webnovel

Rasa Takut

Orion berkumpul bersama dengan 2 bawahannya, sementara para serigala itu mengepung mereka dari 4 arah. Mereka tidak terlihat akan menyerang Orion dan 2 bawahannya, mereka hanya memperhatikan dari jarak yang cukup jauh.

"Jadi begitu, apa ada pertanyaan?" Orion melihat ke 2 bawahannya.

"Tidak, tuan" Rover menggeleng.

"Argus?" Kali ini Orion melihat ke Argus.

"Begitu juga dengan ku, tuan"

"Bagus, kalau begitu jalankan peran kalian masing-masing…" Orion menepuk bahu kedua bawahannya itu.

"Pertunjukkan di mulai" Orion tersenyum.

Argus menghadap ke salah satu serigala itu, dia menatap serigala itu, Rover juga menghadap ke serigala lainnya. Sedangkan Orion menghadap ke serigala yang lainnya, Argus dan Rover membelakangi Orion.

Argus merasa sedikit takut, karena serigala yang akan dia hadapi saat ini adalah yang terkuat dari 3 serigala lainnya. Dia merasa ragu, namun tuannya sudah memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk mengurus dan dia lebih ingin untuk menjawab kepercayaan itu.

Orion menyuruh 2 bawahannya untuk melawan 2 serigala terkuat dari 4 serigala itu, sedangkan dia akan melawan 1 dari 2 serigala yang lebih lemah itu dan akan menyisahkan 1 nantinya untuk acara terakhir.

Orion ingin mengakhiri itu dengan cepat. Orion juga bisa merasakan bahwa kekuatannya dalam menggunakan {Black rover} juga meningkat, Orion pun maju menuju ke serigala itu.

Orion mengirim 5 bagian dari [Firework] ke serigala yang paling lemah, serigala itu bisa menghindari 5 bagian itu dengan mudah. Orion juga semakin mendekat dengan mengirim 5 tebasan air yang tipis, namun serigala itu juga bisa menghindar dengan mudah.

'Untuk tubuh yang besar, makhluk ini cukup gesit dan lincah' Orion pun semakin dekat dengan serigala itu.

Serigala itu tidak memilih mundur, melainkan maju untuk berhadapan langsung dengan Orion. Orion bergeser ke samping sambil melempar sebuah bola cahaya ke serigala itu, serigala itu tampak akan menghindari bola cahaya itu.

SRING

Bola cahaya itu meledakkan cahaya terang benderang tepat di hadapan serigala itu, serigala itu tampak linglung dan bingung dengan keadaan yang di terimanya.

.

[Skill: [Blindness] memperoleh +400 (+50%) poin pengalaman]

[Skill: [Blindness] berevolusi menjadi Skill: [Illusion]]

.

[Illusion]: Mengeluarkan bola cahaya yang memancarkan sinar, yang dapat membuat penerima melihat ilusi dari pengguna dalam waktu beberapa detik.

Tingkat: 1 (400/500)

.

Orion membaca penjelasan skill barunya dengan cepat, serigala yang terkena efek dari [Blindness] sudah sepenuhnya bebas dan menyerang Orion. Orion berputar pada detik terakhir dan menyebabkan serangan itu menghantam tanah.

Orion melemparkan sebuah semburan api, namun serigala itu juga cepat dan bisa melompat untuk menghindari itu. Orion tersenyum tipis dan mengeluarkan sebuah bola cahaya yang terpecah menjadi 5 bagian yang melesat menuju serigala itu.

Kelima bagian itu mengenai serigala tersebut dan menghasilkan ledakkan kecil pada tubuhnya, serigala itu terjatuh dan menghantam tanah dengan cukup keras.

.

[Skill: [Firework] memperoleh +400 (+50%) poin pengalaman]

[Skill: [Firework] meningkat ke tingkat 5]

.

Serigala itu berdiri setelah berbaring beberapa saat, dia terlihat terhuyung dan Orion mengambil kesempatan dengan mendekatinya. Serigala itu kembali menyerang dengan cakarnya, namun Orion berputar sambil mengayunkan pedangnya.

SLASH

Orion berhasil melukai 1 kaki serigala itu dengan baik, dia langsung mengambil kesempatan untuk melompat ke atas dan menghantam serigala itu dengan tornado dari [Hurricane strike] untuk membuatnya tetap tertekan ke tanah.

Orion juga melempar {Black rover} ke tempat lain dan ketika tangan kanannya mengelurkan pusaran angin, tangan kirinya justru mengelurkan semburan api dan menghantam punggung serigala itu.

Pusaran angin dan semburan api itu sedikit memunculkan reaksi yang luar biasa, ledakkan yang di hasilkan oleh semburan api Orion menjadi lebih besar dan itu tentu sangat berdampak bagi serigala itu.

Orion mendarat di samping {Black rover} dan dia langsung mengambil pedang itu, serigala itu kembali berdiri. Meski kali ini dia tampak kesulitan untuk itu, namun dia bisa berdiri dengan baik. Dia menatap Orion dengan tajam.

.

[Skill: [Hurricane strike] memperoleh +400 (+50%) poin pengalaman]

[Skill: [Hurricane strike] naik ke tingkat 3]

[Skill: [Pelontar api] memperoleh +400 (+50%) poin pengalaman]

[Skill: [Pelontar api] berevolusi menjadi Skill: [Fireball]]

.

[Fireballs]: Melancarkan serangan dengan 3 bola api yang beruntun atau melancarkan serangan tunggal dengan 1 bola api raksasa.

Tingkat: 1 (100/1.000)

.

'Ah, akhirnya skill yang ku pelajari dari ayah mengalami evolusi' Orion tersenyum tipis sambil terus melangkah menuju serigala yang terluka parah itu.

Serigala itu maju dengan penuh kekesalan, tatapan matanya terkunci pada Orion. Dia siap untuk menabrak Orion dengan seluruh tubuhnya, Orion bersiap dengan pedang yang akan di tebaskan kearah serigala itu.

SRET

Orion mengganti posisi tangannya yang ada di gagang pedang itu dengan cepat, sekarang tangannya terlihat seperti sedang menggenggam sebuah tombak. Orion melemparkan pedangnya dengan cepat ke arah serigala itu.

CLEP

{Black rover} tertancap di kepala serigala itu, serigala itu langsung tumbang dan sekarang tubuhnya berada tepat di hadapan Orion. Serigala itu sudah tidak bernyawa dan Orion mendekati gagang pedangnya yang menancap di kepala serigala itu.

.

[Membunuh serigala raksasa (B) Memperoleh +20.000 (+50%) poin pengalaman]

.

"Huh, untung aku sadar bahwa serigala itu mengunci tatapannya kepada ku…" Orion mencabut pedangnya dari kepala serigala itu.

Darah keluar deras dari sana, Orion segera menjauh karena tidak ingin terkena darah itu. Dia juga mengayunkan {Black rover}, agar darah yang ada di bilah pedang itu terbuang semuanya.

"..." Orion melihat ke arah pertarungan antara bawahannya dengan 2 serigala terkuat disana, lalu kembali melihat ke serigala yang tersisa.

Serigala itu berjalan dengan perlahan menuju ke Orion, tampak jelas bahwa dia berwaspada pada manusia yang ada di depan sana. Orion menyeka pipinya yang terkena cipratan darah.

"Oh, iya. Kalian bahkan belum menggores ku sedikit pun, apa kalian benar-benar hebat?" Orion tersenyum meremehkan kepada serigala itu, namun serigala itu tidak mengerti apapun.

"Atau aku yang memang terlalu hebat untuk mereka?" Orion sekarang bergumam sendiri.

Orion bergeming begitu melihat serigala itu sudah ada di udara untuk menerjang dirinya, Orion melemparkan sebuah bola cahaya ke arah serigala itu.

BUM

Serigala itu menghantam tepat dimana Orion berdiri sebelumnya, serigala itu melihat ke bawah. Namun hanya menemukan sosok Orion yang terlihat baik-baik saja, tetap diam disana.

BUM

Serigala itu terhempas sedikit ke samping, sebuah bola api menghantam tubuhnya dan itu datang dari sampingnya. Serigala itu langsung melihat ke sumber serangan itu, Orion berdiri dengan tangan yang teracungkan ke depan.

Serigala itu tampak bingung dan melihat ke tempat dimana Orion yang pertama kali di lihatnya berada, namun tidak ada apapun di kawah kecil itu yang tersisa.

.

[Skill: [Illusion] memperoleh +400 (+50%) poin pengalaman]

[Skill: [Illusion] naik ke tingkat 2]

[Skill: [Fireballs] memperoleh +600 (+50%) poin pengalaman]

[Skill: [Fireballs] naik ke tingkat 2]

.

Serigala itu bergerak ke samping secara perlahan, Orion menyadari itu. Dia menancapkan {Black rover} ke tanah dan mengeluarkan pedang besi serta belatinya, tangan kanannya menggenggam belati dan tangan kiri menggenggam pedang.

SRING

Orion melempar kedua senjatanya itu, pedang dan belati itu berputar melesat ke arah serigala itu. Serigala itu bisa melihat lintasan dari pedang dan belati itu, serigala itu pun bergeser ke samping.

Namun dia bergedik begitu melihat 3 bola api juga mengincarnya, serigala itu pun menghindar ke samping lebih jauh dengan cepat.

TENG

Suara besi yang saling bertemu terdengar, serigala itu bergedik dengan suara itu. Namun dia tidak menyadari dengan cepat bahwa sebuah pedang telah menancap di tubuhnya, serigala itu tampak terkejut dan ketika dia melihat ke Orion.

CLEP

Sebuah pedang menancap di kepalanya dan membuatnya kehilangan nyawa detik itu juga, Orion mendekat ke serigala itu dengan santai.

.

[Membunuh serigala raksasa (B) Memperoleh +20.000 (+50%) poin pengalaman]

.

"Hah, ternyata cukup mudah untuk menebak pergerakan dari serigala itu dan itu memberi ku sedikit ide untuk mengubah arah dari senjata yang ku lempar menggunakan senjata lainnya…."

"Dan siapa yang menduga bahwa itu berhasil, lalu aku juga menggunakan efek dari keterkejutan serigala itu untuk menyerangnya menggunakan lemparan pedang ku. Aku memang hebat" Orion tertawa.

Orion mencabut pedangnya yang ada di kepala serigala itu dan mencabut pedang yang ada di tubuh serigala itu, Orion melihat serigala itu sebentar. Serigala itu pun kembali ke ukuran aslinya.

'Sepertinya efek "Pembesaran" itu hanya berlaku selama serigala ini hidup dan memiliki Mana untuk di konsumsi'

"Tapi, kalian berdua mati dengan cara yang sama…." Orion berkata kepada serigala itu.

"Dan kenapa perginya belati ku, ya?" Orion melihat ke sekitar, dia melihat sedikit kilauan dan mendekati kilauan itu.

.....

Argus terhempas ke belakang, dia langsung bangkit dan melesat ke udara untuk mengambil jeda dari pertarungan yang sulit itu. Serigala yang dia hadapi sangat berbeda dari serigala yang sebelumnya, serigala itu lebih agresif.

"Hah….Bagaimana aku bisa mengalahkan makhluk yang Rank kekuatannya jauh di atas ku…" Argus melihat ke bawah, serigala itu bersiap untuk menerjang dirinya.

Argus pun melesat menjauh dari sana, matanya melihat ke Rover yang sedang bertarung juga. Namun berbeda dari dirinya yang terdesak oleh musuh, Rover justru bisa mendesak musuhnya dan terlihat lebih unggul.

"Bagaimana bisa dia unggul begitu?"

BUK

Argus terhempas ke tanah, serigala itu berhasil melayangkan serangan ketika Argus lengah. Argus berdiri dengan terhuyung, dia merasa pusing meski tubuhnya tidak terluka parah.

Argus menghindari serangan lainnya, dia di paksa untuk menghindar sepenuhnya tanpa bisa menahan sedikit pun serangan demi serangan.

"Hah….Kau masih ragu pada diri mu sendiri, Argus" Orion berkata sendiri, dia sedang duduk di atas sebuah pohon.

Melihat bagaimana kedua bawahannya menghadapi musuh yang lebih kuat dari mereka sendiri, Orion terkesan dengan Rover yang berhasil unggul. Namun dia tidak heran lagi, karena Rover adalah seorang petarung yang sudah sangat amat berpengalaman.

"Hmph, hmph, hmph….Pengalaman memang salah satu guru yang hebat, aku terkesan" Orion mengangguk sendiri.

Orion turun dari pohon itu, berjalan menuju ke Rover dan serigala yang sedang di lawannya. Dia melihat ke Argus, mereka saling bertatapan. Orion memalingkan tatapannya dan kembali berjalan ke arah Rover.

BUM

Argus sekali lagi menghantam sebuah pohon dan tetap terduduk di sana, fokus dan konsentrasi yang tadi ada pada dirinya menghilang seketika ketika Orion memalingkan wajahnya dari dirinya.

Dia merasa bahwa seluruh tenaga dan kekuatannya menghilang dalam sekejap, dia merasa takut akan musuhnya, merasa takut akan mengecewakan Orion dan merasa takut untuk mati.

'Apa…Aku sudah mengecewakan tuan ku?' Pikiran itu muncul di kepalanya.

.

[Membunuh serigala raksasa (B+) Memperoleh +30.000 (+50%) poin pengalaman]

.

"Itu berjalan dengan mudah, terima kasih Rover" Orion mengayunkan pedang besinya dan darah bercipratan dari sana.

"Tidak tuan, akulah yang seharusnya berterima kasih kepada mu. Sudah sangat lama aku tidak bertarung begini, ini menyenangkan" Rover dengan tubuh Orion mengeluarkan senyumnya yang Orion sendiri sangat jarang lakukan.

"Jadi begini ya, jika aku tersenyum. Tidak buruk, bahkan sangat hebat" Orion berkata sambil memperhatikan wajah dari clone nya itu.

"..." Rover melihat ke arah Argus.

"Kita tidak akan menolong Argus, cukup perhatikan saja" Orion berkata, dia sedang mengeluarkan Core dari serigala raksasa yang baru saja di bunuhnya.

"Baik, tuan" Rover mengangguk.

"Oh, reaksi mu datar saja"

"Aku hanya berpikir bahwa apa yang kau katakan memang benar, tuan. Kita hanya akan membantunya ketika nyawanya benar-benar dalam bahaya"

"Hah? Menolongnya? Tidak, kita tidak akan menolongnya…"

"Meski dia akan mati sekali pun" Orion berkata sambil mengkuliti serigala itu.

"Tapi, dia bis-"

"Untuk apa aku menolong makhluk yang bahkan tidak percaya pada kemampuannya sendiri?" Orion berkata dengan dingin, Rover terdiam.

"Dia menganggap bahwa tingkat kekuatan adalah penentu kemenangan, menganggap bahwa makhluk yang sedikit lebih kuat darinya adalah musuh yang patut untuk di takuti dan ragu pada dirinya sendiri…"

"Jika dia itu adalah manusia, maka manusia seperti tidak pantas untuk hidup"

"….." Rover hanya diam, dia tahu bahwa Orion terdengar marah dari cara bicaranya.

"Sekarang lihatlah, Rover. Apa kita akan melihat seorang sampah mati terkoyak-koyak atau melihat seorang sampah bangkit untuk menjadi lebih baik" Orion melihat ke arah Argus.

BUM

Cakar besar dari serigala raksasa menghantam pohon, Argus bisa melompat ke samping untuk menghindar. Fisik dan mentalnya benar-benar terkuras, fisiknya fokus untuk menghadapi serigala itu secara langsung.

Mentalnya memikirkan cara-cara agar bisa menghadapi serigala itu dan memikirkan cara agar dirinya tidak mengecewakan tuannya, Argus memutuskan untuk terbang rendah di sekitaran serigala itu, sambil memikirkan cara untuk unggul dari lawannya itu.

'Percuma, aku tidak bisa memikirkan cara yang bisa membawa ku ke kemenangan. Serigala ini terlalu kuat untuk ku…' Argus sekali lagi menghindari serangan cepat itu.

"Tuan, bagaimana menurut mu?"

"Apanya?" Orion sedang duduk, dia masih melihat ke Argus dan lawannya.

"Apa yang harus di lakukan oleh Argus untuk menang?"

"Dia bisa melakukan banyak cara"

"Banyak cara?" Rover melihat ke Orion dengan bingung.

"Ya, banyak cara" Orion mengangguk.

"….." Rover hanya diam, dia tidak mengerti maksud dari Orion.

"Bukankah aku sudah bilang, berpikirlah sederhana dalam melawan sesuatu"

"iya, tadi kau sudah bilang" Rover mengangguk.

"Aku tidak pernah menyuruh kalian untuk membunuh serigala itu dengan 1 serangan, dengan gaya yang keren, atau menggunakan serangan mematikan. Yang ku suruh hanya membunuh serigala itu, hanya itu"

"….." Rover tetap diam.

"Tapi, jika dari awal kau sudah merasa kalah dari lawan mu. Maka itu hanya akan menghilangkan kesempatan mu untuk menang, secara perlahan…"

"Kau boleh merasa takut pada lawan dan takutlah, karena dengan kau merasa takut. Maka kau akan semakin waspada dan itu juga membuat mu semakin fokus, tergantung apa kau ingin melawan atau lari"

"Jadi, apa tuan bermaksud untuk menyuruh Argus melawan rasa takutnya sendiri?"

"Entahlah, aku juga tidak tahu. Argus tidak mungkin memiliki rasa takut yang besar kepada serigala raksasa, tapi. Aku tahu, bahwa dia takut mati"

"Semuanya juga begitukan, tuan" Rover terkekeh.

"..." Orion hanya diam.

"Daripada menyuruhnya untuk melawan rasa takut, aku ingin dia untuk menghilangkan keraguan pada dirinya dan memunculkan rasa percaya diri. Dengan melakukan sesuatu yang awalnya dia anggap mustahil, kurasa bagus"

"Dia sangat bimbang ketika aku menyuruhnya untuk melawan serigala terkuat di antara yang lainnya, padahal kita berdua bisa tahu. Bahwa dia bisa melakukan itu, namun potensinya tertutupi oleh dirinya sendiri"

"Kurasa, tuan benar"

Next chapter