1 Chapter 01

dua minggu lagi akan diadakan festival di sekolah, murid-murid mulai sibuk untuk menyiapkan beberapa hal, untuk menyambut acara festival.

"Heyyy! kamu yang ada disana." seru seorang murid perempuan kepada Erza, Erza pun langsung menoleh, menanggapi panggilan itu, lalu ia bertanya ada perlu apa memanggil dirinya.

"Kamu panitia persiapan festivalkan?" gadis itu langsung saja membicarakan tentang banyak hal kepada Erza, ia meminta tolong untuk mengizinkannya memakai ruangan eskul, untuk melakukan sesuatu mengenai persiapan festival nantinya.

"Baiklah, sehabis sekolah saya akan memberi kunci ruangan eskul basket." ucap Erza, lalu meminta izin untuk pergi, karena ia sedang sangat sibuk untuk saat ini.

persiapan festival, Rapat panitia pelaksanaan memakan waktu yang lama, ia khawatir gadis itu bosan saat harus menunggu dirinya.

"Ada yang ingin kalian tanyakan?" kata ketua panitia, lalu salah satu dari mereka berdiri, dan menanyakan tentang angaran yang harus disetujuhi untuk semua kelas agar bisa memakai dana seefesien mungkin.

saat mendiskusikan itu, ada yang mengusulkan bahwa anggaran dibagi rata, namun bila ada yang ingin menambah anggaran lewat uang peribadi, tidak masalah asal itu masih terkait dengan festival sekolah.

rata-rata menyetujuhi usulan itu, walau ada yang tak setujuh, karena persaingan untuk mendapat peredikat kelas terbaik tak begitu adil nantinya.

rapat pun usai dengan banyak point-point penting yang diusulkan dan disetujuhi.

"Maaf, membuat Mu menunggu lama disini." ucap Erza dan lalu memberi kunci ruangan eskul kepada gadis itu.

"Tak apa, lagian wajar saja... karena kamu adalah panitian, yang tentu saja mempunyai banyak kesibukan." ucap gadis itu dan tersenyum manis kepada Erza, langsung saja Erza memaling wajahnya menutupi mulutnya dan seolah-olah memikirkan sesuatu yang indah.

"Kalau kamu sudah selesai, kembalikan kepadaKu, cari saja kelas 10C dan Erza. itu nama ku." kemudian Erza pamit untuk pulang.

besok adalah geladi resik, mungkin kesibukan akan bertambah, ia mulai memikirkan saat-saat festival nantinya, ia ingin mengunjungi stan makanan atau melihat tarian para gadis-gadis cantik.

keesokan harinya...

"Ah! Kakak kelas." ucapnya saat ia ingin pergi keruang rapat panitia dan tiba-tiba ia bertabrakan dengan Kakak kelas, mereka terjatuh dengan posisi terduduk. setelah itu ia tak henti-hentinya meminta maaf atas kekurang hati-hatiannya.

awalnya biasa saja namun, kakak kelas itu tertawa dan meminta ia untuk menghentikan perkataan maaf dari nya.

"Lain kali hati-hati, semangat boleh tapi jangan kehilangan fokus." lalu kakak kelas itu pun pergi begitu juga dengan dirinya.

"Ada penambahan grub di bidang seni, mereka baru saja mengirim profosal, mereka dari kelompok pelukis, mereka sudah meminta izin untuk meminjam ruang eskul basket sebagai tempat pameran." jelas ketua sebelum memulai rapat.

mendengar itu, tiba-tiba dia berdiri yang sontak membuat anggota panitia lainnya terkejut.

"Ketua! Aku sudah mengizinkan seseorang untuk memakai ruangan itu untuk beberapa waktu, aku sudah menulis pemberitahuan itu dan memberikannya kepadaMu, apakah kamu tak membacanya?"

ketua panita menghela nafas lalu berkata kepadanya tentang izin yang ia tulis itu, mendengar itu ia tak bisa menahan amarahnya.

"KAMU TAK MENGHARGAI SAYA, KAMU MENGGUNAKAN KEKUASAAN MU UNTUK KEPENTINGAN DIRIMU SAJA! HARUSNYA KAMU BILANG DULU KEPADA KU!" anggota lain mencoba menenangkan dirinya, dan mencoba menyuruhnya untuk duduk.

"Bukankah dia hanya meminjam untuk beberapa waktu saja? apa masalahnya coba?"

"Masalahnya kamu tak betanya kepada ku, kamu tak menghargai ku, aku selalu disibukan dengan banyak hal, tapi... kamu enak-enaknya duduk dan bermain dengan pacar mu, kami lelah KAMU TAHU!?"

avataravatar
Next chapter