webnovel

Suara Yang Menghentikan Pembicaraan Seketika

Orion melepaskan mahkota yang ada di tangannya, mahkota itu kembali melayang ke atas kepalanya dan menetap disana. Orion melihat ke atas dan sekarang dia yakin bahwa mahkota itu akan mengikuti kepalanya kemanapun itu berada.

'Mahkota ini dapat memilih kandidatnya sendiri, apa ini berarti aku bisa menjadi raja dunia selanjutnya? Secara sungguhan, yang berarti memimpin seluruh dunia? Atau ada kriteria lainnya?'

Orion melihat ke {Ensiklopedia dunia} yang ada di tangannya, dia berpikir untuk mencari segala hal yang berhubungan dengan buku itu. Karena benda yang saat ini di tangannya adalah buku yang mengetahui segala hal yang di mulai sejak dunia terbentuk hingga detik ini.

Namun tindakan itu segera di urungkan, dia merasakan sesuatu. Tanah bergetar dan seluruh ruangan itu juga bergetar, Orion melihat ke sekeliling ruangan itu yang bergetar tambah cepat.

'Tempat ini akan runtuh, ledakan tengkorak tadi pasti menggeser struktur tempat ini. Aku harus segera pergi' Orion segera berlari keluar dari ruangan itu sambil membawa {Ensiklopedia dunia}.

"Menyusahkan membawanya.....Benar, pada system terdapat penyimpanan...." Orion segera melihat menu dari system dan menemukan adanya penyimpanan, dia segera memasukkan {Ensiklopedia dunia} ke sana.

Langkah Orion dalam berlari semakin mudah, dia terus menyusuri lorong itu sambil terus mendengar suara jatuh yang keras jauh di belakangnya dan suara itu semakin mendekat. Ketika menemukan beberapa jalur lainnya dan persimpangan, Orion dengan cepat mengambil keputusan dan terus berlari dengan kaki kecilnya.

'Percuma, tempat ini lebih cepat runtuh sebelum aku keluar dari sini....Pikirkan sesuatu Orion....' Pikir Orion dalam larinya, seluruh jalan di terangi oleh obor dan itu sangat membantu untuknya. Disaat dia sedang fokus berlari, tiba-tiba dia mengingat penjelasan tentang {Mahkota raja dunia kuno}.

'Mahkota itu bisa meningkatkan kekuatan penggunakan berkali-kali lipat, dalam konteks kekuatan itu. Kurasa kekuatan fisik tentu termasuk, kalau begitu....' Orion bisa merasakan bahwa sesuatu jauh di belakangnya dan itu tidak baik.

"Aktifkan {Mahkota raja dunia kuno}: Meningkatkan 10 kali lipat!!!"

Mahkota yang melayang di kepala Orion mengeluarkan sinarnya yang cukup terang tapi tidak mempengaruhi Orion, cahaya emas yang terlihat mewah dan agung.

Tubuh Orion seperti menyerap cahaya itu dan detik itu juga dia bisa merasakan peningkatan signifikan pada tubuhnya, dia juga melihat bahwa kekuatan yang ada pada statusnya meningkat 10 kali lipat.

Tubuhnya terasa jauh lebih ringan dan begitu juga dengan langkahnya, kecepatannya mengiringi dan tubuhnya seperti mengalir begitu saja. Dia melewati lika-liku lorong itu dan akhirnya bisa melihat cahaya pada ujung lorong itu.

"Akhirnya, aku kel-"

BUUUMMM

Beberapa batu besar menimbun Orion, jaraknya dengan jalan keluar itu hanya beberapa meter saja namun reruntuhan itu bergerak lebih cepat dan pada akhirnya menghantam Orion dengan bebatuan besar.

SRET SRET SRET

Beberapa batu besar di sana terlihat bergetar, salah satu batu disana mulai terangkat. Orion keluar dari tumbukan batu-batu besar itu, dia segera berjalan menjauh. Dari kepalanya mengalir darah dan sekarang kondisinya terlihat kumuh.

'Jika bukan karena kekuatan ku yang meningkat 10 kali lipat, aku pasti sudah mati tertimpa batu-batu besar ini' Orion melihat ke tumpukan batu itu.

Dia kemudian melihat ke sekitarnya, saat ini dia berada di sebuah hutan yang berada di kaki gunung. Dia melihat ada sebuah sungai yang cukup besar, dia kemudian melihat ke tumpukan batu itu.

'Jika tebakan ku benar, seharusnya ada banyak benda-benda yang berharga seperti mahkota ini di dalam sana. Kini sudah tertimbun, sungguh di sayangkan' Orion pun segera menuju ke sungai yang ada di bawah sana.

DEG DEG DEG

Secara tiba-tiba, Orion merasakan rasa sakit yang sangat luar biasa. Rasa sakit yang belum pernah dia rasakan dan bersamaan dengan itu, tubuhnya terasa sangat berat dan berkeringat banyak, kepalanya sakit dan berdengung, pandangannya mulai kabur.

Meskipun begitu, Orion tetap memaksakan tubuhnya untuk bergerak. Meski rasa sakit dan kelelahan luar biasa sedang dialami oleh dirinya, Orion terus berjalan dengan langkah yang sangat pelan. Tanpa dia sadari, dirinya kehilangan keseimbangan dan tersandung oleh kakinya sendiri.

Orion berguling-guling ke bawah dan karena jalan yang menurun menyebabkan kecepatan dia berguling semakin tinggi, tubuhnya menghantam pohon dengan keras dan dia pun kehilangan kesadarannya. Dia pun tercebur kedalam sungai itu dan terbawa arus air yang cukup deras itu.

...

Tak jauh dari sungai itu, ada sebuah desa. Desa itu adalah desa netral karena tidak termasuk atas bagian kerajaan mana pun, desa tersebut adalah desa peninggalan seorang pahlawan. Dari gerbang desa itu, seorang gadis pergi keluar menuju ke arah sungai.

Sambil berjalan ke sungai itu, dia bersenandung dengan riang. Senandungannya terdengar lembut, meski ada beberapa yang sedikit meleset. Gadis itu berjalan dengan riang sambil melihat ke sekitarnya, cahaya matahari menembus pepohonan dan menyinari beberapa bagian tanah hutan.

Setibanya di pinggir sungai, gadis itu mulai mengambi beberapa tanaman yang ada disana. Tanaman itu adalah herbal yang di gunakan untuk beberapa metode pengobatan, dia butuh waktu beberapa menit hingga dia merasa herbal yang di kumpulkan sudah cukup dan setelah itu bersiap untuk pulang.

"Hahaha.....Lucu sekali, aku melihat seseorang yang mengambang di dekat batu besar itu. Pasti rasa lelah dan panas matahari memengaruhi otak ku...." Gadis itu mengusap kedua matanya, namun apa yang di lihatnya tidak berubah.

"Eh...." Gadis itu terdiam beberapa saat, dia dengan cepat pergi dan meninggalkan herbal yang baru saja dia petik.

'Aku harus cepat, sebelum arus membawa tubuh itu' Gadis itu sampai di desanya, dia segera mencari dan mengabari ayahnya tentang apa yang di lihatnya.

Ketika mendengar itu, ayah dari gadis itu segera pergi bersama beberapa pria yang ada di desa. Begitu sampai di pinggir sungai, mereka melihat tubuh seorang anak yang tertahan oleh batu besar. Mereka segera membawa tubuh anak itu untuk di keluarkan dari air.

Ayah dari gadis itu segera memeriksa keadaan anak itu, memastikan apakah anak itu masih hidup atau sudah bertemu dengan tuhan dan jika masih hidup. Apakah ada air yang memasuki paru-parunya.

"Dia masih hidup dan tidak ada air yang menggenang di paru-parunya, tapi detak jantungnya lemah dan ada luka di kepalanya. Bawa anak ini ke rumah ku, istriku akan memeriksanya" Para pria desa mengangguk tanda setuju dan membawa anak itu kembali ke desa.

.....

Membuka matanya, hal yang pertama di lihat Orion adalah langit-langit ruangan yang berwarna coklat. Dia segera mencoba duduk dan bersandar pada bantal, dia melihat ke sekitar.

'Sepertinya aku di selamatkan dan di rawat dengan baik, sungguh ruangan yang praktis. Tidak ada apapun selain tempat tidur, meja dan lemari yang berisi botol-botol....Obat?' Orion mengusap kepalanya yang ada perban terbalut disana sambil melihat ke sekitar.

'Meskipun begitu, kepala ku masih sakit dan begitu juga dengan tubuhku. Tapi ini lebih baik dari yang sebelumnya....Jauh lebih baik'

.

Nama: Orion

Level: 0

Tingkat kekuatan: 10

Poin pengalaman: (0/5)

Gelar: <Raja dunia>

Potensi: Tak terbatas

.

'Seperti yang ku duga, tidak mungkin kekuatan ku bisa meningkat begitu saja. Ini hanya memberi peningkatan temporer dan resiko menggunakannya juga cukup besar, ada harga yang di bayar untuk itu' Orion menghembuskan nafas panjang, tanda kecewa.

Orion mendengar suara dari luar ruangan, suara itu di iringi oleh beberapa langkah kaki yang menuju ke tempatnya. Orion segera kembali berbaring dan menutup matanya.

SRET

'Pertama aku harus mengetahui siapa mereka, alasan mereka menolong ku dan apa yang akan ku katakan begitu bertemu mereka secara langsung' Orion bisa merasakan bahwa beberapa orang sedang berada di samping tempat tidurnya.

"Mungkin tubuhnya masih kelelahan atau semacamnya, sehingga membuatnya belum sadar hingga sekarang" Orion mendengar suara seorang wanita.

'Aku bisa mengerti bahasa mereka? Apa ini berkat system?'

"Setidaknya dia masih baik-baik saja, itu yang terpenting" Suara seorang pria juga terdengar olehnya.

"Ayah, sepertinya luka di kepalanya sudah sembuh. Tidak ada darah yang keluar dari kepalanya sekarang" Suara seorang gadis juga terdengar sekarang.

'3 orang, dua di kanan dan 1 di kiri. Ini sekarang waktunya untuk bangun' Orion pun mulai menggerakkan mata, seperti orang yang baru bangun.

"Ayah, dia sudah bangun" Kata gadis itu.

Orion membuka matanya, tindakan yang dia lakukan sangat mirip dengan orang yang baru sadar. Dia melihat ke kiri dan kanan.

'Dengan system ini, aku bisa melihat Level dan tingkat kekuatan mereka dan untuk nama. Kenapa ada tanda "???"?' Orion melihat itu di atas kepala mereka.

"Halo, nak. Bagaimana perasaan mu? Apa kau masih merasa sakit?" Pria yang ada di kiri Orion bertanya.

"Ha-halo, aku baik-baik saja" jawab Orion, berpura-pura bingung dan takut.

'Apa mereka memahami bahasa ku?'

"Jangan takut, nak. Tenang" Pria itu menenangkan.

'Ternyata bisa, baguslah'

"Dimana aku? Kenapa aku ada disini?" Suara Orion terdengar takut dan tertekan.

"Tenang, nak. Kau berada di desa Hillos, kau di temukan mengambang di sungai..." Pria itu melirik putrinya yang ada di sebrang.

"Nama ku Sol, aku adalah kepala desa disini. Itu adalah istri ku, May...." Sol memperkenalkan istrinya yang ada di kanan Orion.

"Dia yang mengobati mu..." Sol memperjelas.

"Dan gadis itu adalah putri kami, Anna. Dia yang menemukan mu di sungai" Anna bersembunyi di belakang ibunya, dia terlihat malu.

"Nak, bolehkah aku tahu siapa nama mu?" May bertanya, dia tersenyum hangat kepada Orion.

'Sekarang pada kolom "Nama", nama mereka terpampang. Itu berarti, jika aku mengetahui nama seseorang maka itu akan terisi sendiri'

"Na-nama ku Orion, bibi" Orion menjawab, dia terdengar gugup dan tentu saja itu hanya pura-pura.

"Orion...Nama yang sangat bagus..."

"Apa, bibi boleh tahu. Dari mana kamu berasal, Orion?" May kembali bertanya.

"Aku juga tidak tahu, bibi. Aku tidak tahu nama tempat asal ku"

'Anak yang malang, lagipula di usianya mungkin juga sulit untuk mengetahui asalnya' Sol berkata.

"Bagaimana dengan orang tua mu? Dimana mereka?" Kali ini Sol yang bertanya.

"..." Orion menjadi diam.

"Orion?" Sol melihat ke Orion dengan bingung.

"Orang tua ku...Mereka sudah tiada...Dan itu sudah lama" Orion menjawab dengan nada yang terdengar paruh dan sedih.

Dia tidak berbohong soal itu, meski kesedihannya itu hanya sandiwara belaka. Orang tuanya memang sudah mati dan itu memang sudah lama.

"Oh...." May melihat Orion dengan prihatin, begitu juga dengan Sol dan Anna.

'Astaga, aku melakukan kesalahan' Kata Sol dalam hatinya.

"Tidak apa, paman. Itu sudah berlalu cukup lama, kau tidak perlu merasa tidak nyaman begitu" Orion berkata.

"Orion, bagaimana mana kamu bisa berada di sungai itu?" May segera mengalihkan pembicaraan, agar Orion tidak menjadi lebih sedih.

"Sebenarnya..." Orion pun mulai menceritakan kebohongan nya.

Dia mengatakan bahwa dirinya di kejar oleh sekelompok orang, dia di kejar dalam keadaan lapar, kotor dan kacau. Tanpa sengaja, dia tersandung dan masuk ke sungai itu.

"Sebenarnya, mereka tidak salah. Aku sudah sering mencuri dan melakukan banyak hal yang buruk, aku adalah anak yang buruk" Orion berkata.

"Tidak, nak. Kamu bukan anak yang buruk, keadaan memaksa mu begitu" Sol mengusap kepala Orion.

"Terima kasih, paman. Karena mau menyelamatkan ku" Orion melihat ke Sol.

"Bukan aku yang menyelamatkan mu, berterimakasih lah kepada Anna"

"Anna..." Orion melihat kepada Anna yang masih mengintipnya dari belakang May.

"Terima kasih, Anna" Orion tersenyum tipis.

"....." Anna hanya mengangguk.

"Anna, Orion berterimakasih. Apa yang harus kamu jawab" May mengusap kepala putrinya.

"Sa-sama-sama, itu sudah keharusan untuk menolong orang lain" Anna menjawab, dia keluar dari belakang ibunya.

GRRRUUUKKK

Suara itu muncul ketika ruangan itu hening, Orion merasa malu. Dia tidak percaya bahwa perutnya baru saja berbunyi, yang lainnya juga mendengar itu. Suara yang menghentikan pembicaraan seketika.

Next chapter