Nisa tersenyum sinis di ujung telepon. Tampaknya Dina sudah menjadi orang miskin, dan 'jenderal' tingkat rendah telah menggunakannya.
Tetapi kata-katanya mengingatkannya bahwa jika Ana bisa muncul di film dengan dirinya sendiri, bukankah lebih intuitif untuk menghancurkannya?
Nisa mendengus dingin. "Bukankah kamu juga mengatakan bahwa aku adalah wanita nomor satu. Apa aku perlu takut dengan peran kecil? Aku dapat memberitahumu bahwa aku tidak akan memberi Ana kesempatan untuk berdiri lagi, bahkan jika dia memasuki tempat para kru ini melalui cara yang tidak tepat."
"Oke, kalau begitu kita tunggu dan lihat saja." Dina menghela nafas dan menutup telepon.
Nisa mengguncang telepon dengan ringan, lalu melihat berita mendadak dari Kementerian Keamanan Publik.
Berita ini bisa dikatakan terlalu tepat waktu, bukan? Tampaknya muncul sepenuhnya dengan kecepatannya sendiri.
apa yang terjadi?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com