1 Bab 1

Hai, nama gua Putra aku bersekolah di SMA Pelita. Gua Tinggal di Ibu Kota Jakarta. memang menarik sih tinggal di kawasan metropolitan. Tapi tak jarang gua melihat makhluk tak kasat mata. Ya,gua memiliki kemampuan untuk melihat makhluk-makhluk yang tak semua orang lihat.

"Pagi Mah" sapa gua saat di ruang makan.

"papah kemana? " tanya gua heran, baru kali ini ngeliat papah gua gak ada di meja makan.

"udah berangkat tra dari pagi" jawab mamah gua di selingi dengan menyiapkan nasi goreng di piring gua.

gua bukan anak orang kaya, tapi semua bisa dalam berkecukupan.

"tra gak kerasa ya kamu udah mau kelas 12 aja" ucap mamah gua sambil tersenyum.

"seperti yang mamah lihat" jawab gua menanggapi ucapan mamah.

gua ini tipikal laki-laki yang pada umumnya, penyuka novel. Mempunyai Hobby menulis dan membaca memang salah satunya. Gua gak terlalu banyak teman, sebab gua gak terlalu mengenal banyak orang di lingkungan sekolah.

"Mah, putra berangkat dulu ya. Assalamualaikum" ucap gua sambil mencium tangan mamah.

"Waalaikumsalam, hati-hati tra" jawab mamah gua.

gua pun menanggapi dengan mengangguk. kalau kalian mau tahu, gua ini jurusan 12 Ips. ya pas takaran lah untuk diri gua. Gua ke sekolah naik motor matic pemberian ayah gua, katanya sih biar mempermudah dalam segala urusan.

sampainya di sekolah gua pun langsung menuju kelas.

"astaghfirullah" kaget gua saat memasuki kelas baru.

"ini kelas atau sarang hantu sih" gumam gua saat melihat keadaan kelas. Aura yang gelap membuat bulu kuduk gua berdiri, melihat penunggu di kelas ini gak terlalu membuat gua takut. Selagi dia diam gua gak akan bertindak.

"tra duduk sini" ucap temen gua yang bernama ali. Gua sama ali kenal sejak duduk di bangku SMP. Ali ini sama seperti gua yaitu melihat makhluk tak kasat mata, gak jarang kalau gua sama ali membicarakan hal-hal yang kita lihat.

"Aura di kelas ini gak enak ya tra. Beda sama kelasan lain" ucap ali setelah melihat seisi ruangan. memang kelas ini agak berbeda dengan kelas lain.

"Tapi penunggu-penunggu di sini cuma diam doang li, gak ngeganggu yang lain" heran gua.

"Ya gak ngapa lah, daripada dia kesana kemari gak jelas. kita juga yang pusing ngeliatnya" jelas ali. memang benar sih, kadang gua dan ali pun tak terlalu fokus dengan pelajaran jika penunggu disini berkeliaran.

"Memang puyeng punya kemampuan begini" ucap ali di selingi tertawa.

"Tra katanya bakal ada murid baru di kelas kita" kata ali.

"Seriusan lu? cewek apa cowok nih" tanya gua. ya, itung-itung meminimalisir ke kepoan.

"Cowok" jawab ali.

"Bagus deh, kebanyakan cewek ribet" ucap putra.

"Yaelah tra gua empet banget kebanyakan cowok. Gak ada semegahnya banget inimah"

"Lebay lu ah, di rumah kan lu tiap hari ngeliatin emak lu" ucap putra sambil tertawa terbahak-bahak.

"Yang ntuh beda coy"

Gua sama ali ini sama-sama orang betawi, jadi bahasa kita kadang pakai bahasa betawi.

"Eh ada pak botak" celetuk gua saat melihat guru masuk ke kelas.

"Pak toro cokkk" jawab ali. Gua kadang sering manggil Pak toro dengan sebutan pak botak, karena kepalanya botak hahaha.

avataravatar
Next chapter