webnovel

Bab 1 : Acara Pernikahan

Kamar berantakan Pemuda itu tertidur pulas, tiba tiba pintu kamar di dobrak dan mengejutkan pemuda yang sedang tidur.

Dengan cepat ia bangun. "Siapa itu kenapa menghancurkan pintu kamarku?"

Yang bisa di lihat pemuda itu hanya pintu kamarnya telah hancur sementara di luar tidak ada siapapun.

"Selalu saja seperti ini, apa karena aku berbeda dari kalian?!" Pemuda itu jelas sangat marah dari perkataan nya saja, bisa di ketahui bahwa ini bukan pertama kali pintu kamarnya di dobrak.

Pemuda itu tentu saja tidak mood melanjutkan tidur, ia meninggalkan kamar, mengabaikan pintu yang hancur.

Hari ini masih jam 8 pagi.

Kamar mandi!

"Kalau saja aku memiliki beberapa uang ..." Pikir pemuda itu, sambil mandi.

Selesai mandi pemuda itu mengambil handuk, mengeringkan rambut dan mengenakan pakaian hariannya.

Krukk"

"Aku lapar."

Karena lapar pemuda itu berlari ke dapur, hanya menemukan dapur itu kosong.

Selain air putih di galon tidak ada yang lain.

Pemuda itu memegangi kepalanya sambil mengoceh,"Terus saja seperti ini."

"Mengandalkan kemampuan menulis ku yang buruk, mana bisa mendapat pembaca!"

"Aku ingin uang, tak bisa kah, aku tidak harus menahan lapar ketika bangun dari tidur?"

Pemuda itu berhenti mengoceh ketika senyum ceria muncul di wajahnya yang pucat.

"Benar .... Harusnya aku ingat! Hari ini adalah hari pernikahan kakak perempuan."

Pemuda itu Merapi kan pakaiannya yang berantakan sebelum merapikan rambut panjangnya yang acak-acakan.

Tempat acara pernikahan

Sesampainya di tempat acara, pemuda itu menjadi sedikit canggung, ia adalah pemuda yang pemalu dan tidak pernah bermain keluar, pekerjaan sehari-hari yang ia lakukan hanya membantu ibunya mengurus beberapa pekerjaan rumah.

Mendekati ke tempat kerumunan.

Bau berbagai farfum tercium, dan banyak orang membawa kamera atau menggunakan kamera ponsel mereka.

Pemuda itu berucap dalam hati,"Sangat ramai di mana kakak, dan kakak ipar?"

Tak berlangsung lama, pemuda itu melihat pelaminan yang di hiasi cukup indah.

Duduk di sana tampak se orang wanita berusia 25 tahunan dan pria 27 tahunan.

"Selamat kakak, maaf adik ngga bisa ngasih apa-apa!" Ucap pemuda itu dalam hati.

Krukk"

"Sepertinya aku harus mencari makan." Dengan pikiran seperti itu pemuda itu pergi ke tempat makan.

"Benar saja, sudah banyak tamu yang berdatangan."

Pemuda itu pergi ke meja, dan mengambil sup.

Membawa ke tempat yang agak jauh dari keramaian.

Ia menikmati sarapan dengan senang hati.

"Hei siapa kau?" Tidak tahu siapa yang bertanya pemuda itu tidak peduli dia terus makan dan minum.

"Kau kelaparan? Sudah berapa tahun gak makan?"

"Bukan urusan mu pergilah,"sahut pemuda itu kesal.

"Sangat pemarah orang mana pula ni anak?" Orang asing berkata cukup keras menarik perhatian para tamu yang agak jauh.

Tidak bisa menahan diri lagi pemuda itu mencoba melirik orang yang menganggu.

Dia berlemak dan cukup tinggi, di mata pemuda itu orang ini seperti babi gendut berbulu hitam.

"Ck ..." Pemuda tidak mau tinggal di sini lebih lama ia pergi meninggalkan mangkok dan gelas air.

Melihat sikap sombong Pemuda itu, si peng ganggu marah, dan menyapu meja makan, mangkok dan gelas kaca terjatuh hingga pecah.

Ekspresi pemuda menjadi gelap dengan marah ia berkata,"Jika kamu marah cari aku kenapa membuat keributan di acara ini!"

Si penganggu itu tersenyum mengejek,"Lihat teman sekelas kita dulu, sekarang dia sudah bisa bertingkah."

"Hahaha, sudah lama ngga bertemu sekali bertemu banyak gaya," sahut suara yang datang entah dari mana.

Lalu si pengganggu berjalan mendekat ke arah pemuda itu tubuh berlemak nya sangat membuat pemuda merasa jijik.

"Yusril ... Kau berani lawan kami!"

Pemuda yang di panggil dengan panggilan Yusril menahan nafas, tangannya berkeringat dingin.

"Dulu aku berhenti sekolah karena kalian, dan sekarang kalian masih mengganggu aku!?"

Aura jahat memenuhi udara dan si peng ganggu memanggil temannya.

"Lihat ... Dia cerdas tapi lemah gak guna banget!"

"Hahahahah...,"

"Benar lihat saya bapaknya yang seperti kakek tua itu hahaha ..." teman si peng ganggu itu mendukung si peng ganggu.

Yusril menggenggam erat tangannya yang berkeringat, tubuh gemetaran, hatinya di penuhi kebencian.

Dahulu, aku meninggalkan cita-cita ku, mengabaikan bully-an kalian. Jika saja aku tidak terlahir lemah apa kalian pikir aku hanya akan duduk diam menahan rasa malu ini?.

Dahulu Para peng ganggu itu sangat senang melihat pemandangan putus asa dari Yusril, tapi sekarang berbeda,

Mata Yusril tidak lagi berisi kelemahan masa lalu.

Si berlemak terkejut sedikit dan tanpa sadar melangkah mundur.

Yusril yang selama ini selalu mengalah berjalan maju,dengan tubuh gemetar, pemandangan itu terlihat sangat lucu.

"Ayo berkelahi ..." Mendengar ajakan Yusril 4 orang peng ganggu hampir tertawa terbahak-bahak, tapi mereka menahan agar tidak terlalu menarik perhatian.

"Bagus, makan nih tinjuku," ucap berlemak babi mengirim tinju ke wajah Yusril.

Yusril tidak dapat beraksi dan tinju itu mengenai hidungnya.

Rasa sakit itu membuat pandangan Yusril sedikit kabur ketika kesadaran nya pulih darah segar menetes dari hidungnya.

Dalam hati bahkan terasa lebih sakit.

Marah, Yusril mengambil pecahan kaca dan menggenggam erat, menuduh penganggu dengan pecahan kaca itu.

Tapi sebelum tuduhan itu mencapai peng ganggu suara panggilan mengganggu konsentrasi nya, "Yusril hentikan itu!" Orang itu tidak lain adalah Ayahnya, tapi kemarahan di hati Yusril sudah terbangun seperti iblis haus darah, mengabaikan peringatan ayahnya.

Aaaaa..." Erangan kesakitan terdengar membuat kegemparan di tempat acara.

"Yusril!" Ayah Yusril marah dan memukul kepalanya.

Membuat Yusril jatuh pingsan.

Meski begitu dia dalam ke adaan tersenyum.

Seperti telah mencapai sesuatu yang sangat ia impikan."Akhirnya aku bisa melakukan nya"

Dengan cepat terjadi keributan di pesta ini.

Anggota keluarga pengantin mencoba menenangkan para tamu tapi tidak berhasil.

Membuat kekacauan besar di hari yang membahagiakan.

Malam hari

Yusril terbangun, tapi ia langsung di sambut oleh suara yang seperti petir.

"Yusril, hari bahagia ku jadi hancur, tanggung jawab!"

Suara itu dari se orang wanita.

Mengetahui kesalahannya Yusril meminta maaf

"Kakak maaf!"

Plak" tampar! Kakak perempuan itu menampar Yusril, sebelum menangis dan meninggalkan kerumunan.

Yusril mencoba menghentikan kakak perempuan tapi anggota keluar yang lain mulai menatapnya dengan tatapan tajam.

Hanya seorang wanita 48 tahunan yang menatapnya dengan tatapan cemas.

"Yusril apa maksud mu siang tadi."

"Kalau cuman bisa membuat masalah kenapa keluar dari rumah, kembali saja ke kamarmu!"

"Ubah sikap kekanakan mu itu!"

Tidak menunggu Yusril selesai berbicara ia sudah di bom oleh serangan mental.

Yusril hanya bisa menundukkan kepala dengan mata merah.

Setelah beberapa waktu, ruangan itu menjadi sedikit lebih tenang, mungkin mereka sudah kelelahan bicara.

Yusril ingin bicara lagi dia meng angkat kepala tapi....?

Plak" tamparan!

Kali ini adalah ayahnya.

Ia juga berkata setelah menampar,"Hancur sudah... Kita ini orang miskin bagaimana bisa bertanggung jawab atas perawatan anak orang?!" Ayah Yusril menangis.

Yusril juga tahu, keluarga nya sangat kecil dan tidak punya latar belakang, meskipun ada beberapa keluarga yang kaya tapi, mereka hanyalah keluarga jauh, memangnya mereka mau membantu keluar kecil yang jauh ini.

Ayah Yusril ingin mengangkat tangannya jelas ingin memukul lagi, tapi di hentikan oleh wanita paruh baya.

"Dia anak kita, sadarlah!"

"Dorong...! Wanita paruh baya itu di abaikan dan di dorong ke samping membuat ia terjatuh, wajah Yusril menjadi merah gelap, jelas kesedihan nya menjadi amarah.

Di penuhi amarah ia berdiri sambil berkata dengan lantang tapi gemetar,"Ayah tidak berguna, selalu menggunakan status kepala keluarga untuk bertindak, pernahkah kamu merasa bersalah dan memahami kesulitan orang lain?" setelah bertanya dia menghirup nafas dan melanjutkan dengan suara pelan,"Tapi aku juga tidak peduli, aku bukan kamu yang ingin melihat kebahagiaan keluarga, aku hanya ingin memiliki kekuatan untuk mengendalikan takdir ku sendiri."

Karena ruangan itu sunyi, suara pelan Yusril bisa terdengar, semua orang... Suara dalamnya menggetarkan jiwa pendengar.

Dalam hati Yusril berkata,"Jika takdir sudah di tetapkan maka tidak ada gunanya kehidupan ini, saya lebih baik menjadi iblis dan mendapatkan kebebasan saya untuk membunuh musuh. Apa gunanya menjadi orang baik jika tidak mampu menanggung tanggung jawab. Saya hanya ingin menjadi yang terkuat dan mengendalikan takdir saya sendiri, apakah tuhan itu ada untuk mengatur kehidupan, saya tidak peduli."

Amarah yang membara di hati dan rasa malu yang ia tanggung selama 9 tahun ini, sudah membuat kelainan pikiran Yusril dari pemuda pada umumnya.

Menatap semua anggota keluarga dan para saudara, Yusril tersenyum hangat, tak menunggu yang lain bereaksi ia berlari keluar ruangan dan meninggalkan rumah.

Tempat ini jelas, bekas acara berlangsung.

Karena masih ada kekacauan yang tertinggal.

Berbalik untuk menatap anggota keluarga Yusril menggertak gigi, mencoba menahan tangis, dan terus berlari ke depan.

___

Tidak tahu di mana Yusril berdiri sekarang tapi tempat ini mengerikan, tanah di bawah kaki basah dan lengket, bau busuk memenuhi udara, cahaya lemah berkedip-kedip tapi itu terlihat cukup jauh.

Yusril telah tiba di tempat ini tanpa sengaja, ketika ia berlari tanpa arah. Ia tiba-tiba terjatuh dari sebuah lobang, dan tibalah di tempat ini.

"Tempat ini sedikit menyenangkan."

"Tapi kenapa terlihat begitu menjijikkan."

"Selain bau busuk yang menganggu ini, ada juga baru darah yang kuat."

"Aaaaa...aaaaa "

Yusril terkejut oleh suara teriakan itu,"Kenapa ada wanita di tempat ini, jangan bilang ini tempat penculikan"

Yusril tidak takut, ia mengikuti sumber suara, hatinya sudah di penuhi oleh iblis ia hanya ingin kekuatan dan kesenangan, jika dia bisa bergabung dengan para bajingan itu dan menikmati sisa hidupnya ia mungkin bisa melepaskan beberapa kebencian.

"Tapi jika aku melakukan nya, aku bukan lagi diriku, tidak tidak... Aku akan membantu kalian ku harap beberapa dosa ku dapat terampuni."

Yusril menambah kecepatan dan tiba di depan mulut gua, ia tersentak ngeri.

Cahaya lemah yang berkedip-kedip dari kejauhan tidak lain adalah mata monster, mata itu sebesar ban motor dan memancarkan aura dingin.

Yusril ketakutan tanpa sadar kehilangan kekuatan lutut dan terjatuh.

Selain ada monster, ada juga gunung mayat yang mengalir kan darah segar, semua mayat itu adalah mayat perempuan.

Tidak ada dari mereka yang memiliki wajah normal, ada mata yang menghilang,gigi yang rontok,telinga di potong, ada juga yang tidak memiliki kulit wajah.

Semua perbuatan itu terlihat sangat baru.

Tentu saja banyak yang anggota badan mereka terpotong, yang lebih ngeri tidak ada satu helai kain pun yang tertinggal di tubuh mayat wanita itu, menampilkan sepenuhnya kerusakan yang terjadi.

Melihat ke arah lain dari kedalaman gua, Yusril hampir muntah.

Apa yang ada di sana adalah tabung berisikan anggota badan manusia, dan beberapa organ dalam manusia.

Entah apa yang sedang terjadi, ia hanya melihat beberapa selang besar saling terhubung dari tabung organ manusia itu, semua nya menuju ke arah monster, yang di rantai pemandangan itu seperti pasien yang sedang di infus.

Bersambung...!

Next chapter