1 BAB 1 Awal Pertemanan

Jakarta 2017,

Stasiun kereta Kota padat dengan orang orang yang berhamburan mengejar kendaraan panjang yang sedang berjejer manis di relnya. Reyn menangkap sosok yang berjalan pelan ke arahnya..seorang laki laki paruh baya terlihat gagah dengan balutan kemeja merah dan celana hitamnya. Lelaki itu terpaku menatap Reyn. "sudah lama Zyan?" lelaki dengan kemeja merah menggeleng sambil terus memperhatikan Reyn. "kurus sekali kamu Reyn." Reyn hanya tersenyum menanggapi komentar Zyan. Lama mereka bertatapan di tengah keramaian pusat stasiun Kota Jakarta. Ingatan Reyn terlempar ke masa

23 tahun silam. Reyn, gadis SMA sederhana dengan kaca mata minus yang setia menemaninya, berjalan pelan memasuki kelas Biologi 2 yang terletak di ujung koridor sayap Barat, mata Reyn jeli mencari posisi duduk di kelas barunya. "Reyn..Reyn..." terdengar sebuah suara memanggil dari ujung kelas, ternyata Ara , teman satu SMP Reyn sedang duduk manis sambil melambaikan tangannya ke arah Reyn. Reyn bergegas menghampiri Ara dan dengan sigap Reyn meletakkan tas ranselnya dibelakang meja Ara yang terlihat masih kosong. " kamu masuk kelas biologi juga Reyn?" tanya Ara. "Iya ra...tidak disangka ya kita sekelas lagi." Reyn sangat bahagia karena bisa sekelas lagi dengan ara. Reyn, gadis pendiam yg jarang berbicara...sehingga di kelas 1 pun ,Reyn tidak banyak teman bermain ataupun sekedar berbagi cerita.

Suasana kelas sudah mulai ramai dengan siswa2 baru kelas 2 Biologi. Aiza , sahabat di kelas lama Reyn pun sudah duduk manis disebelah Reyn

Reyn baru sadar ternyata dibelakang dan samping kanan kirinya dipenuhi siswa laki2. "Assalammualaikum...selamat pagi anak2, saya Pak Haidar, Guru Sejarah Islam sekaligus Wali Kelas kalian." Seorang Bapak paruh baya dengan kumis seperti Pak Raden menyapa murid murid kelas 2 Bio 2, Serentak mereka menjawab salam Pak Haidar.."Waalaikumsalam pakk..." Pak Haidar mulai membuka buku sejarah Islam dan menjelaskan secara global isi buku tersebut. Pelajaran sejarah salah satu pelajaran favoritku di SMA, sehingga tak berasa , jam pelajaran pun usai.

Bel pertanda jam pelajaran telah usai pun berbunyi, anak anak berhamburan keluar kelas dan berlomba lomba menuju parkiran motor. Udara kota Yogyakarta tidak sepanas hari hari kemarin. Suara klakson di belakang motor Reyn membuyarkan lamunannya. Sepintas Reyn melihat dari spion motor nya, seorang pemuda dengan tas berwarna merah, sepatu merah bahkan motornya pun berwarna merah. Sadar sedang diperhatikan, pemuda itu tersenyum dan mengangguk pelan kepada Reyn.Pipi putih Reyn memerah seketika dan segera Reyn melaju dengan motornya membelah jalanan ibu kota Pelajar.

Rumah bernuansa joglo dengan jendela jendela selebar daun pintu dengan beraneka tanaman hias dan pepohonan memenuhi area seluas dua hektar di selatan Kota Wirobrajan. Reyn asyik duduk di kursi rotan goyang diruang istirahat sambil menikmati bakpao goreng buatan Mak Siem. "Reynn..ada telpon untukmu" suara Mba Sari membuat Reyn segera menghambur ke sudut rumah dimana benda kotak kecil tergeletak di atas meja dengan gagang yang membulat diujungnya. " Assalammualaiku..." sapa Reyn ramah."Waalaikumsalam...ini Reyn ya? maaf saya Khalil Zyan, teman sekelas mu Reyn. " Reyn yang selama ini hanya berteman dengan Aiza dan anak2 perempuan lainnya hanya diam mematung, mendengar suara lembut nan berkharisma. " Saya baru dapat info..besok kita satu kelompok untuk praktek biologi, kamu besok bisa bawa benih kecambah kah? aku akan bawa kapas dan gunting." Reyn segera menjawab singkat permintaan teman laki2nya diseberang telephon.."baik..besok aku bawakan." jawab Reyn singkat. "Assalammualaikum Reyn.." "Waalaikumsalam " .

avataravatar