12 Berburu

Di sebuah hutan yang tenang dan terlihat nyaman, seekor kelinci sedang memakan dedaunan dengan tenang dan santai. Tanpa mengetahui bahwa 3 orang sedang memantau pergerakannya di balik semak-semak.

Orion sedang membidik kelinci itu dengan anak panah, dia sedang menunggu waktu yang tepat untuk melepaskan anak panahnya. Sementara Anna dan Sol juga melihat kelinci, sambil sesekali melihat Orion.

'Aku tidak tahu bagaimana kehidupan Orion yang sebelumnya, tapi dia terlihat sangat handal dalam hal ini. Apa dia selalu berburu di hutan?' Sol berpikir.

Ketika dia memberitahu Orion tentang dasar-dasar menggunakan panah, Orion terlihat sudah paham. Dia bahkan sudah mengerti beberapa hal penting lainnya, hal yang hanya di mengerti oleh orang yang bukan amatir.

CLEP

Panah menancap di tubuh kelinci coklat itu, tepat setelah itu. Kelinci itu tidak bergerak sama sekali, dia langsung mati dalam waktu yang singkat. Mereka bertiga langsung keluar dari persembunyian dan mendekat ke tubuh kelinci itu.

.

[Membunuh kelinci (Tingkat 0), Memperoleh +0 poin pengalaman]

.

'Sudah ku duga, membunuh makhluk lain memang mendapat poin pengalaman. Tapi kenapa yang ini malah 0? Apa karena dia jauh lebih lemah dari ku? Mungkin itu bisa ku cari tahu nanti saja' Orion menghilangkan notifikasi dari system.

"Wah, kamu sangat hebat Orion" Sol mencabut anak panah itu dan darah menggenang di sekitar kelinci itu.

"Aku hanya mengikuti petunjuk ayah saja"

"..." Anna menatap tubuh kelinci itu.

"Kakak, apa kau tidak terbiasa melihat darah? Apa kau merasa pusing?" Orion langsung menahan tubuh Anna, berjaga-jaga jika Anna akan pingsan karena melihat darah.

"Tidak, aku baik-baik saja. hanya saja sedikit sedih melihat makhluk imut seperti itu di panah"

"Mau bagaimana lagi, kak. Itu sudah berada pada rantai makanan. Yang kuat memburu yang lebih lemah"

"Bagaimana dengan Orion? Apa kamu terbiasa? Apa kamu takut dengan darah?" Anna melihat Orion.

"Anna, apa yang kamu katakan?" Sol tentu terkejut, pertanyaan Anna sama saja dengan mempertanyakan apakah Orion baik-baik saja setelah melihat darah kedua orang tuanya.

"Ayah, tidak apa. Kurasa itu wajar jika di tanyakan" Orion tahu bahwa Anna tidak bermaksud begitu.

"Eh?" Anna bingung sendiri.

"Selama aku hidup, aku belum pernah merasa takut akan sesuatu. Jadi jawabannya, tidak. Aku sudah lama terbiasa dengan darah" Orion berkata dengan santai.

"Oh, Orion keren" Anna mengangguk.

"Itu biasa saja"

"Baiklah anak-anak, ayo kita lihat kelinci ini...." Sol berlutut di depan tubuh kelinci yang sudah tak bernyawa itu, dia melihat ke bekas anak panah itu.

'Ini...Tepat di jantung...Apakah ini kebetulan?' Sol melirik Orion.

'Sepertinya tepat di jantung, seperti perkiraan. Meski sedikit sulit menggunakan busur ini karena berbeda dari busur di dunia ku, yang ini lebih sederhana. Tapi aku masih bisa membidik dengan tepat, setidaknya kelinci itu tidak menderita' Orion tersenyum tipis melihat kelinci itu.

"Orion, apa kamu mau membedah kelinci ini?" Sol bertanya.

"Apa boleh, yah?"

"Ya, tentu saja. Kamu yang memburunya dan berhasil, jadi kelinci itu adalah milik mu" Sol mengangguk sambil menyodorkan pisau ke Orion.

"Akan ku lakukan" Orion mengambil pisau itu.

Orion mengeluarkan kelinci itu dari genangan darahnya, dia langsung menggunakan pisau itu. Dia mengupas kulit kelinci itu dengan cepat dan teliti, Sol sendiri terkejut karena tidak ada daging yang menempel di kulit itu sama sekali.

'Cepat sekali, dia bahkan tidak melihat kelinci itu terlebih dahulu'

Setelah itu, Orion langsung mengupas habis seluruh kulit kelinci itu dan hanya menyisakan tubuh utuh dengan daging berwarna merah. Orion kemudian memotong kelinci itu menjadi beberapa bagian, dia memisahkan tulang-tulang yang tidak penting dari daging.

"Wah Orion, kau sangat hebat!!!" Anna terdengar antusias dan semangat.

"Aku sering melakukan ini, jadi sudah biasa" Orion berkata, dia membersihkan pisau itu.

"Kamu melakukannya dengan baik, nak"

"Terima kasih ayah....Ini pisaunya" Orion menyerahkan kembali pisau itu.

"Ah, ya...Apa kita kembali dulu? Atau mencari buruan untuk Anna panah dulu?" Sol melihat ke kedua anaknya.

"Mencari buruan!!" Anna dan Orion berkata serentak dan itu membuat mereka berdua terkekeh.

"Kalau begitu, ayo kita cari kelinci lainnya...." Sol pun melihat area sekitar.

"Ah, disana ada satu. Ayo anak-anak, bisa-bisa kelinci itu pergi..." Sol memimpin jalan.

"Ayah, dari mana kau tahu bahwa di sana ada kelinci?" Anna yang berada di belakang bertanya.

"Itu karena kelinci adalah makhluk yang hidup dalam 1 tempat, tapi meskipun begitu. Mereka tidak berkelompok, hanya tinggal dalam 1 tempat yang sama saja"

"Hanya tinggal di 1 tempat yang sama? Bukannya mereka hidup berkelompok, ayah?" Itulah yang Orion ketahui di dunianya.

"Tidak, nak. Mereka tidak pernah berkumpul, justru aneh melihat mereka berkumpul. Apakah kamu pernah melihat mereka berkumpul?"

"Ya, cukup sering. Mereka selalu berkumpul, setiap kali aku bertemu dengan mereka" Orion mengangguk.

'Sepertinya juga ada perbedaan pada tingkat laku hewan di dunia ini' pikir Orion.

"Oooh...Di mana kamu menemukan kelompok kelinci yang unik itu, nak?"

"Di tempat asal ku"

"Hmm...Mungkin itu adalah spesies kelinci yang baru, kamu beruntung melihat itu Orion" Sol berkata sambil mengusap kepala Orion.

"Umm, kurasa begitu" Orion mengangguk.

Sol langsung berhenti yang membuat Anna dan Orion juga langsung berhenti, mereka sudah dekat dengan buruan yang di maksud. Sol pun mengajak kedua anaknya untuk mengendap-endap ke tempat bersembunyi.

Mereka sekarang berada di balik pohon yang cukup besar dan dalam keadaan berlutut, memperhatikan kelinci yang sedang membuang kotorannya. Anna berusaha menahan tawanya, karena menurutnya itu lucu, Orion juga berusaha menahan tawanya.

Dia merasa bahwa reaksi Anna cukup lucu, sedangkan sol tersenyum melihat reaksi anak-anak itu. Sekarang kelinci itu sudah menyelesaikan urusannya dan hanya melompat di sekitar sana, Anna juga sudah tenang dan menarik busurnya.

Menunggu waktu yang tepat, sol tidak akan memberi komando. Karena dia ingin melihat kemampuan anak-anak dan Orion melakukannya dengan sangat baik.

CLEP

Anak panah itu menancap ke tubuh kelinci itu, namun berbeda dengan kelinci yang Orion bunuh tadi. Kelinci yang di panah Anna tampak masih hidup dan menderita. Mereka langsung menuju ke kelinci itu, kelinci itu bergerak dengan liar.

Darah bercucuran keluar, dia menggeliat di tanah. Anna tampak takut melihat kelinci itu, Orion melihat bahwa tangannya bergetar. Anna terduduk sambil mengeluarkan air mata, Sol dengan cepat menggorok leher kelinci itu dan kelinci itu mati.

"Kak, itu sudah berakhir. Sekarang kelinci itu tidak menderita lagi..." Orion menatap Anna, wajah yang ketakutan tampak jelas di sana.

"Anna, ini bukan salah mu" Sol memeluk putrinya.

"Di..Dia tampak kesakitan, aku tidak tega melihat itu.....Ayah, aku menyakiti kelinci itu..." Anna memeluk Sol.

'Secara tidak langsung, memanahnya saja sudah menyakitinya. Tapi aku tahu maksud Anna....' Orion melihat ke tubuh kelinci itu.

'Kemarin dia diserang shock akibat berada di kegelapan gang itu dan sekarang dia kembali di buat shock karena membuat kelinci ini menderita....Kurasa aku akan menjaganya dari hal-hal yang akan membuatnya shock....'

'Bisa-bisa shock kecil itu menjadi sterss, aku tidak ingin melihat keluarga ku begitu'

"Orion, apa kamu bisa mengurus kelinci itu?" Sol bertanya sambil menyodorkan pisau.

"Ya, tentu. Akan ku lakukan, ayah" Orion mengambil pisau itu dan langsung membedah kelinci itu.

Mereka dalam perjalanan kembali ke tenda mereka, dimana May sudah menunggu. Sol berjalan di belakang Orion dan Anna, Orion ingin mencoba membangkitkan kembali semangat Anna. Tapi dia tidak tahu harus bagaimana.

'Sejujurnya, aku tidak terlalu pandai berbasa-basi. Basa-basi yang selalu ku lakukan kepada orang-orang di dunia ku hanyalah untuk kebutuhan saja, bukan keinginan....'

'Kurasa mulai sekarang aku harus bisa menyampaikan sesuatu kepada seseorang melalui perasaan, memulainya dari keluarga adalah hal yang bagus' Orion melirik ke Anna, wajahnya masih murung.

"Kakak, apa kau masih memikirkan kelinci itu?"

"Umm....." Anna hanya mengangguk.

"Apa yang kau pikirkan tentang kelinci itu?"

"Penderitaanya"

"Penderitaan? Apa kau mengerti tentang penderitaannya?"

"Tidak, tapi tetap saja....Dia pasti menderita, rasa sakit yang teramat sangat tiba-tiba muncul namun dia tidak mati untuk kehilangan rasa sakit itu. Dia masih hidup dan terpaksa merasakan itu...." Anna terlihat tambah murung.

'Ah, sial...Aku salah topik...'

"Ta-Tapi itu sudah berlalu, kelinci itu sekarang sudah tidak bisa merasakan sakit dan lebih baiknya lagi...."

"Dia akan menjadi makan malam yang bermanfaat untuk kita, setidaknya aku yakin bahwa dia pasti senang. Mengetahui bahwa kita akan mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat, memakannya untuk menghargainya"

"....." Anna hanya diam, sementara Orion merasa bingung. Karena sudah cukup lama dia tidak berbicara di luar konteks.

"Anna, Orion benar. Lagipula, hal seperti itu wajar terjadi pada para pemula. Mereka tidak langsung bisa memanah sesuatu hingga mati, semua butuh proses" Sol yang ada di belakang berkata.

"Tapi, bagaimana dengan Orion? Kenapa dia langsung bisa?" Anna menatap Sol.

"Itu...." Sol terlihat bingung.

"Tentu saja karena aku sudah banyak berlatih, kak. Dulu aku sering berburu di hutan, bertahan hidup di hutan sudah biasa bagi ku dan aku juga mudah beradaptasi. Jadi aku cukup handal menggunakan busur dan sebagainya"

"....." Anna menatap Orion.

"Ada apa? Dari wajah mu, kau seperti tidak percaya. Apa kau tidak percaya, kak?"

"Tidak, aku percaya kok" Anna tersenyum.

"Kalau begitu, kau tidak punya alasan lagi untuk murung kan?"

"A-aku tidak murung, hanya sedikit sedih" Anna terlihat merona, dia merasa malu kepada Orion.

"Sama saja, murung dan sedih itu. Tidak ada bedanya"

"Kau masih kecil, Orion. Hal-hal seperti itu hanya dimengerti oleh orang yang sudah besar, kau masih jauh dari mengerti..." Anna berbangga diri.

"Kalau berbicara soal itu, bukankah kakak juga masih kecil?"

"Tidak, aku sudah 12 tahun. Itu adalah usia awal dalam dunia orang dewasa"

"Maksudmu masa remaja?"

"Ya, begitulah"

Mereka sampai di tenda, di sana May sedang duduk di sekitar api unggun yang belum menyala. Sol langsung memberikan May daging kelinci yang sudah Orion potong dengan baik, Anna dan Orion menceritakan apa yang terjadi selama mereka berburu tadi.

"Apa kamu masih sedih, sayang?" May menatap Anna.

"Tidak, Bu. Aku sudah baik-baik saja sekarang, ayah dan Orion bilang bahwa itu adalah hal yang wajar. Karena aku masih belajar, semua butuh proses" Anna berkata dengan riang, Orion tersenyum tipis melihatnya.

Setelah berbincang cukup lama tentang pengalaman pertama Anna dan Orion dalam berburu bersama, keluarga mereka sekarang bersiap untuk memasak hasil buruan. Sol menyuruh Orion dan Anna untuk mencari kayu lebih banyak.

avataravatar
Next chapter