11 Cemas

Tidak lama kemudian Suster Rumah sakit datang berhambur menuju arah Alex.

Diandra di pindahkan ke Berangkar lalu di dorong masuk kedalam Rumah sakit.

Alex sungguh Cemas dengan Keada'an Diandra ia dan danar terus mengekori suster yg sedang membawa Diandra menuju ke sebuah Ruangan.

"Diandra Bertahanlah" Ucap Danar dengan lembut sembari mengelus pipi Diandra.

terlihat jelas dari sorot mata Danar yg berbinar tapi sendu. Entah apa yg di pikirkan oleh Danar sa'at itu, membuat alex merasakan cemas yg sangat amat Besar.

"tuhan tolong Selamatkan dia, aku sangat mencintainya aku tidak mau kehilangan Dia" Batin Alex. ia bahkan sempat menitihkan air mata yg langsung ia seka dengan cepat takut terlihat dengan Orang Lain.

sedangkan Danar terus mengenggam tangan Diandra.

Sampai Pada suatu tempat, di Pojok kiri sebuah Lorong panjang Hanya terlihat Satu pintu dengan tulisan "Tindakan".

brangkar Diandra terus di Dorong masuk, sedangkan Danar dan Alex Hanya menunggu di Luar.

"Krieeek"

suara pintu terbuka dan masuklah Diandra ke dalam sana.

"Ma'af Tuan, Kalian tidak di perbolehkan masuk ke dalam" Kata suster sambil mendorong kuat dua lelaki itu.

"Kenapa kami tidak bisa masuk?" Kata alex geram.

"Sudahlah kita tunggu di sini saja, aku percaya dia bisa bertahan. Dia adalah wanita yg Kuat pasti akan baik baik saja" Kata danar lembut dan menepuk bahu Alex.

Alex bingung dengan perlakuan yg baru saja Danar lakukan terhadapnya, " Kenapa kau berubah jadi baik terhadap ku?" Kata alex dengan penuh curiga. "Bukan kah kau sangat marah Tadi?? Ciih, Jadi Curiga. ." Ucapan Alex di balas dengan senyuman semirik oleh Danar.

"Kita tunggu saja" kata Danar yg begitu Ambigu.

"Aku bukan Pria bodoh, aku tau pasti kau sudah merencanakan sesuatu hal yg buruk" Ucap Alex sambil menatap tajam ke arah Danar yg sedari Tadi duduk.

5 menit kemudian datanglah Dua dokter dan satu suster menghampiri mereka.

"Tuan bisakah salah satu dari kalian mengurus Administrasi Pasien, Karena sa'at ini kita akan segera melakukan Tindakan, meskipun hanya Tindakan kecil tapi Rumah sakit membutuhkan Persetujuan Dari Pihak Keluarga" Ucap suster seraya menjelaskan panjang lebar.

Alex hanya diam, ia melihat ke Arah Danar untuk memastikan Jawaban suster itu.

"Sus biarkan Dia yg mengurus nya, Aku akan masuk kedalam" ucap Danar Tongkak lalu tersenyum.

"Baik Dok" jawab suster "Mari tuan ikut saya" timbal suster mengajak Alex untuk pergi.

"Tunggu , Apa maksud mu?" tanya alex mengrah ke Danar.

"Aku juga Dokter di sini, Aku harus ikut andil dalam tindakan itu" kata Danar. ia mengambil nafas dalam "Huufft, Jadi ku mohon Tuan bersedia mengurus Administrasi nya" Ucap Danar sambil berjalan menuju Ruang tindakan.

Alex hanya bedecak kesal " Hauh, sombong sekali , kita lihat saja nanti siapa yg akan menang" Gumam Alex sambil berjalan mengikuti suster tersebut.

Alex masuk kedalam Ruang administrasi, ia mendudukan dirinya di sofa depan suster tersebut.

"Silahkan di isi dulu Formulirnya Tuan, lalu tanda tangan di sini" suster menyerahkan bebrapa lembar kertas lalu menunjuk ke ujung bawah kertas untuk penandatanganan.

alex hanya diam tidak berbicara sepatah kata pun, ia mengisi semua formulir perawatan pasien dengan cepat Karena ia sudah hafal dan menggenal Diandra sanggat baik. ia tidak kesusahan sedikitpun.

"Ini sus, sudah selesai" kata Alex menyerahkan selembaran kertas tersebut.

"Oh ya, ini juga perlu di tanda tangani Tuan, sekaligus membayar biaya nya" Ucap suster dengan sebuah kertas di tangan nya.

"Sini berikan kertas itu, aku bayar pake ini" kata Alex menyerahkan Kartu nya tersebut.

alex membayar semua pengobatan Diandra.

"Berikan perawatan yg terbaik, Berapapun akan ku bayar" Kata Alex kepada administator tersebut lalu melenggang pergi.

hallo semua nya..!!

terimakasih sudah mampir membaca Novel ini, ma'af banyak Typo soalnya Author hanya penulis abal abal😁😁

jangan lupa Like komen dan tinggalkan jejak yah..

ANa masih belajar untuk menulis jadi harap maklum..😘😘

avataravatar
Next chapter