webnovel

Talak 3

Arkan mengucapkan talak pada Istrinya Aisyah hingga tiga kali. Dia tak mengetahui konsekuensi dari ucapannya itu. Begitu tersadar, istrinya tak akan pernah bisa kembali lagi padanya, untuk selamanya. kecuali.... hal itu terjadi. Arkan meminta bantuan Julian untuk menikahi Aisyah dan kembali menceraikannya. Setelah melihat Aisyah, Julian kaget, ternyata perempuan itu tidak seperti pikirannya.Dia pernah melihat Arkan bersama perempuan lain. Bukan Aisyah. Sayangnya, Julian yang sudah mengenal Aisyah semenjak SMP tak ingin mempermainkan pernikahannya untuk ke dua kalinya. Julian tak ingin kesalahannya pada Dyani terulang lagi. Dan tak ingin melepaskan perempuan itu untuk selamanya. bagaimana kisah lengkapnya? silahkan mampir ya... Cerita ini hanya fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama dan kejadian, itu hanyalah hal yang tak di sengaja ?

dian18051984 · Urban
Not enough ratings
18 Chs

Masalah dimulai

Waktu terus berlalu, hubungan Aisyah dan Arkan semakin serius. Walaupun beberapa kali putus nyambung karena keegoisan Arkan yang selalu ingin dimengerti. Tapi pertengkaran mereka tak berlangsung lama, dan kembali baikan. Saat ini Mereka telah dewasa dan memiliki pekerjaan masing-masing. Arkan berniat menghalalkan kekasihnya itu.

Hari ini Arkan telah membulatkan tekatnya untuk memberi tau kedua orang tuanya tentang hubungan mereka. Dan ternyata kedua orang tua Arkan sangat setuju dan merencanakan pernikahan mereka dalam waktu secepatnya.

**********

"Bagaimana para saksi? Sah?" Terdengar suara penghulu setelah Arkan mengucapkan qabul dengan satu tarikan nafas.

"Sah ...!" Terdengar jawaban serentak dari pada saksi yang hadir.

Senyum Arkan mengembang, pria ini sangat bahagia karena telah berhasil menghalalkan wanita impiannya selama ini. Dan yang paling membuatnya bahagia adalah ... Aisyah tak akan menendang atau memukulnya lagi jika Dia ingin ... apapun hehe.

**********

Meski sudah dewasa, Arkan masih bersifat egois dan selalu ingin dimengerti. Cowok ini masih suka mengatur Aisyah. Dia selalu ingin Aisyah menjadi apa yang dia mau. Aisyah berusaha menuruti kemauan Arkan meskipun tak sesuai dengan jati dirinya. Selama keinginan suaminya itu masih dalam batas wajar dan tidak bertentangan dengan norma maupun agama.

Hingga pada suatu hari, saat usia pernikahan mereka baru menginjak satu tahun, masalah itu di mulai.

Kamu aku ceraikan!" kata Arkan penuh emosi. Matanya menatap Aisyah dengan kesal.

"Ya Allah Mas! Kamu sadar dengan kata-kata kamu. Hanya karena sebuah baju kamu ceraiin aku? Aku gak bisa pake baju ini ke pesta! terlalu terbuka. Lihat! Dada aku sampai kelihatan kayak ini. Trus belahan nya tinggi banget. Paha aku juga kelihatan Mas. Aku jaga diri aku dari pandangan orang Mas, ini semua demi kamu!" Kata Aisyah penuh emosi. Memang semenjak mereka menikah, Aisyah memanggil Arkan dengan sebutan "Mas" Hai itu juga keinginan Arkan. Cowok itu memberikan dua pilihan. Panggil Mas atau memanggil dirinya dengan sebutan sayang. Aisyah memilih yang pertama, karena dia merasa geli jika harus memanggil suaminya dengan sebutan sayang setiap berbicara.

"Aku malu sama teman-teman aku jika kamu pake pakaian kayak itu! Orang kira aku bawa ibuku ke pesta!" kata Arkan kembali kesal.

"Ya udah! kamu boleh bawa siapa saja ke pesta itu! lagi pula aku bukan istri kamu lagi!" kata Aisyah sambil masuk ke kamar dan mengunci pintu itu.

"Aisyah ...! maksud kamu?" tanya Arkan berteriak panik sambil menggedor pintu kamarnya.

"Kamu udah ceraiin aku! Jadi aku bukan istri kamu lagi! " Balas Aisyah kesal sambil berteriak. Arkan terdiam. Dia tak paham dengan maksud istrinya itu.

Arkan bertambah kaget saat melihat Aisyah keluar kamar membawa sebuah koper dan telah menggati pakaiannya dengan pakaian yang sopan.

"Mau kemana?" tanya Arkhan cemas. Dia memegang tangan istrinya itu seperti seorang anak kecil yang takut ketinggalan.

"Aku harus pergi dari rumah ini!" kata Aisyah lirih.

"I ... ini adalah rumahmu!" kata Arkhan tampak putus asa .

"Tidak lagi. Rumah ini pemberian orang tuamu untuk anak dan menantunya. Dan aku ... bukan menantunya lagi! " Kata Aisyah menatap Arkan sinis. Padahal dia tau, wanita harus berada di rumah suaminya selama masa idah. Aisyah ingin memberi pelajaran pada Arkhan yang begitu mudah mengucap kata cerai. Seperti halnya pacaran, cowok itu selalu mengatakan "Kita putus!" Jika mereka tak seiya.

"Apa maksudmu bicara seperti itu? " tanya Arkan tak paham. Dia masih menggenggam tangan Aisyah erat seolah takut istrinya itu akan pergi meninggalkannya.

"Aku hanya bicara kenyataan. Kamu sudah menjatuhkan talak padaku. Jadi aku bukan istrimu lagi. Tolong lepaskan tanganku!" Kata Aisyah sambil menyentakkan tangannya. Arkan tak percaya dengan apa yang di dengar nya. Dia tak serius mengatakan hal itu. Kenapa bisa serumit ini?.

Ketika Aisyah membuka pintu, dia melihat mertuanya yang hendak mengetuk pintu. Mertua Aisyah kaget melihat menantunya membawa koper sementara putranya tengah berusaha menahan menantunya ini.

"Apa yang terjadi dengan kalian? " Tanya Ayah Arkan bingung. Aisyah menceritakan semuanya dan mengatakan kalau dia tak bisa lagi tinggal di rumah itu.

Ibu Arkan langsung memarahi putranya itu dan meminta maaf pada Aisyah atas kebodohan putranya ini.

"Jadi Ibu mohon sama kamu Nak, maaf kan suamimu ini. Dia tak tau hal itu. Jadi Ibu mohon, kalian rujuk lagi ya! " pinta sang Ibu.

Aisyah hanya menatap Arkan kesal. Pria itu tak mengatakan apapun, tak memintanya untuk rujuk bahkan tak meminta maaf. Mengetahui pikiran Aisyah, Ibu Arkan langsung memukul putranya

"Kau tak ingin istrimu kembali? " Tanya perempuan paruh baya itu kesal.

"Iya Ibu ... Aku ingin dia tetap jadi istriku.!" jawab Arkan penuh harap.

"Kalau begitu minta maaf dan minta dia kembali jadi istrimu. Jika dia memaafkanmu dan menerimamu kembali, maka dia tetap menjadi istrimu. Jika dia tak ingin kembali, maka dia bukan isrimu lagi.! " Kata Ibu Arkan menatap anaknya geram.

Arkan panik. Dia tak ingin kehilangan istrinya itu.

"Aisyah ... , Aku mohon maafkan aku. Kembalilah padaku! " Pinta Arkan sambil memegang kedua tangan Aisyah.

"Bukannya kau malu mempunyai istri seperti ku? " Tanya Aisyah kesal.

"Tidak, aku tak akan memaksakan apapun yang akan kamu kenakan. Aku janji. Jadi maukah kamu kembali lagi padaku? " Pinta Arkan dengan suara memohon. Aisyah terdiam beberapa saat dan akhirnya mengangguk. Arkan langsung memeluknya dan mengucap terima kasih. Orang tua Arkan pun mengucap syukur karena Aisyah mau kembali pada putra mereka.

Akhirnya Ibu Arkan memberi tau putranya tentang talak agar sang putra tak mengulangi kesalahannya lagi.

Entah bagaimana mungkin anaknya itu tak mengetahui hal itu.