Inginku hentikan dirinya lalu ku peluk tetapi tubuhku mematung hanya menatap kepergiannya.

SIALAN!!!

SIALAN!!!

Aku pulang sambil merenungi apa yang barusan terjadi. Diriku dipenuhi kekosongan.

Dalam kamar yang gelap ku ratapi dan ku sesali perkataan ku itu.

Lalu ketika ku tak dapat bendung lagi, ku benturkan kepalaku ke dinding kamar sekeras dan sebanyak mungkin.

BRENGSEK

BRENGSEK

BRENGSEEEEK

Ku berteriak dengan sunyi.

Ku sesali kata itu.

Aku menyesal telah menyakiti hatinya.

Aku memang bajingan

Maaf telah menyakiti hatimu.

Aku tak dapat melihat mu lagi.

Aku tak dapat menemuimu lagi.

Kini kita hanya orang asing.

Dan hubungan yang telah kita bangun lama, kini hancur.

avataravatar