1 Chapter 1: Bencana

"Arthur,kalau besar kamu ingin menjadi apa??"tanya ibunya

"Aku ingin menjadi Sang Penyelamat!!" Jawabnya

"Wahh mimpimu bagus sekali arthur,nah untuk menjadi Sang Penyelamat kamu harus kuat,dan jika ingin kuat kamu harus makan.Ayo sini makan dulu"Ibu Arthur merayunya agar mau makan

"Hmm baiklah!!"Jawab Arthur dengan tampang polos

*Ditengah hutan

"Aku merindukan hari-hari itu,saat aku disuapin ibu,saat aku bermain dengan teman-teman,saat ayah mengajari aku cara berpedang,saat aku diajari sihir oleh ibu,saat-saat seperti itu aku ingin kembali,aku ingin kembali!!!"teriak Arthur di dalam hatinya...

•Beberapa tahun sebelumnya..

*Di rumah Arthur

"Selamat ulang tahun ke 15 arthur!!!"sorak teman-teman arthur dan orangtuanya.

"Terimakasih semuanya telah merawatku sampai saat ini"Arthur tersenyum sangat bahagia

"Haah sungguh merepotkan tau untuk menjagamu tidak melakukan hal-hal yang berbahaya" kata Carla

"Hahaha jangan bicara seperti itu Carla ini adalah ulang tahunnya,ya...walaupun memang merepotkan" kata zenal

"Hahahaha"carla&zenal tertawa.

Arthur adalah anak yang terkenal jenius di desanya walau pun begitu dia hanya memiliki 2 orang teman carla dan zenal.

Ayah dan ibu Arthur adalah seorang petualang namun ibunya telah pensiun menjadi seorang petualang.

"Oh iya Arthur sekarang kau sudah dewasa,apa yang ingin kau lakukan??"tanya ayahnya.

"Aku ingin berpetualang mengelilingi dunia ini agar aku bisa menjadi lebih kuat!!"

"Baiklah sayang tapi gunakanlah kekuatan yang telah diajarkan oleh ibu dan ayah untuk kebaikan ya.."nasihat ibu pada Arhtur

"Baiklah bu.."

keesokannya...

Arthur dan dua orang temannya sedang latihan rutin yang di mentori oleh ayahnya arthur,rencananya mereka berdua ingin ikut dengan Arthur saat dia akan berpetualang.

Setelah berlatih mereka bertiga beristirahat sembari berbincang-bincang,hari itu tidak ada yang aneh sama sekali.Malahan cuaca hari itu sangat bagus,dan juga sangat damai.

Namun tiba-tiba...

Tong tong tong

Suara tanda bahaya menuju desa berbunyi,para warga desa dan Arthur pun panik karena dihari yang cerah itu tiba-tiba ada tanda bahaya.

Ternyata segerombolan monster iblis datang untuk menyerbu desa itu.Para warga pun langsung berlari untuk menyelamatkan diri,dan beberapa orang termasuk ayah Arthur memilih untuk menghadang segerombolan monster iblis itu.

Melihat ayahnya Arthur pun ingin ikut,tetapi ayah Arthur tidak mengijinkan dan menyuruhnya pergi bersama ibunya,carla,dan zenal.

"pergilah dan jagalah ibumu nak,ayah akan menyusul nanti..."ayah Arthur sambil tersenyum

Setelah melihat senyuman tulus ayahnya Arthur berlari sambil berkata"Aku akan menunggumu disana Ayah!!"

Dengan berat hati Arthur meninggalkan ayahnya.

*beberapa saat kemudian..

"Hah...hah... Sepertinya mereka sudah mengejar kita "kata Arthur sambil berlari

*Tiba-tiba ibu Arthur berhenti berlari

"Nak..pergilah...biar ibu yang mengahadang mereka"

"Ibu jangan..."kata Arthur sambil memeluk ibunya.

Ibu Arthur tiba-tiba bercerita tentang masa kecilnya Arthur dan betapa senangnya dia memiliki putra seperti Arthur.

"Baiklah..Carla,Zenal tolong jaga Arthur ya??"

"Baik tante.."jawab mereka berdua bersama

"Anakku jangan menyerah untuk menjadi sosok penyelamat yang akan menyelamatkan dunia ini..."

"Ibu ibu jangaaann..."Arthur sambil menangis

Ibu Arthur berbalik dan langsung pergi mengahadang para monster dan Arthur telah berlari lagi karena dipaksa dua temannya.

"Suamiku..Aku akan menjemputmu.."

Kata ibu Arthur

Monster-monster itu mulai berdatangan dan ibu Arthur mengahadang mereka.Tetapi sayang ia binasa di situ

*sementara itu...

"Hu hu hu ibu"tangis Arthur sambil berlari

Zenal:"carla..."

Carla:"aku ikut denganmu"

"Baiklah"zenal

Mereka berhenti

"Arthur larilah ke kota dan carilah bantuan,kita berdua akan menghadang mereka disini"kata carla

"Tapi tapi..."Arthur

"Tenanglah...Arthur Tenang,setelah kau mendapat bantuan dari kota kita pasti bisa bertemu lagi,lagian kita berdua membawa pedang pemberian paman ini"kata zenal

"Larilah Arthur, cari bantuan.."carla

"Iya pergilah"zenal

"Ba-baiklah"

Sekali lagi Arthur lari meninggalkan orang yang disayanginya.

Saat Arthur berlari dari kejauhan terdengar "Arthur kami menyayangimu!!!"

Mendengar itu Arthur mempercepat larinya,dan ditengah jalan tiba-tiba dia pingsan.

Untungnya sudah tidak ada lagi monster yang mengejarnya.Arthur terbangun setelah beberapa hari,saat dia mengingat kejadian yang telah dialaminya hari itu dia menangis lagi sambil berjalan menuju kota,sampai-sampai seperti orang gila.Lalu tanpa sadar dia sudah berada didepan gerbang kota.

"Maaf,boleh lihat id-card anda??" Tanya penjaga gerbang

"Tolong... Desa..." cakap Arthur lemas

Bruk!!!

Karena kelelahan,Arthur pun tertidur disaat itu juga.

"Hmm...dimana ini??"

Arthur terbangun setelah pingsan seharian, dia kebingungan karena saat terbangun dia melihat atap yang berbeda. Saat Arthur melihat sekeliling,ternyata dia berada di ruang tidur,tetapi tidak tau milik siapa. Tetapi saat dia mencoba mengingat apa yang terjadi tiba-tiba...

"Hoi nak!! Kau sudah bangun ternyata."

Terlihat seorang lelaki tua berotot yang rambutnya penuh dengan uban.

Arthur kebingungan,lantas siapa lelaki ini???

avataravatar
Next chapter